Pegagan Bisa Mengatasi Penyakit dan Luka pada Kulit?

Zat-zat kimia yang dimiliki oleh pegagan dipercaya bisa membantu mengurangi peradangan. Pada hewan hasil penelitian menunjukkan pegagan khususnya pada kandungan asam asiatiknya ditemukan dapat meningkatkan produksi kolagen, yaitu zat yang memiliki fungsi penting dalam proses penyembuhan luka.
Dipublish tanggal: Sep 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit

Pegagan merupakan tanaman herbal yang digunakan sebagai bahan pengobatan traisional Tiongkok yang berfungsi untuk menangani masalah kulit, termasuk guratan akibat kehamilan (stretch marks). 

Maka pantas saja jika sekarang banyak kita temukan ekstrak pegagan yang dijadikan obat, dan kandungan pegagan dalam salep atau krim. 

Pertanyaannya, apakah benar pegagan bisa membuat kulit sehat dan cantik? 

Bagaimana keefektifan pegangan dalam mengatasi masalah kulit berdasarkan hasil penelitian terbaru? Berikut penjelasannya.

Manfaat pegagan menurut penelitian

Zat-zat kimia yang dimiliki oleh pegagan dipercaya bisa membantu mengurangi peradangan. Pada hewan hasil penelitian menunjukkan pegagan khususnya pada kandungan asam asiatiknya ditemukan dapat meningkatkan produksi kolagen, yaitu zat yang memiliki fungsi penting dalam proses penyembuhan luka.

Dibawah ini hasil penelitian yang membuktikan bahwa pegagan bisa mengatasi masalah kulit.

Stretch marks. 

Sebuah penelitian mengatakan bahwa krim yang mengandung pegagan mungkin dapat mengurangi stretch marks pada wanita hamil. Pemakaian krim/salep berkomposisi pegagan efektif bisa mecegah munculnya stretch marks pada ibu hamil bila disandingkan dengan minyak zaitun dan almon. 

Tetapi pemakaian pegagan masih harus terus diteliti.

Menyembuhkan pada kulit. 

Hasil penelitian mengatakan bahwa pegagan bisa juga membantu menyembuhkan luka. Ini disebabkan oleh daya guna pegagan yang bisa meningkatkan jumlah antioksidan dan merangsang pertumbuhan pembuluh darah kulit yang sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka. 

Melembabkan kulit yang memiliki sifat antiperadangan. 

Menggunakan kosmetik yang didalamnya memiliki kandungan pegagan ternyata bisa mengembalikan kelembapan kulit dan menyembuhkan peradangan di kulit. 

Melancarkan peredaran darah. 

Pada mereka yang mengalami gangguan peredaran darah di tungkai tentu perlu sekali tahu apa manfaat dari pegagan ini. Jika mengonsumsi pegagan selama 4-8 minggu dipercaya dapat memperbaiki aliran darah. 

Lebih lanjut, hasil penelitian mengatakan bahwa terdapat perubahan struktur pembuluh darah dan pembengkakan berkurang yang diakibatkan oleh gangguan pembuluh darah vena di tungkai setelah menggunakan ekstrak pegagan sebagai obatnya. 

Tetapi kembali lagi, penelitian di atas belum bisa dijadikan dasar untuk mengetahui kegunaan dari pegagan. Kenapa demikian, ini karena masih terdapat bahan-bahan lain yang digunakan dalam krim, yang bisa jadi memiliki andil yang cukup besar dalam proses penyembuhan. 

Penelitian ini juga masih dikatakan terbatas karena masih menggunakan hewan sebagai alat percobaan. Maka sudah seharusnya penelitian terhadap pegagan harus terus dilakukan.

Apakah pegagan berbahaya?

Dibalik sisi positif, pasti ada juga sisi negatifnya. Kegunaan pegagan yang terlihat menjanjikan, tentu ada juga risiko yang harus diperhatikan. Walaupun jarang terjadi, efek samping menggunakan pegagan yang dialami adalah sakit kepala, sakit perut, mual, pusing, cepat mengantuk, kulit terasa panas, serta alergi.

Untuk ibu hamil, keamanan menggunakan pegagan masih diragukan. Sangat di himbau untuk tidak mengonsumsi apa yang terbuat dari pegagan. Namun untuk obat sebagai bahan oles masih terbilang aman. Agar lebih pasti dianjurkan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter.

Sampai saat ini juga, belum ditemukan penelitian yang cukup mengenai efek samping pegagan pada ibu menyusui. Agar menghindari sesuatu yang tidak diinginkan seperti keracunan ASI, penggunaan pegagan tidak dianjurkan.

Jika Anda berminat menggunakan pegagan untuk mengatasi permasalahan kulit, Anda harus pastikan produk yang digunakan terdaftar di BPOM RI, ikuti aturan pemakaiannya dikemasan supaya terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan. Solusi yang paling ampuh tidak lain tidak bukan berkonsultasilah dengan dokter.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
National Occupational Research Agenda: Disease and Injury. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/niosh/docs/96-115/diseas.html)
Immunology and Skin in Health and Disease. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4292093/)
Skin Diseases - Disease Control Priorities in Developing Countries. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11733/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app