Kopi Tak Dapat Cegah Kantuk Saat Kondisi Kurang Tidur

Dipublish tanggal: Jun 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kopi Tak Dapat Cegah Kantuk Saat Kondisi Kurang Tidur

Secara turun temurun dipercaya bahwa kopi dapat menghilangkan rasa kantuk. Sejak kecil kita melihat kebiasaan orang tua mengkonsumsi kopi dipagi hari pada waktu sarapan.

Sekarang ini kopi sudah menjadi trend di berbagai kalangan. Bukan hanya dikalangan orang tua saja, kini anak-anak remaja sudah pergi ke kedai kopi untuk sekedar menghabiskan waktu bersama teman-teman sambil menyeruput segelas kopi.

Fungsi kopi pun telah berubah, bukan hanya sekedar penghilang rasa kantuk, namun juga sebagai minuman wajib ketika berkumpul bersama teman bahkan menjadi sahabat ketika bekerja.

Apa saja kandungan yang terdapat dalam kopi?

1. Kafein

Kafein merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia yang dapat mengusir rasa kantuk secara sementara.

2. Dicaffeoylquinic Acid

Zat ini merupakan salah satu zat antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

3. Ethypenol

Kandungan yang satu inilah yang memberikan aroma khas pada kopi.

4. Quinic Acid

Quinic acid merupakan zat yang berperan sebagai pemberi rasa asam pada kopi.

5. Dimethyl Disulfide

Kopi juga mengandung Dimethyl Disulfide, zat pelengkap ini banyak dijumpai saat biji kopi masih belum dikeringkan dan disangrai. Zat ini yang biasanya membuat kotoran manusia menjadi bau, mirip dengan bau sulfur.

6. Niacin

Senyawa ini sebenarnya kurang baik untuk tubuh karena dapat menyerap vitamin-vitamin dari dalam tubuh. Oleh karena itu tidak dianjurkan mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang berlebih.

7. Acetylmethylcarbinol

zat acetylmethylcarbinol ini merupakan zat yang memberikan rasa gurih pada lidah saat Anda mengkonsumsi kopi.

8. Trigonelline

Trigonelline merupakan zat yang berfungsi untuk melindungi gigi agar tidak mudah berlubang.

Apakah kopi dapat mencegah kantuk saat kurang tidur?

Kandungan kafein dipercaya dapat menghilangkan rasa kantuk untuk sementara waktu. Kafein yang masuk ke dalam tubuh meningkatkan aliran darah sehingga membuat tubuh tetap terjaga.

Pengaruh kafein ini dapat dirasakan ketika tubuh dalam kondisi normal atau cukup tidur. Jika Anda memiliki waktu tidur yang kurang maka kafein tidak dapat membantu Anda, Mengapa?

Menurut penelitian, minimnya waktu tidur menyebabkan penurunan kinerja dalam tubuh, kafein yang masuk melalui kopi tidak dapat diolah dengan baik sehingga efeknya tidak dapat dirasakan.

Perlu diingat, kopi dapat mencegah kantuk hanya untuk sementara waktu, kafein yang terkandung di dalamnya menunda rasa kantuk yang dirasakan bukan menghilangkannya.

Oleh karena itu, tidur malam yang cukup menjadi obat satu-satunya untuk menghilangkan rasa kantuk yang dirasakan pada esok hari.

Kesalahan yang sering terjadi adalah banyak orang mengkonsumsi kopi secara rutin dalam beberapa jam untuk menghilangkan rasa kantuk, termasuk malam hari.

Berapa banyak konsumsi kopi dalam sehari yang aman untuk kesehatan?

Meski kafein dalam kopi banyak memiliki manfaat untuk tubuh, seperti: mencegah gejala hipertensi, melawan radikal bebas, mendorong pertumbuhan sel baru, penurunan masalah pencernaan, penajaman memori jangka panjang, menunjang performa olahraga dan daya tahan tubuh, serta fungsi lainnya, dosis konsumsinya harus tetap diperhatikan.

Kadar kafein dalam kopi tentu berbeda-beda, jika kopi yang Anda minum memiliki kadar kafein yang tinggi, batasi konsumsi sebanyak 2 gelas dalam sehari. Untuk kadar normal paling banyak jumlah konsumsi adalah 3 gelas dalam sehari.

Meskipun sedang trend masa kini, namun jangan jadikan konsumsi kopi 2-3 gelas dalam sehari adalah sebuah kewajiban, Anda harus tetap memperhatikan pola hidup yang seimbang. Kopi hanyalah sebagai pelengkap, utamanya pola makan dan pola tidur yang teratur paling baik untuk kesehatan Anda.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
How Long Should You Wait Between Caffeine and Bedtime?. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/how-long-should-you-wait-between-caffeine-and-bedtime-3014980)
Effects of caffeine on sleep quality and daytime functioning. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6292246/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app