Istilah medis satu ini pastinya jarang diketahui oleh orang awam seperti kita. Ya, memang di dalam dunia kedokteran, banyak sekali istilah istilah medis yang jarang didengar oleh orang awam dan jarang dimengerti apa arti dan maksudnya serta menunjukan penyakit apakah berbagai istilah medis tersebut.
Di topik kali ini yang akan kita bahas ialah topik mengenai Mielitis Transversa. Nah adakah di antara kamu yang pernah mendengar topik satu ini ? Bila belum dan penasaran dengan topik Mielitis Transversa, maka sebaiknya simak lebih lanjut mengenai artikel dibawah ini.
Apa itu Mielitis Transversa ?
Mielitis Transversa ialah suatu keadaan atau kondisi medis yang menunjukan adanya peradangan pada sumsum tulang belakang seseorang, baik terjadi pada satu segmen saja maupun pada satu tingkatan saraf tulang belakang yang merupakan bagian utama dari seluruh sistem saraf di tubuh.
Di mana kerusakan yang terjadi dapat mengenai kedua sisi tulang belakang dan sering terjadi di area selubung mielin. Selubung mielin dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembungkus serabut saraf yang tugasnya membantu mempercepat hantaran sinyal saraf dari dan ke otak melalui sarang yang keluar dari kedua sisi sumsum tulang belakang ke saraf saraf lainnya pada tubuh manusia.
Kondisi Mielitis Transversa tentunya membawa dampak buruk bagi tubuh manusia dimana akan menyebabkan hantaran signal saraf ke seluruh tubuh akan mengalami gangguaan komunikasi sehingga akan membawa kerusakan pada sebagain sel tubuh.
Gejala Mielitis Transversa
Peradangan yang terjadi dalam kasus Mielitis Transversa biasanya tidak akan menimbulkan gejala yang sifatnya langsung namun butuh waktu beberapa jam hingga beberapa hari atau beberapa minggu sebelum akhinya gejala tersebut muncul.
Adapun beberapa gejala atau ciri ciri yang dapat muncul dan menandakan bahwa seseorang positif mengalami kondisi Mielitis Transversa adalah :
- Adanya sakit atau nyeri yang muncul secara tiba tiba di punggung bagian bawah dan menjalar ke arah perut, dada, tungkai, lengan dan tempat lainnya, tergantung dari bagian tulang belakang manakah yang mengalami kondisi Mielitis Transversa
- Adanya gangguan pada area kandung kemih dan usus seperti sulit berkemih atau konstipasi. Keadaan bisa juga sebaliknya dimana orang tersebut menjadi sering ke wc untuk sekedar pipis bahkan juga ada yang sampai tidak bisa menahan kemih atau urinnya
- Adanya gangguan sensasi sensorik yang sifatnya abnormal dimana beberapa bagian tubuh suka mati rasa, kesemutan, merasa dingin, merasa panas seperti terbakar serta sensitif pada sentuhan walau sentuhan ringan sekalipun
- Adanya gangguan sensasi motork seperti tangan atau tungkai atau tangan yang merasa lemas dan mengalami kelumpuhan
- Suhu badan menjadi meningkat disertai demam dan nafsu makan yang cenderung menurun
Penyebab Mielitis Transversa
Kelainan Mielitis Transversa biasanya akan muncul pada kedua sisi tubuh namun ada juga pasien yang hanya mengalami kelainan Mielitis Transversa pada satu sisi tubuhnya saja.
Kelainan Mielitis Transversa juga dapat menyerang semua orang tanpa pandang jenis kelamin,dan kebanyakan menyerang mereka yang usianya 10 – 19 tahun dan 30 – 39 tahun.
Penyebab dari kelainan Mielitis Transversa secara pastinya belum dapat ditemukan namun ada beberapa faktor yang dapat mendukung seseorang terkena kelainan ini seperti:
- Adanya infeksi virus yang menyerang saluran pencernaan dan saluran pernafasan seseorang seperti virus herpes simplex, tetanus, rubella, measles, hepatitis B dan lainnya
- Adanya kelainan kekebalan tubuh dimana kondisi autoimun seseorang menyerang bagan selubung mielin orang itu sendiri atau dinamakan kondisi MS atau Multipel Sclerosis
- Adanya infeksi akibat bakteri seperti bakteri Tuberkolosis maupun Sifilis
- Adanya infeksi akibat jamur seperti Aspergillus
- Merupakan efek samping dari vaksinasi seperti vaksi MMR, DT dan hepatitis B
- Adanya infeksi dari parasit Toxoplasmosis
- Adanya gangguan autouimun seperti penyakit Lupus dan Sindrom Sjogren
- Penyakit Devic
Diagnosis Mielitis Transversa
Seorang dokter akan mendiagnosis mielitis transversa berdasarkan tanda dan gejala, riwayat medis Anda, penilaian klinis fungsi saraf, dan hasil tes.
