Mengenal Terapi Listrik untuk Penanganan Stroke

Stimulasi listrik bekerja dengan memberikan stimulasi listrik ekstra (halus) langsung ke otot-otot Anda yang mengalami gangguan, dan 'sentakan' ekstra ini dapat membantu otot-otot tersebut bergerak.Meskipun kelihatannya proses penyembuhan terjadi pada otot, stimulasi listrik sebenarnya membantu proses penyembuhan otak dengan mengaktifkan neuroplastisitas.
Dipublish tanggal: Agu 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengenal Terapi Listrik untuk Penanganan Stroke

Terapi stimulasi listrik untuk pemulihan stroke adalah salah satu alternatif dalam penanganan stroke. Terapi stimulasi listrik dapat membantu Anda meningkatkan pergerakan otot yang mengalami gangguan akibat serangan stroke. Bahkan jika Anda mengalami gangguan gerakan yang sangat terbatas.

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana stimulasi listrik untuk pemulihan stroke dapat bermanfaat bagi Anda. Untuk memulai, kami akan membahas sedikit anatomi mengenai gerakan.

Gerakan tubuh dimulai di otak

Untuk menggerakkan otot-otot, otak akan mengirimkan sinyal-sinyal listrik ke otot-otot. Sinyal-sinyal tersebut akan memerintahkan otot-otot untuk bergerak. 

Ketika seseorang mengalami serangan stroke, sebagian otak mengalami kerusakan jaringan sehingga kemampuan otak Anda untuk mengirim sinyal-sinyal ini, menjadi terbatas. Kondisi ini menyebabkan masalah pada kemampuan tubuh dalam mengatur gerakan otot.

Rehabilitasi stroke dimulai di otak, bukan bagian tubuh yang terpengaruh

Begitu seorang penderita stroke melatih otak mereka untuk mengirimkan sinyal yang benar ke otot, gejala stroke akan semakin membaik. Ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki kondisi Anda pasca serangan stroke. Salah satunya adalah dengan terapi listrik.

Stimulasi listrik dapat membantu memperbaiki kerusakan otak

Stimulasi listrik bekerja dengan memberikan stimulasi listrik ekstra (halus) langsung ke otot-otot Anda yang mengalami gangguan, dan 'sentakan' ekstra ini dapat membantu otot-otot tersebut bergerak.

Meskipun kelihatannya proses penyembuhan terjadi pada otot, stimulasi listrik sebenarnya membantu proses penyembuhan otak dengan mengaktifkan neuroplastisitas.

Neuroplastisitas adalah mekanisme yang digunakan otak untuk menyesuaikan diri, dan inilah cara otak untuk mengembalikan gerakan normal tubuh. 

Walaupun stimulasi listrik merupakan salah satu prosedur terapi yang cukup teruji, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan, kecuali jika Anda menjalani terapi stimulasi listrik bersamaan dengan latihan rehabilitasi medis secara rutin. 

Cara terbaik menggunakan stimulasi listrik untuk pemulihan stroke

Cara terbaik untuk menjalani terapi stimulasi listrik adalah dengan menjalaninya bersamaan dengan latihan rehabilitasi medis. Ketika Anda menjalani sesi rehabilitasi medis dengan melakukan gerakan berulang-ulang, Anda mengaktifkan neuroplastisitas dan memperkuat koneksi-koneksi saraf di otak.

Semakin kuat koneksi tersebut, semakin baik koneksi sistem saraf pusat dan otot Anda. Kondisi ini dapat membuat meningkatkan kemampuan otak untuk mengontrol bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan pasca serangan stroke.

Neuroplastisitas diaktifkan melalui stimulasi listrik, dan latihan rehabilitasi membantu untuk meningkatkan neuroplastisitas berkali-kali lipat.

5 manfaat menggunakan stimulasi listrik untuk pemulihan stroke

1. Meningkatkan kelumpuhan pasca stroke

Ketika terjadi kelumpuhan otot pasca stroke, stimulasi listrik dapat membantu memperkenalkan beberapa gerakan, yang sangat penting untuk pemulihan.

2. Meningkatkan gerakan fungsional

Anda dapat menggunakan stimulasi listrik untuk waktu terbatas (seperti sesi 20 menit), atau Anda bisa menggunakan perangkat yang dapat dipakai, yang memberikan stimulasi saat Anda menjalani kehidupan sehari-hari.

3. Mengurangi kekakuan

Karena kekakuan disebabkan oleh komunikasi otak-otot, Anda dapat mengobati gejala kekakuan dengan mengaktifkan neuroplastisitas, yang dapat meningkatkan koneksi otak-otot. Oleh karena itulah dibutuhkan kombinasi antara stimulasi listrik dan latihan rehabilitasi.

4. Berpotensi mengatasi masalah sensorik

Stimulasi listrik berpotensi membantu meningkatkan masalah sensorik pasca serangan stroke. Contoh masalah sensorik termasuk mati rasa, kesemutan, atau sensasi panas / dingin.

Tidak ada banyak penelitian mengenai stimulasi listrik untuk memperbaiki gejala sensorik yang muncul, tetapi terapi stimulasi listrik layak dicoba jika Anda sudah menjalani berbagai macam terapi namun belum mendapatkan hasil yang Anda inginkan.

5. Meningkatkan efektivitas dari botox

Botox adalah pengobatan yang berguna untuk mengatasi kekakuan pasca stroke. Botox membantu mengendurkan otot-otot untuk sementara waktu dengan menghalangi sinyal-sinyal yang memerintahkan otot-otot Anda untuk berkontraksi.

Karena botox adalah perawatan yang sementara, Botox bekerja paling baik bila dikombinasikan dengan latihan rehabilitasi untuk mengaktifkan neuroplastisitas dan memberikan manfaat yang optimal. Lalu, dengan menambahkan terapi stimulasi listrik sebagai terapi lapis ketiga, Anda akan mendapatkan hasil yang terbaik.

Kesimpulan stimulasi listrik sebagai terapi pemulihan stroke

Stimulasi listrik dapat sangat bermanfaat bagi penderita stroke karena dapat membantu mengaktifkan neuroplastisitas dan meningkatkan pergerakan pada otot yang mengalami gangguan.

Stimulasi listrik untuk pemulihan stroke dapat membantu meringankan berbagai efek samping pasca stroke seperti kelumpuhan, kekakuan anggota gerak, dan masalah sensorik.

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, Anda harus menggabungkan terapi stimulasi listrik dengan rehabilitasi medik dan pengobatan stroke lainnya sesuai dengan arahan dokter Anda.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Electrical Therapy for Stroke Treatment. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/electrical-therapy-for-stroke-3146411)
Popović, Dejan & Sinkaer, Thomas & Popović, Mirjana. (2009). Electrical stimulation as a means for achieving recovery of function in stroke patients. NeuroRehabilitation. 25. 45-58. 10.3233/NRE-2009-0498.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/26773516_Electrical_stimulation_as_a_means_for_achieving_recovery_of_function_in_stroke_patients)
Review of devices used in neuromuscular electrical stimulation for stroke rehabilitation. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5576704/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app