Pankreas dan Fungsinya

Dipublish tanggal: Mar 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Apr 18, 2019 Waktu baca: 4 menit
Pankreas dan Fungsinya

Pankreas adalah organ yang terletak pada rongga perut.Organ Ini memainkan peranan penting dalam mengubah makanan yang kita makan menjadi bahan bakar sehingga bisa digunakan sel-sel tubuh. 

Pankreas memiliki dua fungsi utama, yang pertama yaitu fungsi eksokrin yaitu menghasilkan enzim-enzim tertentu yang membantu pencernaan dan yang kedua adalah fungsi endokrin dengan menghasilkan hormon  yang mengatur kadar gula darah.

Fakta tentang organ pankreas

Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang pankreas.

  • Pankreas adalah organ kelenjar dengan peran kunci dalam pencernaan dan kontrol glukosa
  • Masalah yang berkaitan dengan pankreas termasuk diabetes dan kanker
  • Diet sehat dapat berkontribusi untuk menjaga pankreas yang sehat

Lokasi Pankreas dalam Tubuh

Pankreas terletak di dalam rongga perut bagian belakang perut tepatnya dibagian kiri atas. Organ ini dikelilingi oleh organ-organ lain termasuk usus kecil, hati, dan limpa. 

Organ ini menyerupai spons dan berukuran 18-25cm, dan berbentuk seperti pir yang mendatar atau menyerupai bentuk ikan yang dibentangkan secara horizontal di dalam rongga perut.

Sisi yang besar disebut kepala pankreas ,mengarah ke arah lambung. Kepala pankreas terletak di titik di mana lambung bertemu dengan bagian pertama dari usus kecil. Di sinilah perut mengosongkan sebagian makanan yang dicerna ke dalam usus, dan pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam isinya.

Beberapa pembuluh darah utama mengelilingi pankreas, arteri mesenterika superior, vena mesenterika superior, vena porta dan sumbu celiac, memasok darah ke pankreas dan organ perut lainnya.

95% pancreas terdiri dari jaringan eksokrin yang menghasilkan enzim pankreas yang berperan dalam pencernaan.Sedangkan 5% Jaringan yang tersisa terdiri dari sel-sel endokrin yang disebut Islet Langerhans. 

Gugus sel ini terlihat seperti buah anggur dan menghasilkan hormon yang mengatur gula darah dengan cara mengeluarkan suatu hormon yang disebut hormon insulin.

Fungsi Pankreas

Pankreas yang sehat menghasilkan zat kimia yang tepat dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat, untuk mencerna makanan yang kita makan.

Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin

1. Sebagai Fungsi eksokrin

Enzim yang dihasilkan meliputi enzim lipase, enzim tripsinogen, enzim amilase, enzim karbohidrase pankreas, dan cairan NaCHO3. Fungsi enzim lipase adalah  memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Lipase juga akan menyimpan lemak jika lemak yang masuk ke tubuh melebihi batas.

Enzim tripsinogen berperan memecah komponen protein, sifatnya belum aktif. Ketika sudah aktif, enzim ini berubah menjadi enzim tripsin yang berfungsi memecah pepton menjadi asam amino.

Enzim amilase memiliki peran mengubah amilum (berupa polisakarida) menjadi berbentuk monosakarida. Monosakarida yaitu gula yang bergugus sederhana (glukosa, fruktosa, galaktosa).

Enzim karbohidrase pankreas berperan untuk memecah disakarida menjadi monosakarida. Enzim karbohidrase pankreas meliputi enzim maltase, laktase, dan sukrose.

Cairan NaCHO3 memiliki sifat basa. Makanan yang berasal dari lambung bersifat asam. Makanan yang akan menuju duodenum harus bersifat netral agar tidak melukai dinding lambung. Cairan NaCHO3 menetralkan makanan dari lambung karena bersifat basa.

Dari berbagai penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa pankreas sebagai fungsi organ eksokrin memiliki peran dalam proses pencernaan untuk memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Selain itu pankreas juga berfungsi untuk menetralkan pH makanan yang berasal dari lambung untuk kemudian menuju ke usus halus.

2. Sebagai Fungsi Endokrin

Fungsi pankreas sebagai organ endokrin dilaksanakan oleh Islet langerhans yang terdapat pada pankreas. Islet langerhans ini memiliki 4 macam sel, setiap selnya menghasilkan hormon yang berbeda. Islet langerhans ini tersebar di seluruh bagian pankreas dan kaya akan pembuluh darah. Sebesar 1%-2% pankreas tersusun atas sel-sel langerhans ini.

4 macam sel Islet langerhans meliputi sel alfa pankreas, sel beta pankreas, sel gamma pankreas, dan sel delta pankreas. (baca : fungsi sel alfa dan beta pankreas).

Sel alfa pankreas menghasilkan hormon glukagon. Hormon glukagon tersebut berperan meningkatkan kadar gula dalam darah dengan memecah cadangan gula dalam hati untuk dibawa ke aliran darah.

Sel beta pankreas menghasilkan hormon insulin. Hormon insulin berperan untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Insulin akan membantu menurunkan kadar gula dalam darah yang terlalu berlebih untuk disimpan di dalam hati. Sebagian orang yang tidak memiliki hormon insulin atau pankreasnya hanya mampu menghasilkan sedikit hormon insulin maka ia akan terkena penyakit diabetes melitus.

Sel gamma pankreas menghasilkan polipeptida. Polipeptida tersebut berfungsi untuk memperlambat penyerapan makanan. Dalam proses pencernaan, makanan tidak dapat diserap secara sekaligus, melainkan penyerapan dilakukan sedikit demi sedikit.

Sel delta pankreas menghasilkan hormon somatostatin. Hormon somatostatin tersebut berguna untuk menghambat sekresi yang dilakukan oleh sel alfa, sel beta, dan sek gamma.

Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa fungsi utama pankreas sebagai organ endokrin adalah untuk mengatur kadar gula dalam darah dan mengatur proses penyerapan makanan.

Saat makanan telah berhasil dicerna di lambung dan secara bertahap menuju duodenum, duodenum akan menghasilkan sebuah hormon yang disebut hormon kolesistokinin. Hormon tersebut berfungsi untuk memberikan rangsangan pada pankreas untuk menghasilkan berbagai enzim dan cairan yang terkandung dalam bentuk getah pankreas yang membantu proses pencernaan.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app