Sulfonamida: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 5, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Secara medis Sulfonamida dapat diartikan sebagat obat yang digunakan dalam kemoterapeutik yang pertama yang efektif pada terapi penyakit sistemik. Obat Sulfonamida atau biasa juga disebut dengan obat sulfa merupakan obat yang mampu mengobati infeksi bakteri dengan sistem kerja yang cukup unik yaitu dengan mengganggu dan merubah sistem sintesis asam folat di dalam bakteri tersebut. 

Beberapa jenis infeksi yang dapat diobati dengan pemberian obat jenis sulfonamide ialah infeksi saluran kemih, infeksi bronchitis, infeksi otitis media, infeksi pneumonia akibat bakteri Pneumocystis carinii dan berbagai macam jenis infeksi lainnya.

Lalu mengapa obat sulfonamide disetting cara kerjanya dengan merusak atau mengganggu sistem asam folat yang ada pada bakteri ? 

Ini dikarenakan pertumbuhan semua makhluk hidup baik itu manusia maupun bakteri sama sama membutuhkan asam folat, RNA, DNA dan asma nukleat untuk menopang sistem kerja pertumbuhan sel sel yang ada pada diri makhluk hidup itu sendiri untuk hidup, tumbuh dan berkembang. 

Sehingga dengan mengganggu sistem sintesis asam folat dalam bakteri yang menyebabkan infeksi maka pertumbuhan dan perkembang biakaan bakteri dalam tubuh manusia tersebut dapat segera diberhentikan sehingga infeksi yang disebabkan oleh bakteri tersebut bisa diobati dan disembuhkan.

Namun yang perlu diketahui ialah obat jenis sulfonamida bukanlah obat untuk membuat bakteri menjadi mati, namun obat ini hanya merusak dan mengganggu sistematis sistem kerja asam folat pada bakteri. Untuk membunuh para bakteri dengan cepat, obat jenis sulfonamide perlu dikonsumsi dengan obat obatan jenis lainnya seperti obat antibiotic kotrimoksazol dan obat antibiotic trimethropim.

Dosis dalam mengkonsumsi Sulfonamida

Sulfonamide merupakan salah satu jenis obat yang harus diresepkan oleh dokter sehingga bila berbicara mengenai berapa dosis dan takaran yang sebaiknya diminum setiap pasien tentunya akan berbeda beda tergantung jenis bakteri, infeksi dan tingkat keparahan penyakit yang diderita oleh setiap pasien serta usia pasien itu sendiri.

Namun umumnya terdapat standard dosis yang biasanya juga diikuti oleh dokter apabila kondisi pasien masih di tahap sakit normal. Adapun beberapa merek obat yang tergolong obat jenis sulfonamide ialah obat sulfamethoxadole dan obat trimethoprim (seperti merek moxalas, sanprima, spectrem, lapikot, triminex, sulfatrim, bactim dan Co-Trimoxazole) serta obat sulfisoxazole.  

Untuk kasus pasien dewasa dengan penyakit infeksi bronchitis, saluran kemih dan otitis media, umumnya standard dosis obat jenis sulfonamida yang akan diberikan dokter ialah 960 mg yang terdiri dari 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimethoprim dan dapat dikonsumsi 2 kali sehari. 

Namun bila infeksi sudah memberat dan serius maka dokter umumnya akan menambahkan dosis menjadi 2.88 gram per hari. Untuk kasus serupa dengan pasien anak maka dosis yang diberikan beraneka rupa antara 120 hingga 480 mg per dua kali sehari konsumsi tergantung pada usia si anak itu sendiri. 

Pada kasus pneumonia yang diakibatkan oleh bakteri pneumocystis carinii, dokter biasanya akan meresepkan obat sulfanamida dengan dosis 120 mg per kg berat badan pasien per 2 hingga 3 minggu tergantung hitungan dari dokter mengenai keadaan penyakit pneumonia di tubuh si pasien itu sendiri. 

Sedangkan untuk kasus infeksi lainnya, biasanya dokter akan meresepkan obat sulfonamide sebanyak 4 hingga 8 gram per hari untuk pasien dewasa dan maksimal 6 gram per hari untuk pasien anak anak tergantung pada jenis infeksi, jenis bakteri dan tingkat keparahan penyakit yang diderita oleh si pasien tersebut.

Peringatan dalam mengkonsumsi Sulfanamida

Sulfanamida  merupakan slaah satu jenis obat yang dilarang pengkonsumsiannya oleh ibu hamil dan menyusui karena dapat menyebabkan penyakit kuning bagi bayi yang baru lahir atau pada janin yang sedang dikandung selain itu obat jenis sulfanamida juga akan dieksresi oleh ASI sehingga pengkonsumsiannya bagi ibu hamil dan menyusui tidak diperbolehkan.

Efek samping pasien yang mengkonsumsi obat sulfonamide ialah membuat kulit menjadi lebih sensitive terhadap cahaya maka dari itu untuk para pasien diwajibkan untuk menggunakan sun block bila ingin bepergian dan terkena cahaya matahari.

Untuk para pasien dengan riwayat penyakit asma, tiroid, hati dan ginjal serta pengidap alergi tertentu, diwajibkan memberitahukan keadaan kesehatanmu kepada team dokter sebelum mengkonsumsi obat jenis sulfonamide.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Importance of sulfonamide moiety in current and future therapy. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24340546)
Sulfonamide antibiotic allergy. Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy (ASCIA). (https://www.allergy.org.au/patients/drug-allergy/sulfonamide-antibiotic-allergy)
Sulfa drugs and the skin. DermNet NZ. (https://dermnetnz.org/topics/sulfa-drugs-and-the-skin/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app