Tes-tes ini, yang dapat mengindikasikan peradangan pada sumsum tulang belakang dan menyingkirkan gangguan-gangguan lain, termasuk:
- Magnetic resonance imaging (MRI). MRI dapat menunjukkan peradangan pada sumsum tulang belakang, dan potensi penyebab gejala lainnya, termasuk kelainan yang mempengaruhi sumsum tulang belakang atau pembuluh darah.
- Tusukan lumbal menggunakan jarum untuk mengambil sejumlah kecil cairan serebrospinal (CSF), cairan pelindung yang mengelilingi sumsum tulang belakang dan otak Anda. Pada beberapa orang dengan mielitis transversal, CSF mungkin memiliki jumlah sel darah putih abnormal tinggi atau protein sistem kekebalan yang mengindikasikan peradangan. Cairan tulang belakang juga dapat diuji untuk infeksi virus atau kanker tertentu.
- Tes darah dapat mencakup tes yang memeriksa antibodi yang terkait dengan neuromyelitis optica, suatu kondisi di mana peradangan terjadi baik di sumsum tulang belakang dan di saraf di mata. Orang-orang dengan tes antibodi positif berada pada risiko yang meningkat mengalami beberapa serangan myelitis transversal dan memerlukan perawatan untuk mencegah serangan di masa depan.
- Tes darah lainnya dapat mengidentifikasi infeksi yang dapat berkontribusi pada mielitis transversal, atau menyingkirkan penyebab lain dari gejala.
Penanganan Mielitis Transversa
Bagi mereka yang menderita kondisi ini, umumnya dokter akan memberikan perawatan dan pengobatan baik dengan memberikan obat obatan antibiotik dan antivirus, serta memberikan berbagai rebilitasi medik seperti terapi dan fisioterapi.
Beberapa terapi menargetkan tanda dan gejala mielitis transversal yang akut:
- Steroid intravena. Steroid membantu mengurangi peradangan di tulang belakang Anda.
- Terapi pertukaran plasma. Orang yang tidak merespons steroid intravena mungkin memerlukan terapi pertukaran plasma. Tidak pasti bagaimana terapi ini membantu orang dengan mielitis transversal, tetapi diyakini bahwa pertukaran plasma dapat menghilangkan antibodi inflamasi.
- Obat antivirus. Beberapa orang yang memiliki infeksi virus pada sumsum tulang belakang dapat diobati dengan obat untuk mengobati virus.
- Obat penahan sakit. Nyeri kronis adalah komplikasi umum dari mielitis transversal. Obat-obatan yang dapat mengurangi nyeri otot termasuk penghilang rasa sakit yang umum, seperti acetaminophen, ibuprofen. Nyeri saraf dapat diobati dengan obat antidepresan, seperti sertraline (Zoloft), dan obat antikonvulsan, seperti gabapentin (Neurontin, Gralise) atau pregabalin (Lyrica).
- Obat untuk mengobati komplikasi lain. Dokter Anda mungkin meresepkan obat lain yang diperlukan untuk mengobati masalah seperti kelenturan otot, disfungsi urin atau usus, depresi, atau komplikasi lain yang terkait dengan mielitis transversal.
- Obat untuk mencegah serangan berulang mielitis transversal. Orang-orang yang memiliki antibodi yang terkait dengan neuromyelitis optica membutuhkan obat yang sedang berlangsung, seperti kortikosteroid dan / atau imunosupresan, untuk mengurangi kemungkinan serangan mielitis yang lebih transversal atau mengembangkan neuritis optik.
Untuk Anda yang menemukan berbagai gejala seperti yang ditulis di atas, hendaknya segera memeriksakan diri ke dokter sehingga dapat mengetahui pastinya apakah Anda mengalami kondisi Mielitis Transversa atau tidak.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?