Sildenafil: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Sildenafil ialah salah satu jenis obat yang bentuknya berupa tablet salut selaput yang biasanya digunakan dalam mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi pada pria dewasa. 

Selain itu obat jenis sildenafil juga dapat digunakan pada mereka yang memiliki masalah darah tinggi di paru paru atau lebih dikenal dengan nama medis hipertensi pulmonal.

Dalam mengatasi masalah hipertensi pada paru paru, obat sildenafil memiliki cara kerja dengan cara melebarkan dan mengendurkan pembuluh darah di area paru paru dan menghambat pentukan enzim phosphodiesterase 5 atau PDE5 sehingga tekanan darah yang ada pada area paru paru dapat menurun.

Hal ini tentunya juga bisa membawa efek positif bagi paru paru dan juga untuk organ jantung sehingga kesehatan tubuh si pasien juga kembali seperti sedia kala.

Obat jenis sildenafil biasanya memiliki merek dagang seperti Viagra dan Ericfil.

Dosis pemakaian obat Sildenafil

Obat jenis sildenafil ialah obat yang merupakan obat resepan dari dokter sehingga dosis dan takaran  pengkonsumsian obat jenis ini haruslah berdasarkan hasil pemeriksaan dari team dokter. 

Dokter yang meresepkan dosis dan takaran obat sildenafil akan memberikan dosis obat berdasarkan keadaan kesehatan pasien, tingkat keparahan penyakit pasien serta respon tubuh pasien setelah mengkonsumsi obat sildenafil di masa pengobatan awal. 

Namun terdapat dosis standard yang biasanya diresepkan oleh team dokter bila keadaan penyakit dan kesehatan pasien masih ada di tahap awal pengobatan seperti pada kasus penyakit gipertensi pulmonal maka pemberian dosis awal oleh team dokter kepada pasiennya umumnya ialah 5 atau 20 mg per hari dan dapat diminum dalam interval wkatu 3 kali. 

Sedangkan untuk kasus disfungsi ereksi atau impotensi maka  dokter biasanya akan meresepkan obat sildenafil sebanyak 50 mg per hari dan maksimal 100 mg per hari. Khusus untuk kasus dalam mengatasi disfungsi ereksi maka obat jenis sildenafil harus dikonsumsi dalam waktu sekitar 1 jam atau tidak lebih dari waktu 4 jam sebelum pasien melakukan kegiatan atau hubungan seksual dengan pasangannya.

Peringatan pemakaian obat Sildenafil

Obat jenis sildenafil hanya boleh dikonsumsi oleh mereka yang sudah berusia dewasa atau diatas usia 18 tahunan karena mengkonsumsi obat ini dibawah usia dewasa dikhawatirkan akan bisa membawa kematian, hal ini disebabkan karena pemakaian obat ini pada kasus menangani sakit hipertensi pulmonal biasanya dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. 

Obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan dosis dan aturan yang sudah dokter berikan. Hal ini dikarenakan obat jenis sildenafil ialah obat yang merupakan obat resepan yang dosis dan takarannya sudah diatur berdasarkan kebutuhan setiap pasien akan kandungan yang ada dalam obat sildenafil sehingga tidak diperkenankan untuk menghentikan pemakaian obat ini serta menggandakan obat ini tanpa ijin dan sepengatahuan dari team dokter.

Untuk para pasien yang memiliki riwayat penyakit yang cukup serius seperti penyakit jantung, maka tidak diperbolehkan untuk sembarangan mengkonsumsi obat jenis sildenafil bila kasus penyakitnya ialah untuk menangani disfungsi ereksi atau impotensi dikarenakan ada kemungkinan bila saat mengkonsumsi obat sildenafil sebelum pasien melakukan hubungan seksual dengan pasangannya maka saat proses berhubungan sedang dilangsungkan ditakutkan pasien terkena serangan jantung.

Untuk penanganan kasus disfungsi ereksi atau impotensi, pengkonsumsian obat ini tidak boleh dilakukan setiap hari. 

Untuk penanganan kasus hipertensi pulmonal, obat jenis sildenafil bisa dikonsumsi baik sebelum ataupun sesudah pasien mengkonsumsi makanan. Cukup mengkonsumsi tablet utuh yang sudah didosiskan oleh team dokter dengan air mineral dalam jumlah yang banyak.  

Jangan mengunyah, membelah atau menghancurkan tablet sildenafil sebelum meminumnya karena akan mengganggu sistem kerja obat sildenafil dalam tubuh manusia. 

Perlu diingat untuk mengkonsumsi obat jenis sildenafil pada waktu dan jam yang sama setiap harinya sehingga efek yang diberikan oleh obat sildenafil bisa terasa lebih maksimal.

Efek samping  obat Sildenafil

Terdapat beberapa jenis efek samping ringan yang bisa dirasakan pada para pasien pengguna obat sildenafil seperti sakit kepala, pusing, insomnia, diare dan mimisan

Selain itu terdapat pula efek samping yang cukup serius yang bisa diderita oleh para pasien seperti penurunan kemampuan dalam mendengar dan melihat secara tiba tiba dan tinnitus. 

Bila efek samping serius ini terjadi pada pasien, maka pasien harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk menghindari efek lanjutan yang lebih buruk lagi. 


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sildenafil - sildenafil citrate tablet, film coated. (2017). (https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=f7455aa4-788e-40b9-9cde-afe92d170e8f)
Viagra (sildenafil citrate) tablets, for oral use. (2017). (https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/020895s048lbl.pdf)
Revatio (sildenafil) tablets, for oral use; Revatio (sildenafil) for oral suspension; Revatio (sildenafil) injection, for intravenous use. (2018). (https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/021845s018lbl.pdf)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app