Ketahui Apa Penyebab Keputihan pada Wanita

Dipublish tanggal: Mar 19, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jul 6, 2019 Waktu baca: 4 menit
Ketahui Apa Penyebab Keputihan pada Wanita

Setiap wanita pasti pernah mengalami keputihan atau keluarnya cairan kental yang keluar dari vaginanya. Pasti kebanyakan wanita ada yang bertanya-tanya,apakah keputihan ini berbahaya atau tidak bagi kesehatan mereka. Mari simak penjelasan dibawah ini.

Keputihan pada vagina berfungsi penting dalam sistem reproduksi wanita. Cairan yang dibuat oleh kelenjar di dalam vagina dan serviks membawa sel-sel mati dan bakteri mati. Hal ini membuat vagina tetap bersih dan membantu mencegah terjadinya infeksi pada vagina.

Apa Penyebab Keputihan pada Wanita?

Keputihan adalah hal yang umumnya normal terjadi pada setiap wanita. Jumlahnya bisa bervariasi, seperti bau dan warnanya (bisa dari warna yang jernih sampai putih susu), tergantung pada waktu dalam siklus haid Anda. Misalnya, akan ada lebih banyak keputihan yang keluar jika Anda sedang berovulasi, menyusui, atau sedang terangsang secara seksual. 

Baunya mungkin juga akan berbeda-beda, jika Anda hamil atau Anda tidak rajin menjaga kebersihan vagina Anda. Namun, ada beberapa jenis keputihan tertentu yang bisa mengindikasikan adanya infeksi. Keputihan yang tidak normal biasanya berwarna kuning atau hijau, tebal, atau berbau tidak sedap atau busuk.

Jamur atau infeksi bakteri biasanya dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal. Namun, jika warna, bau, atau konsistensi keputihan Anda nampaknya tidak biasa, terutama jika disertai dengan gatal atau rasa terbakar pada vagina, temui dokter untuk segera mendapatkan tindakan dan pengobatan. 

Setiap perubahan keseimbangan bakteri normal pada vagina Anda dapat mempengaruhi tekstur bau, warna, atau pelepasan. Ini adalah beberapa hal yang dapat mengganggu keseimbangan itu:

  • Penggunaan antibiotik atau steroid
  • Bakteri vaginosis, infeksi bakteri ini lebih sering terjadi pada wanita hamil atau wanita yang memiliki banyak pasangan seksual
  • Penggunaan Pil KB
  • Kanker serviks
  • Chlamydia atau gonore (PMS), infeksi menular seksual
  • Diabetes
  • Mandi busa
  • Infeksi panggul setelah operasi
  • Penyakit radang panggul 
  • Trichomoniasis, infeksi parasit biasanya disebabkan oleh hubungan seks tanpa kondom
  • Atrofi vagina, penipisan dan pengeringan dari dinding vagina saat menopause
  • Vaginitis, iritasi pada atau di sekitar vagina
  • Infeksi ragi
  • Stress 

Jenis-jenis keputihan

Ada beberapa jenis keputihan. Jenis ini dikategorikan berdasarkan warna dan konsistensi mereka. Beberapa jenis keputihan ada yang normal, ada juga yang mungkin menunjukkan kondisi mendasar yang dapat memerlukan perawatan.

Warna Putih

Cairan bewarna putih yang keluar  melalui vagina Anda, terutama pada awal atau akhir siklus haid Anda,umunya adalah normal. Namun, jika keluarnya disertai dengan rasa gatal dan memiliki konsistensi atau penampilannya mirip keju, maka hal itu menjadi tidak normal dan perlu diberikan perawatan. Jenis cairan ini bisa menjadi jadi pertanda infeksi oleh jamur, bakteri atau infeksi menular lainnya.

Bening dan Berair

Keluarnya keputihan yang bewarna bening dan berair sangatlah normal. Hal itu biasa terjadi setiap saat dalam sebulan. Mungkin hal ini terjadi saat setelah berolahraga.

