HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Kontraktur Otot - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 11, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 11, 2019 Waktu baca: 4 menit

Deformitas kontraktur adalah kondisi medis yang diakibatkan oleh kekakuan pada jaringan ikat atau jaringan ikat yang memendek. Kontraktur dapat terjadi pada otot, tendon, ligamen, dan kulit Anda. Anda juga dapat mengalami kelainan kontraktur pada kapsul sendi Anda. Kapsul sendi adalah jaringan ikat padat dan berserat yang menstabilkan sendi dan tulang.

Apa itu deformitas kontraktur?

Deformitas kontraktur menyebabkan Anda sulit menggerakan bagian tubuh Anda yang mengalami kontraktur. Kondisi ini terjadi ketika jaringan ikat yang biasanya lentur menjadi kurang fleksibel, sehingga menyebabkan rentang gerak Anda menjadi terbatas. Anda mungkin mengalami kesulitan:

  • menggerakkan tangan Anda
  • meregangkan kaki Anda
  • meluruskan jari-jari Anda
  • meluruskan bagian lain dari tubuh Anda

Kontraktur dapat terjadi di berbagai bagian tubuh Anda, seperti:

  • Otot. Kontraktur otot menyebabkan pemendekan dan tegang otot.
  • Sendi. Jika terjadi kontraktur pada kapsul sendi di mana dua tulang atau lebih terhubung, Anda akan mengalami keterbatasan rentang gerak pada area tubuh Anda yang mengalami kontraktur tersebut.
  • Kulit. Kulit dapat mengalami kontraktur di tempat bekas luka, luka bakar, atau luka operasi sebelumnya. Kontraktur pada kulit dapat membatasi kemampuan Anda untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu.

Mengenai deformitas kontraktur?

Gejala deformitas kontraktur

Gejala utama deformitas kontraktur adalah berkurangnya kemampuan untuk menggerakkan suatu area tubuh Anda. Anda mungkin juga merasakan sakit, tergantung pada lokasi dan penyebab masalahnya.

Penyebab deformitas kontraktur

Penyebab kontraktur yang paling sering ditemukan adalah tidak aktif secara fisik dan pembentukan jaringan parut akibat cedera atau luka bakar. Orang-orang yang memiliki kondisi medis tertentu yang menyebabkan mereka tidak dapat aktif secara fisik juga berisiko tinggi mengalami deformitas kontraktur.

Sebagai contoh, deformitas kontraktur terjadi pada orang dengan osteoarthritis parah atau rheumatoid arthritis. Karena orang yang menderita kondisi-kondisi tersebut tidak bisa menggerakkan otot dan persendian melalui rentang gerak yang normal.

Jaringan yang tidak dapat digerakan secara normal ini, sangat berpotensi mengalami deformitas kontraktur. Misalnya, kontraktur sendi sering terjadi pada pasien yang keluar dari unit perawatan intensif (ICU) atau setelah lama dirawat di rumah sakit karena tirah baring (imobilisasi) yang lama.

Kontraktur juga sangat umum terjadi pada orang yang menderita stroke sehingga mengakibatkan kelumpuhan. Penyebab lain termasuk penyakit keturunan atau penyakit yang berkembang pada anak usia dini, seperti:

  • Distrofi otot. Orang dengan penyakit ini sering mengalami ketegangan otot karena otot yang lemah secara signifikan dapat mengurangi kemampuan mereka untuk bergerak.
  • Cerebral palsy. Penyakit ini menyebabkan ketegangan otot dan membatasi rentang gerak.
  • Penyakit sistem saraf pusat seperti polio, multiple sclerosis (MS) , atau penyakit Parkinson .
  • Penyakit peradangan. Menderita rheumatoid arthritis (RA) membuat Anda lebih berisiko mengalami deformitas kontraktur.

Kapan Anda perlu mencari bantuan medis

Jika Anda terbakar atau terluka, sehingga menyebabkan bagian tubuh Anda yang terkena secara tiba-tiba tidak dapat digerakan seperti normal, segera cari pertolongan medis. Cari pengobatan untuk mengobati penyakit kronis dan kondisi yang mendasarinya seperti rheumatoid arthritis. Perawatan dapat membantu mengurangi atau mencegah timbulnya gejala kontraktur.

