Tips Mengatasi Suara Serak Dengan Cepat Sesuai Penyebabnya

Dipublish tanggal: Nov 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Tips Mengatasi Suara Serak Dengan Cepat Sesuai Penyebabnya

Mengalami suara serak tentunya menjadi mimpi buruk bagi Anda yang bekerja sebagai pembicara, guru, penyiar radio, hingga yang rutin bertemu klien penting. Suara yang tiba-tiba redup cenderung hilang bisa membuat Anda susah fokus dan serba salah, apalagi saat harus berinteraksi dengan orang lain. Sebelum memutuskan cara mengatasi suara serak, dokter biasanya akan mencari tahu dulu penyebabnya. Ya, ini karena setiap penyebab suara serak memiliki penanganan yang berbeda-beda.

Cara mengatasi suara sesak berdasarkan penyebab 

Profesi yang mengandalkan kerja pita suara lebih rentan mengalami suara serak, misalnya profesi aktor, guru, penyanyi, pembicara, hingga penyiar radio. Suara yang serak bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya karena penyakit laringitis. 

Penyakit pencernaan seperti asam lambung diam-diam juga bisa menyebabkan suara menjadi serak. Tak hanya itu, penyebab suara serak juga bisa karena kebiasaan buruk seperti merokok, mengonsumsi alkohol, atauterlalu banyak minum minuman yang mengandung kafein.

Sebelum memutuskan cara mengatasi suara serak, biasanya dokter akan mencari tahu dulu penyebabnya. Pasalnya, setiap penyebab suara serak memiliki penanganan yang berbeda-beda. Dengan mengetahui penyebab pastinya, maka penangannya pun dapat dilakukan dengan tepat dan efisien.

Berikut ini cara mengatasi suara serak berdasarkan penyebabnya masing-masing:

1. Suara serak akibat laringitis

Penyakit laringitis disebabkan oleh adanya infeksi virus. Sebenarnya, kondisi ini dapat mereda dengan sendirinya tanpa obat-obatan.

Namun, untuk mempercepat proses pemulihan, Anda bisa mengonsumsi obat batuk atau air jeruk hangat. Selain itu, hindari berlama-lama di ruangan yang kering agar suara Anda kembali normal secara perlahan.

2. Suara serak akibat terlalu banyak bersuara

Orang yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan suara, seperti penyanyi, MC, atau guru, lebih rentan mengalami suara serak. Apalagi kalau kesehariannya Anda sering mengeluarkan suara kencang nan lantang.

Untuk mengatasi suara serak, sebaiknya atur volume suara Anda jangan sampai terlalu keras atau berteriak. Istirahatkan dan pelankan suara Anda sejenak untuk mengistirahatkan pita suara. Selain itu, hindari juga mengonsumsi rokok agar tidak memperparah suara serak Anda. 

Baca Juga: 10 Penyebab Suara Hilang, dari Sepele Sampai Perlu Diwaspadai

3. Suara serak akibat alergi 

Tanpa disadari, penyebab suara serak juga bisa karena pengaruh alergi. Untuk mengatasi suara serak akibat alergi ini, maka Anda tentu harus tahu dulu penyebab alergi Anda. Konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan obat alergi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. 

4. Suara serak akibat cedera pita suara

Salah satu hal yang bisa membuat seseorang menjadi bersuara serak ialah cedera penyakit yang berhubungan dengan pita suara. Kondisi ini umumnya sudah sangat berbahaya dan memerlukan penanganan dokter untuk mengatasinya. Bisa dengan operasi atau tindakan medis lainnya.

Setelah berhasil mengatasi suara serak yang mengganggu aktivitas, Anda tentu tidak ingin suara serak itu datang lagi, bukan? Nah, untuk mencegah suara serak kambuh di lain waktu, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar tenggorokan dan suara tetap normal, yakni:

  • Minum air putih yang cukup
  • Penuhi kebutuhan vitamin C
  • Kurangi merokok
  • Kurangi minuman beralkohol
  • Kurangin asupan kafein 
  • Lakukan pola dan gaya hidup yang sehat
  • Selalu rileks dan hindari stres

Sebelum mengatasi suara serak, selalu pastikan dulu penyebabnya agar tidak salah penanganan. Jika memang suara Anda masih serak dalam waktu yang lama, maka jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter dan ahlinya. 

Baca Juga: 10 Cara Alami yang Dapat Mengembalikan Suara Hilang


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app