Proses Menyembuhkan Kista Ini yang Perlu Dipahami

Dipublish tanggal: Mar 15, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Apr 7, 2019 Waktu baca: 5 menit
Proses Menyembuhkan Kista Ini yang Perlu Dipahami

Kista Ovarium

Kista adalah sebutan untuk kantong berisi cairan yang terdapat pada ovarium. Ovarium adalah bagian dari organ reproduksi wanita kecil berbentuk kacang yang terletak di sisi kanan dan kiri uterus (rahim).

Fungsi utama ovarium adalah untuk mengeluarkan sel telur dalam siklus menstruasi dan untuk mengeluarkan hormon kewanitaan seperti esterogen dan progesteron yang berperan penting dalam proses reproduksi.

Kista akan muncul pada sebagian besar wanita setidaknya sekali dalam seumur hidup dan umumnya tidak akan menimbulkan rasa sakit. Kista ovarium akan muncul secara alamiah dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Namun apabila terjadi robekan (ruptur) atau menyumbat aliran darah ke ovarium, maka biasanya akan menimbulkan gejala seperti:

  • Nyeri panggul sebelum atau saat menstruasi
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur, perdarahan hebat saat menstruasi, atau perubahan pada lama menstruasi
  • Perut kembung
  •  Nyeri saat berhubungan seksual, terutama saat penetrasi dalam
  • Kesulitan atau kesakitan saat buang air besar
  • Mual dan muntah
  • Nyeri punggung bagian bawah atau paha

Tipe Kista Ovarium

Terdapat dua tipe kista ovarium yaitu fungsional dan patologis. Pada tipe patologis disebabkan oleh adanya kelainan pada pertumbuhan sel dan merupakan hal yang tidak umum terjadi.

Sedangkan tipe fungsional, kista terbentuk sebagai bagian dari siklus menstruasi, tidak membahayakan, serta merupakan tipe yang umum dialami oleh wanita. Terdapat beberapa jenis kista tipe fungsional yaitu:

Kista Folikel

Kista folikel adalah kista yang terbentuk dari cairan di dalam kantung folikel tempat sel telur terbentuk. Dalam kondisi normal, sel telur dalam kantung folikel di ovarium akan bertumbuh kemudian kantung folikel akan pecah dan sel telur dilepas saat siklus menstruasi. Namun apabila kantung tempat bertumbuhnya sel telur ini tidak pecah, maka terbentuklah kista.

Kista Korpus Luteum

Normalnya, kantung folikel akan meluruh setelah sel telur dikeluarkan. Kista korpus luteum terbentuk apabila kantung folikel tidak meluruh dan terbentuk akumulasi cairan dalam kantung tersebut.

Kista Ovarium Jenis Lainnya, Antara Lain:

  • Kista dermoid, yaitu kista pada ovarium yang berisi rambut, jaringan lemak, dan jaringan lainnya.
  • Kistadenoma, yaitu jaringan tanpa sifat kanker yang tumbuh di permukaan luar ovarium.
  • Endometrioma, yaitu jaringan yang seharusnya tumbuh pada bagian dalam uterus (rahim) tetapi jaringan ini tumbuh dan berkembang pada bagian luar rahim dan menempel pada ovarium.
  • Sindrom ovary polikistik atau polycystic ovary syndrome (pcos) adalah kondisi ovarium yang mengandung kista ukuran kecil dalam jumlah banyak sehingga mengakibatkan pembesaran ukuran ovarium. Apabila tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kemandulan.

Sebagian besar jenis kista tidak bersifat karsinogenik (tidak menyebabkan kanker).

Pengobatan kista

Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mengetahui kondisi vagina, rahim, tuba falopii, vulva, serviks, dan ovarium sebelum menegakkan diagnosis kista ovarium. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan dengan USG untuk menentukan ukuran, letak, bentuk, dan komposisi kista. Oleh karena kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan, dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ulang dengan USG setelah beberapa minggu atau bulan.

Bila tidak terjadi perbaikan kondisi, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti:

  • Tes kehamilan
  • Tes kadar hormon progesteron dan esterogen
  • Tes darah untuk memastikan adanya kanker ovarium.
  • USG ginekologi

Terapi akan ditentukan berdasarkan ukuran dan penampakan kista, gejala-gejala yang muncul, dan apakah Anda dalam kondisi menopause. Beberapa terapi yang diberikan dokter apabila kista tidak menghilang dan semakin membesar, yaitu:

Pil Kontrasepsi

Untuk menghentikan proses ovulasi dan mencegah terbentuknya kista baru. Selain itu pil kontrasepsi juga bermanfaat untuk menurunkan risiko terjadinya kanker ovarium terutama bagi wanita dalam masa menopause.

