5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Supaya Gigi Tidak Keropos

Dipublish tanggal: Okt 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Supaya Gigi Tidak Keropos

Gigi keropos bisa terjadi karena terkikisnya bagian enamel gigi, yaitu lapisan yang melindungi gigi. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab gigi keropos, mulai dari penyakit asam lambung, mulut kering, hingga salah konsumsi makanan tertentu. Kalau gigi Anda tampak mulai keropos, coba ingat lagi, apakah Anda sering mengonsumsi makanan penyebab gigi keropos berikut ini?

Makanan yang harus dihindari agar gigi tak mudah keropos

Tanda-tanda apabila gigi Anda sudah mulai keropos adalah gigi jadi sangat sensitif dan mudah patah. Itu tandanya, lapisan enamel gigi Anda mulai terkikis akibat salah makan belakangan ini.

Ada beberapa makanan yang harusnya Anda hindari apabila tidak ingin memiliki gigi yang keropos, antara lain:

1. Roti

Roti adalah salah satu makanan yang sangat mudah menempel di gigi. Sisa-sisa makanan inilah yang akan mengundang bakteri perusak enamel gigi. 

2. Permen manis 

Kandungan gula tidak murni yang ada di dalam permen manis tentunya bisa merusak lapisan enamel gigi. Tidak hanya itu, sisa-sisa permen manis juga bisa menimbulkan bakteri dan plak di gigi. Selanjutnya, bakteri akan mengubah gula menjadi sumber energi dan digunakan untuk menggerogoti gigi hingga keropos. 

3. Buah yang asam 

Jeruk dan lemon adalah dua jenis buah yang berisiko tinggi mengikis enamel di gigi. Hal ini terjadi karena pengaruh dari kandungan asam yang dimiliki oleh buah-buah ini. Kalau Anda ingin makan buah asam, maka Anda bisa meminum air yang sebelumnya telah dicampurkan dengan perasan air lemon. 

4. Minuman berkarbonasi 

Minuman berkarbonasi atau soda bisa menjadi penyebab utama terjadinya mulut kering. Semakin kering kondisi mulut, maka bakteri akan semakin mudah berkembang biak dan menggerogoti lapisan gigi.

Tidak hanya itu, minuman jenis ini juga sangat mudah untuk menimbulkan plak di gigi. Akibatnya, enamel gigi akan lebih mudah terkikis apabila Anda sering meminum minuman berkarbonasi.

Baca Juga: Soda, Musuh Atau Sahabat Ginjal?

5. Es batu

Bagi Anda yang suka mengunyah es batu bulat-bulat, Anda perlu mewaspadai risiko gigi keropos. Es batu memiliki tekstur yang sangat keras, sehingga enamel gigi akan berusaha lebih keras untuk menghancurkannya. Bila terus dilakukan, enamel gigi akan semakin mudah rusak dan memicu gigi keropos. 

Cara mencegah gigi keropos sejak dini

Kunci utama untuk mencegah gigi keropos adalah dengan menghindari makanan-makanan penyebab gigi keropos di atas. Tak hanya itu, Anda juga perlu lebih ekstra menjaga kesehatan gigi dan mulut agar gigi tak mudah keropos.

Berikut ini berbagai cara mencegah gigi keropos sejak dini, antara lain: 

1. Penuhi nutrisi 

Kesehatan gigi sangat erat kaitannya dengan asupan kalsium. Anda harus mengonsumsi banyak makanan yang mengandung kalsium apabila ingin gigi tetap sehat. 

Tidak hanya itu, Anda juga dianjurkan untuk memperbanyak asupan makanan yang mengandung rendah lemak. Bukan cuma gigi saja yang sehat, asupan makanan yang seperti ini juga akan membuat berat badan Anda lebih mudah dikendalikan.

2. Perbaiki pola makan 

Sering memakan jajanan atau camilan juga tidak baik untuk enamel gigi. Pasalnya, makanan ringan atau jajanan umumnya terbuat dari bahan tepung dan gula. Bahan-bahan tersebut sangat tidak ramah untuk enamel gigi dan bisa menyebabkan keroposnya gigi. 

Tidak hanya itu, jenis jajanan tersebut juga mudah untuk menempel di sela-sela gigi. Jika dibiarkan dan tidak diimbangi dengan menyikat gigi setelah makan, maka akan menimbulkan bakteri dan mengikis enamel. 

3. Rutin membersihkan gigi

Menyikat gigi minimal dua kali sehari juga harus dilakukan. Saat rutin menyikat gigi, pastikan pasta gigi yang Anda gunakan saat ini sudah memiliki kandungan fluoride yang dapat memperkuat enamel gigi.

Tidak hanya dari pasta gigi, Anda bisa mendapatkan asupan fluoride dari obat kumur. Selain menguatkan gigi, kandungan fluoride dari pasta gigi atau obat kumur juga dapat membantu mencegah kerusakan tahap awal gigi.

4. Mengunyah permen karet 

Mengunyah permen karet tidak selamanya berdampak buruk bagi kesehatan. Justru, mengunyah permen karet dapat membantu memproduksi air liur pada mulut, sehingga terhindar dari mulut kering hingga gigi keropos.

Jadi, Anda boleh mengonsumsi sebanyak mungkin permen karet, asalkan yang tidak mengandung gula. Apabila mengandung gula, hal ini malah akan memperburuk keadaan gigi.

Baca Selengkapnya: Waspada, Ini yang Akan Terjadi Jika Sering Mengunyah Permen Karet

5. Tidak minum alkohol 

Minuman keras seperti alkohol atau minuman yang memiliki kandungan kafein tidak baik untuk kesehatan gigi. Kandungan yang ada di dalam minuman ini juga bisa membuat mulut menjadi kering kalau dikonsumsi terlalu banyak. Tidak hanya gigi, gusi Anda juga bisa terkena dampak dari minuman beralkohol dan kafein ini. 

Rutin merawat gigi dan memeriksan kondisi gigi selama 6 bulan sekali adalah bentuk pencegahan lain yang bisa Anda lakukan. Tentu Anda tidak ingin gigi Anda menjadi keropos, bukan?

Baca Juga: 18 Penyebab Gigi Keropos dan Solusi Menghindarinya


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
19 Habits That Wreck Your Teeth. WebMD. (https://www.webmd.com/oral-health/ss/slideshow-teeth-wreckers)
Which foods cause tooth decay?. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/common-health-questions/dental-health/which-foods-cause-tooth-decay/)
The Best and Worst Foods for Your Teeth - Health Encyclopedia. University of Rochester Medical Center. (https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=4062)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app