Lysine: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Apr 30, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu Lysine?

Nama ilmiah dari asam amino lysine adalah 2,6-asam diaminoheksanoid, asam alfa-epsilon-diaminokaproid. Lysine adalah salah satu asam amino yang terkandung dalam protein pada makanan seperti kacang polong, kedelai, telur, keju, yogurt, daging, susu, ragi, gandum, dan protein hewani lainnya. Lysine merupakan asam amino yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga perlu ditambahkan melalui asupan makanan sehari-hari atau melalui pemberian suplemen. 

Ketersediaan lysine pada bahan makanan dapat menurun tergantung pada proses pengolahan, seperti pemanasan pada suhu tinggi. Kebutuhan rata-rata tubuh terhadap lysine adalah 800 – 3000 mg per hari untuk seseorang dengan berat badan 70 kg.

Mengenai Lysine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, sirop

Kandungan:

Suplemen makanan atau nutrisi enteral

Manfaat Lysine 

Asam amino lysine pertama kali diisolasi dari kasein (protein susu) pada tahun 1889 dan diperkenalkan pertama kali di Amerika Serikat sebagai lysine hidroklorida pada 1955. Lysine telah lama diteliti untuk pencegahan dan pengobatan infeksi herpes, untuk meningkatkan penyerapan kalsium oleh usus dan pengeluaran kalsium oleh ginjal sebagai terapi yang berguna untuk pasien osteoporosis

Lysine juga sedang dalam penelitian terkait manfaatnya untuk meningkatkan masa otot, menurunkan kadar glukosa darah, mencegah kondisi alkalosis metabolik, serta mengurangi stress dan kecemasan.

Cara kerja Lysine

Mekanisme kerja lysine dalam mengobati herpes sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, diduga lysine mempunyai kemampuan untuk mencegah virus herpes berkembang biak melalui mekanisme penyeimbangan nutrient tubuh. 

Protein pada tubuh virus herpes diketahui kaya akan kandungan asam amino L-arginin. Apabila kadar L-lysine dalam tubuh ditingkatkan dan seimbang kadarnya dengan L-arginin, maka replikasi (pembelahan) virus herpes akan terhambat.

Dosis dan Cara penggunaan Lysine 

Lysine tersedia dalam beberapa nama dagang berbeda yaitu L-lysine dan Lysine monohidroklorida. Berikut adalah dosis lysine yang sering dianjurkan:

  • Untuk mengobati infeksi virus herpes, dosis yang direkomendasikan adalah 3000-9000 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam beberapa dosis. Sedangkan dosis untuk mencegah kekambuhan adalah 500-1500 mg per hari. 
  • Untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal kronis, dosis yang direkomendasikan adalah 4-8 tablet, 3 kali sehari. 

Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (US FDA) hingga saat ini belum menyetujui penggunaan lysine untuk terapi pengobatan sehingga tidak disarankan mengganti obat dengan sediaan lysine. Hal ini karena belum terdapat hasil evaluasi terhadap keamanan, efektivitas, dan kemurnian sediaan lysine beserta dengan potensi risiko produk. Terlebih lagi, hingga saat ini belum terdapat peraturan terkait standar proses produksi lysine. 

Beberapa suplemen lysine yang tersedia dipasaran diketahui mengandung kontaminasi dengan logam berat atau senyawa herbal/obat lain. Oleh karena itu disarankan untuk membeli produk suplemen lysine di apotek.

Efek samping Lysine

Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah pemberian lysine, yaitu:

  • Nyeri lambung
  • Diare
  • Mual/muntah

Reaksi alergi biasanya juga dapat muncul segera setelah seseorang diberikan lysine. Segera bawa ke unit gawat darurat apabila timbul tanda dan gejala dari reaksi alergi yaitu:

  • Kemerahan/ruam pada kulit
  • Mata, bibir, atau lidah membengkak/gatal
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernapas
  • Denyut jantung meningkat
  • Mual/muntah
  • Nyeri dada

Interaksi dengan obat lain

Lysine dapat bereaksi secara tidak terprediksi dengan obat-obatan lain. Hal ini dapat mempengaruhi mekanisme kerja obat dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Beberapa contoh obat yang berinteraksi dengan lysine misalnya:

  • Gentamicin
  • Tobramycin
  • Amikasin
  • Kanamycin
  • Netilmycin
  • Neomycin
  • Streptomycin
  • Suplemen kalsium

Perhatian

Lysine dapat diperoleh dengan resep dokter. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan/menginformasikan pada dokter atau apoteker sebelum terapi apabila:

  • Riwayat alergi lysine atau alergi lainnya
  • Riwayat kondisi medis misalnya penyakit ginjal dan penyakit liver
  • Konsumsi obat-obat resep, non-resep, vitamin, suplemen, dan obat herbal yang sedang digunakan. 
  • Dalam kondisi hamil atau menyusui.

Apabila lupa menggunakan obat

Belum terdapat informasi terkait kondisi lupa konsumsi obat. Tanyakan pada dokter atau apoteker apabila Anda lupa menggunakan obat.

Penyimpanan

Simpan obat sesuai dengan kemasannya pada suhu ruangan, terhindar dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Tidak dibenarkan menyimpan obat dalam lemari pendingin (freezer). Hindarkan dari jangkauan anak-anak. Tanyakan pada tenaga kesehatan apabila Anda ingin membuang sisa obat yang tidak digunakan.

 

 


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bol, S., Bunnik, E.M. Lysine supplementation is not effective for the prevention or treatment of feline herpesvirus 1 infection in cats: a systematic review. BMC Vet Res 11, 284 (2015). https://doi.org/10.1186/s12917-015-0594-3. BMC Veterinary Research. (https://bmcvetres.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12917-015-0594-3)
Singh, Meenu & Rao, Dowlathabad & Pande, Shivansh & Battu, Sowjanya & Rajeswar Dutt, Kunduri & Ramesh, Mantri. (2011). Medicinal Uses of L-Lysine: Past and Future. International Journal of Research in Pharmaceutical Sciences. 2. (https://www.researchgate.net/publication/267817166_Medicinal_Uses_of_L-Lysine_Past_and_Future)
Leinonen I, Iannetta PPM, Rees RM, Russell W, Watson C and Barnes AP (2019) Lysine Supply Is a Critical Factor in Achieving Sustainable Global Protein Economy. Front. Sustain. Food Syst. 3:27. doi: 10.3389/fsufs.2019.00027. Frontiers. (https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fsufs.2019.00027/full)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app