Diagnosis deformitas kontraktur

Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda. Bersiaplah untuk menjelaskan gejala Anda. Dokter Anda mungkin akan bertanya mengenai:

  • lokasi spesifik munculnya masalah Anda
  • intensitas gejala Anda
  • berapa banyak gerakan yang masih dapat Anda lakukan
  • berapa lama gejala ini muncul

Dokter Anda mungkin melakukan pemeriksaan rontgen atau tes lain untuk menegakan diagnosis kondisi Anda.

Pengobatan deformitas kontraktur

Terapi fisik / terapi okupasi

Terapi fisik dan terapi okupasi adalah dua perawatan paling umum yang dilakukan untuk mengatasi kontraktur. Kedua perawatan ini dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan rentang gerak Anda dan memperkuat otot Anda.

Sesi terapi fisik harus dilakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil terbaik. Terapis fisik / terapis okupasi Anda dapat mengajarkan Anda untuk dapat berlatih di rumah. Mereka juga dapat memberikan terapi secara langsung untuk meningkatkan mobilitas Anda.

Perangkat

Anda mungkin perlu mengenakan gips atau deker (splint) untuk membantu meregangkan jaringan di dekat area yang bermasalah. Mesin gerakan pasif terus menerus (CPM) dapat digunakan untuk terus menggerakkan bagian tubuh Anda yang terkena.

Obat

Dokter Anda mungkin akan meresepkan obat untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit. Pada pasien cerebral palsy, toksin botulinum (Botox) kadang-kadang disuntikkan ke otot untuk mengurangi ketegangan dan meminimalkan kejang.

Operasi

Pembedahan mungkin diperlukan untuk memperpanjang otot atau memperbaiki ligamen, tendon, atau tulang yang rusak akibat kecelakaan. Misalnya, dokter bedah Anda dapat memperbaiki ligamen di lutut Anda, dengan harapan bahwa Anda akan mendapatkan rentang gerak yang penuh kembali dalam jangka panjang. Untuk masalah kontraktur akibat peradangan sendi juga dapat ditangani dengan operasi penggantian sendi.

Konsekuensi menunda pengobatan

Dengan menunda atau menghentikan perawatan, kemungkinan Anda untuk mendapatkan kembali rentang gerak yang normal akan menjadi sangat rendah. Otot-otot, persendian, dan kulit yang kaku dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari baik di rumah maupun di tempat kerja.

Orang-orang dengan penyakit seperti cerebral palsy, distrofi otot, dan multiple sclerosis juga perlu mendapatkan perawatan medis berkelanjutan untuk mendapatkan hasil terbaik.

Jika Anda di rawat di rumah sakit untuk waktu yang lama, penting untuk memberi tahu dokter Anda mengenai gejala kekakuan atau kesulitan untuk bergerak yang Anda alami selama Anda di rawat.

Pencegahan deformitas kontraktur

Olahraga teratur dan gaya hidup yang aktif dapat membantu mencegah kekakuan otot dan sendi. Konsultasikan dengan dokter atau terapis fisik Anda mengenai program olahraga terbaik untuk Anda. Saat Anda berolahraga atau mengangkat benda berat, berhati-hatilah untuk mencegah timbulnya cedera.

Jika Anda mengalami cedera, segera pergi ke dokter. Ikuti rekomendasi perawatan yang dokter Anda berikan untuk membantu mencegah terjadinya kontraktur. Terapi fisik, terapi okupasi, dan perangkat yang secara pasif digunakan untuk menggerakkan sendi Anda juga dapat membantu mencegah area yang bermasalah menjadi kaku.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Daniel Bubnis, MS, NASM-CPT, NASE Level II-CSS, Muscle contracture (https://www.healthline.com/health/contracture-deformity), 2 October 2019.
Medline Plus, Muscle contracture (https://medlineplus.gov/ency/article/003185.htm).

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app