Seputar Tes Pap Smear yang Harus Anda Ketahui

Dipublish tanggal: Mei 29, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Seputar Tes Pap Smear yang Harus Anda Ketahui

Pernahkah Anda mendengar tes Pap Smear? Tes kesehatan ini biasanya direkomendasikan oleh para praktisi kesehatan yang diberikan khusus kepada para wanita. 

Sangat baik jika setiap wanita melakukan tes ini sejak dini, salah satunya untuk mendeteksi lebih awal soal sel-sel perusak yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan.

Ya, tes Pap Smear diperlukan supaya bisa mendeteksi kemungkinan adanya sel kanker serviks atau kanker leher rahim. Dengan demikian tes ini sebagai salah satu cara untuk mengurangi jumlah pengidap kanker serviks di Indonesia. 

Anda perlu mengetahui informasi yang lebih detail tentang pengertian dan hal apa saja yang harus Anda lakukan supaya tes ini dapat berjalan lancar. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Hal yang perlu anda persiapkan

Pastikan sebelum Anda melakukan tes Pap Smear ini, Anda sedang tidak berada pada siklus menstruasi. Karena melakukan tes saat pasien sedang menstruasi akan memberikan hasil yang tidak akurat dan dikhawatirkan tidak memuaskan. 

Berikut ini beberapa kegiatan yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan tes Pap Smear, antara lain:

  • Tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan selama dua hari lamanya.
  • Hanya membersihkan area vagina dengan air hangat dan tidak menggunakan pembersih daerah kewanitaan.
  • Anda sedang tidak berada pada pengobatan atau resep dokter yang berkaitan dengan vagina.
  • Pastikan untuk mengosongkan kandung kemih sebelum melakukan tes.
  • Segera konsultasikan terlebih dahulu, jika Anda sedang mengkonsumsi atau menggunakan alat kontrasepsi yang dapat memberikan pengaruh terhadap hasil tes.
  • Beritahukan dokter atau praktisi kesehatan jika Anda pernah melakukan Pap Smear.
  • Atau sedang berada pada masa kehamilan.

2. Proses terjadinya tes pap smear

Anda akan ditangani langsung oleh dokter spesialis kandungan atau ahli kesehatan yang dirujuk untuk melakukan tes Pap Smear. Anda akan menghabiskan waktu minimal 10 menit sampai dengan 20 menit. 

Kemudian dokter akan meminta Anda untuk berbaring dan meletakkan kedua kaki pada penyangga yang tersedia. Sehingga Anda berada pada posisi berbaring dengan kedua kaki mengangkang.

Setelah itu dokter akan memasukkan sebuah alat ke dalam rahim yang bernama Spekulum. Gunanya untuk membuka vagina supaya lebih lebar sehingga dokter dapat mengambil sejumlah cairan rahim. Cairan tersebut akan diteliti dengan seksama di laboratorium. 

Ketidaknyamanan saat melakukan tes ini adalah hal yang biasa, mungkin saja terdapat beberapa reaksi dari tubuh seperti kram yang sama Anda rasakan ketika terjadi menstruasi. 

Atau bahkan dapat mengeluarkan darah akibat kurangnya cairan di dalam rahim yang mengakibatkan rahim menjadi kering.

3. Hasil test

Tes Pap Smear yang Anda lakukan akan segera keluar beberapa hari kemudian. Hasil lab tersebut dapat menunjukkan hasil negatif dan positif. Hasil tes Pap Smear yang negatif adalah tidak ditemukannya sel asing yang dikhawatirkan sebagai kanker serviks. 

Kemudian hasil yang positif dapat juga menunjukkan akibat peradangan atau perubahan sel-sel tertentu di dalam rahim.

Apabila Anda mendapatkan hasil yang negatif, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan tes Pap Smear ulang beberapa tahun kemudian. Hal itu perlu dilakukan mengingat sel kanker tumbuh dengan memakan waktu cukup lama di dalam rahim.

Kemudian apabila Anda memperoleh hasil positif, hal itu bukan berarti rahim Anda memiliki sel kanker. Supaya mendapatkan hasil yang lebih jelas lagi, dokter akan merekomendasikan Anda untuk melakukan tes lanjutan untuk memastikan rahim Anda dalam keadaan sehat atau bermasalah.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Committee on Practice Bulletins—Gynecology. Cervical cancer screening and prevention. Obstetrics & Gynecology. 2016;128:e111.
Massad LS, et al. 2012 updated consensus guidelines for the management of abnormal cervical cancer screening tests and cancer precursors. Journal of Lower Genital Tract Disease. 2013;17(suppl):S1.
Curry SJ, et al. Screening for cervical cancer: US Preventive Services Task Force recommendation statement. Journal of the American Medical Association. 2018;320:674.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app