Merokok Saat Hamil? Ini Dampak dan Efek Negatifnya

Dipublish tanggal: Jun 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 10, 2019 Waktu baca: 2 menit
Merokok Saat Hamil? Ini Dampak dan Efek Negatifnya

Kehamilan adalah masa-masa penting yang harus diperhatikan demi kesehatan janin hingga lahir. Kebiasaan buruk harus dihindari agar tidak berpengaruh pada tumbuh kembang bayi dalam kandungan. 

Lalu, bagaimana jika terbiasa merokok? Tentu sebagai ibu hamil, janganlah Anda merokok mengingat zat di dalamnya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam jiwa.

Zat yang Terkandung dalam Rokok

Rokok mengandung berbagai substansi atau zat yang berbahaya. Risikonya sangat tinggi bagi kesehatan tubuh. Zat utama yang beracun dalam rokok adalah nikotin dan karbonmonoksida sebagai penyebab ketagihan.

Setiap satu kali isap, substansi beracun tersebut bisa terserap dalam darah. Pada akhirnya, semua substansi tersebut akan ikut aliran darah menuju ke seluruh tubuh lewat pembuluh darah, termasuk ke janin.

Merokok Saat Hamil, Apa Saja Dampaknya?

Zat penyusun rokok sangatlah beracun, terlebih bagi janin di dalam kandungan yang tentu saja masih sangat rentan mengalami gangguan kesehatan. Jika tidak diperhatikan dan Anda tetap saja merokok, maka ditakutkan terjadi berbagai gangguan kesehatan juga keguguran.

Proses masuknya zat berbahaya dari rokok yang dikonsumsi ibu ke janin memang terjadi secara alami melalui aliran darah. Jika sudah masuk ke dalam tubuh janin, maka zat berbahaya tersebut menyebabkan berbagai dampak negatif.

Zat di dalam asap rokok tersebut dapat mengurangi asupan oksigen ibu dan janin. Bahkan, terjadi gangguan pada plasenta yang mengakibatkan jantung bayi tidak berfungsi normal. 

Tekanan pada jantung bayi mengalami peningkatan. Tak hanya itu, proses persalinan akan semakin sulit dan terjadi gangguan aliran makanan dari ibu ke janin.

Kondisi paru-paru juga tidak baik karena mengalami gangguan akibat zat dalam rokok. Bahkan, janin dapat terancam gugur, jika semakin banyak zat berbahaya yang masuk ke tubuhnya. Apabila janin mampu bertahan, akan terdapat banyak risiko kelahiran yang dimungkinkan akan terjadi.

Terdapat risiko bayi lahir cacat ataupun lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Kelahiran prematur juga sangat tinggi risikonya, sehingga sistem dalam tubuh bayi belum terbentuk sempurna. Perawatan intensif dalam inkubator harus dilakukan sampai kondisinya normal.

Dampaknya tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagai dampak terburuk dari kebiasaan ibu hamil dalam merokok justru akan menyebabkan bayi lahir mati. Dalam kasus lainnya, bisa juga terjadi mendadak atau dikenal dengan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Risiko kematian ini terjadi ketika bayi belum menginjak usia 1 tahun.

Melihat banyaknya dampak negatif merokok pada ibu hamil tersebut, terdapat pemikiran untuk mengurangi intensitas merokok. Akan tetapi, tetap Anda harus berhenti merokok demi kesehatan janin yang total. 

Perlu diingat juga, jangan sampai Anda menjadi perokok pasif. Sayangilah diri Anda dengan menghindari asap rokok yang bisa menimbulkan asma, alergi, dan infeksi paru-paru.

Berhenti Merokok Saat Hamil

Saat tengah berbadan dua, tentu saja Anda diharuskan berhenti merokok demi kesehatan janin dalam kandungan. Berhenti merokok adalah keputusan terbaik dan harus dilakukan. Efeknya sangat positif karena membantu jantung ibu dan janin kembali normal. Potensi gangguan pernapasan juga berkurang.

Dalam perjalanan berhenti merokok, terdapat beragam gejala yang akan dialami. Anda harus bisa menghadapinya, seperti ketagihan merokok, merasa sangat lapar, intensitas batuk meningkat, pusing, dan sulit berkonsentrasi. Meski mengalami berbagai hal tersebut, janganlah cemas. Semua gejalanya akan hilang setelah 10-14 hari.

Yakinlah untuk berhenti demi peningkatan kondisi tubuh dan janin. Jangan sampai goyah dan kembali pada kebiasaan merokok. Jika takut mengalami gejala tersebut, maka konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran dan upaya penanganan. Seiring berjalannya waktu, kondisi tubuh akan normal kembali selepas melakukan penyesuaian tersebut.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Smoking while you are pregnant or breastfeeding. (2015, November 12) (http://www.cancer.org/cancer/cancercauses/tobaccocancer/smoking-while-you-are-pregnant-or-breastfeeding)
Smoking early in pregnancy raises risk of heart defects in infants [Press release]. (2011, February 28) (https://www.cdc.gov/media/releases/2011/p0228_smokingpregnancy.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app