Bening dan Elastis

Bila keputihan dengan jenis bening dan elastis, bukan berair, ini mengindikasikan bahwa Anda cenderung berovulasi. Ini juga termasuk jenis keputihan normal.

Coklat atau Berdarah

Cairan coklat atau darah biasanya normal, terutama bila hal ini terjadi selama atau tepat setelah siklus menstruasi Anda. Keputihan yang keluar terlambat pada akhir periode Anda biasa terlihat cokelat ,bukan merah. Anda mungkin juga mengalami sejumlah keputihan berdarah di antara periode menstruasi Anda. Ini yang biasa disebut dengan bercak.

Dalam kasus yang jarang terjadi, keputihan bewarna coklat atau darah bisa menjadi tanda kanker serviks stadium lanjut. Inilah mengapa penting untuk mendapatkan pemeriksaan panggul tahunan dan Pap smear. Dokter kandungan Anda akan memeriksa kelainan serviks selama prosedur ini.

Selain itu, dapat disebabkan luka pada daerah vagina atau adanya benda asing seperti paska pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

Kuning atau Hijau

Keputihan warna kuning atau hijau, terutama saat keputihan Anda kental, tebal, atau disertai bau tak sedap, tidak normal. Jenis cairan ini bisa jadi tanda terjadinya infeksi trikomoniasis. Biasanya menyebar melalui hubungan seksual.

Selain itu, infeksi gonnorhea dan chlamydia juga menyebabkan warna kekuningan pada keputihan.

Kapan harus Mencari Pertolongan Medis? 

Jika Anda memiliki keputihan yang tidak biasa bersamaan dengan gejala-gejala tertentu lainnya, temui dokter Anda sesegera mungkin. Gejala yang harus diperhatikan meliputi: 

  • Demam
  • Nyeri di perut 
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kelelahan 
  • Bertambahnya  frekuensi buang air kecil 
  • Keputihan berulang yang muncul diluar periode menstruasi
  • Keputihan berbau dan berubah warna lebih dari seminggu

ika Anda memiliki kekhawatiran tentang apakah keputihan Anda normal atau tidak, buatlah janji untuk bertemu dengan dokter .

Bagaimana Cara Keputihan yang Abnormal Diobati?

Bagaimana Anda diobati akan tergantung pada apa yang menyebabkan masalah Anda. Misalnya, infeksi jamur biasanya diobati dengan obat antijamur yang dimasukkan ke dalam vagina dalam bentuk krim atau gel. Bakteri vaginosis diobati dengan pil atau krim antibiotik. Trichomoniasis biasanya diobati dengan obat metronidazol (Flagyl) atau tinidazole (Tindamax).

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah infeksi vagina yang dapat menyebabkan keputihan yang abnormal: 

  • Jaga kebersihan vagina Anda dengan mencuci secara teratur dengan sabun yang lembut dan air hangat. 
  • Jangan pernah menggunakan sabun wangi dan produk kewanitaan yang biasa dijual dipasaran. 
  • Setelah pergi ke kamar mandi, selalu bersihkan bagian kemaluan Anda dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi. 
  • Pakailah 100% celana dalam berbahan katun, dan hindarilah pakaian yang terlalu ketat
  • Batasi pasangan seksual Anda, bila Anda memiliki lebih dari satu pasangan seksual gunakan kondom untuk mencegah penularan infeksi menular seksual

 


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaginal Discharge: Causes, Treatments, and Colors. Healthline. (https://www.healthline.com/symptom/vaginal-discharge)
Vaginal Discharge: Causes, Types, Diagnosis and Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/women/guide/vaginal-discharge-whats-abnormal)
Cassata, C. Jasmer, R. Everyday Health (2015). What Is Vaginal Discharge? (https://www.everydayhealth.com/vaginal-discharge/guide/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app