Operasi atau Pembedahan

Tindakan pembedahan akan dipilih apabila kista tidak menghilang, semakin membesar ukurannya, dan menimbulkan gejala pada penderitanya. Operasi juga menjadi pilihan apabila kista berpotensi menjadi kanker ovarium. Terdapat dua macam operasi untuk menghilangkan kista:

  • Laparoskopi. Dikenal dengan nama lain, laparoskopi diagnostik. Adalah sebuah prosedur diagnosis untuk memeriksa organ di dalam rongga perut (abdomen) melalui pembedahan minimal. Dengan menggunakan laparoskop, yaitu tabung panjang, tipis, dengan intensitas cahaya tinggi dan kamera beresolusi tinggi di bagian ujung depan, dokter akan melakukan pengangkatan kista. Dokter akan melakukan sayatan kecil di daerah dekat pusar setelah pasien diberikan anestesi total, lalu memasukkan laparoskop, kemudian memompa gas ke dalam rongga perut untuk memudahkan laparoskop bergerak ke daerah yang terdapat kista. Setelah kista terangkat, gas dikeluarkan dari rongga perut, kemudian sayatan tempat masuknya laparoskop akan dijahit. Laparoskopi menjadi prosedur operasi yang banyak dipilih karena tidak menyebabkan banyak kesakitan dan waktu penyembuhan yang cepat. Selain itu juga pasien akan mempunyai luka operasi yang kecil sehingga dapat sembuh lebih cepat, dapat segera kembali beraktifitas, dan tidak memerlukan rawat inap dalam waktu lama.

  • Laparotomi. Tindakan pembedahan ini dipilih apabila kista berukuran besar, atau terdapat risiko kista berpotensi menjadi kanker. Prosedur laparotomi dilakukan melalui pembedahan dengan sayatan besar di area perut. Setelah menemukan lokasi kista, dokter akan mengangkat kista dan melakukan pemeriksaan biopsi pada jaringan kista yang diangkat untuk menentukan apakah kista tersebut berpotensi menjadi kanker.

Apabila terdapat keganasan pada kista (bersifat kanker) dokter akan melakukan tindakan lebih lanjut, seperti pengangkatan ovarium (histerektomi). Setelah pengangkatan kista selesai, dokter akan menjahit bagian yang dibedah.

Pasien biasanya akan diminta untuk menjalani rawat inap selama beberapa hari setelah prosedur operasi. Waktu penyembuhan setelah prosedur laparotomi biasanya sekitar 6 hingga 8 minggu.

Apabila dalam masa penyembuhan terjadi gejala seperti perdarahan hebat, nyeri parah atau pembengkakan pada perut, demam tinggi, serta keluar cairan pekat dan berbau pada vagina sebaiknya segera melaporkan pada dokter.

Pencegahan Kista Ovarium

Kista ovarium tidak dapat dicegah. Tetapi melakukan pemeriksaan ginekologi secara rutin dapat mendeteksi kista ovarium lebih awal. Selain itu, dapat pula mendeteksi kanker ovarium lebih awal karena kemiripan gejalanya dengan kista ovarium, terlebih apabila gejala yang muncul termasuk:

Penurunan berat badan secara signifikan tanpa penyebab yang jelas

  • Perut terasa penuh
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri panggul yang terus menerus
  • Perubahan siklus menstruasi.

Kista dan Kesuburan (Fertilitas)

Kista biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Akan tetapi, kekambuhan dapat muncul pada wanita dalam kondisi menjelang menopause (premenopause) dan wanita dengan gangguan kadar hormon.

Beberapa jenis kista, apabila tidak ditangani segera, dapat mengganggu kesuburan wanita sehingga dokter biasanya akan melakukan pengangkatan kista apabila diameternya lebih dari 5 cm.

Bila Anda belum memasuki masa menopause, kemungkinan bessar dokter hanya akan melakukan pengangkatan kista. Tetapi pada kondisi tertentu, dokter juga akan melakukan pengangkatan salah satu atau kedua ovarium sehingga Anda tidak akan mengalami ovulasi dan memacu timbulnya menopause lebih cepat. Pada kondisi ini, Anda tidak dapat hamil kecuali dengan metode reproduksi di luar rahim.

 


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Office on Women’s Health. (2014). Ovarian cysts [Fact sheet]. (https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/ovarian-cysts)
Mayo Clinic Staff. (2014). Ovarian cysts. (http://www.mayoclinic.com/health/ovarian-cysts/DS00129)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app