Kenali Konstipasi Dari Penyebab, Gejala dan, Pengobatannya

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 21, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Konstipasi Itu? 

Hampir setiap orang nampaknya sudah pernah mengalami yang namanya konstipasi. Kondisi yang disebut juga sebagai sembelit ini terjadi saat kita kesulitan dalam buang air besar. Biasanya kita tidak dapat buang air besar sampai benar-benar tuntas atau bahkan tidak dapat buang air besar sama sekali. Secara umum, kita dianggap mengalami masalah ini jika BAB kurang dari 3 kali seminggu.

Setiap orang yang menderita masalah sembelit ini biasanya mengalami tingkat keparahan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Ada yang mengalami sembelit dalam waktu yang singkat saja, tapi ada juga yang mengalaminya dalam jangka panjang. Sembeli ini umumnya juga mengakibatkan rasa tidak nyaman dan rasa sakit yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab Konstipasi

Bisa dibilang jika penyakit yang satu ini merupakan penyakit sejuta umat karena dapat dialami oleh siapa saja. Meskipun begitu, ternyata penyakit ini diketahui lebih banyak ditemui pada wanita dibanding pria. Wanita terutama mengalami hal ini saat masa kehamilan. Selain itu, lansia juga kelompok yang lebih sering menderita masalah ini.

Lalu, apa saja yang bisa menjadi faktor pemicu atau penyebab dari masalah kesehatan ini? Ada beberapa hal yang bisa mengakibatkan masalah ini, beberapa diantaranya adalah:

  • Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat,
  • Melakukan perubahan pola makan,
  • Kurang minum,
  • Kebiasaan untuk mengabaikan keinginan buang air besar
  • Efek samping konsumsi obat-obatan tertentu
  • Gangguan mental, misalnya depresi dan kecemasan.
  • Meningkatkan konsumsi serat
  • Meningkatkan konsumsi air putih
  • Olahraga

Selain pada orang dewasa, sembelit ini juga bisa terjadi pada anak-anak. Penyebab konstipasi pada anak-anak biasanya karena pola makan anak yang buruk, ada masalah ketika berlatih untuk memakai toilet, rasa cemas ketika memakai toilet dan sebagainya.

Gejala Konstipasi 

Pencegahan Sembelit

Untuk mencegah masalah yang satu ini, kita bisa melakukan perubahan pola hidup dan pola makan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Selain itu, untuk mengurangi risiko sembelit ada baiknya untuk tidak lagi mengabaikan saat keinginan untuk buang air besar datang. 

Atau kita juga bisa mengatur atau membiasakan jadwal buang air besar. Misalnya, kita bisa membiasakan diri untuk buang besar sebelum mandi pagi atau di waktu lain yang bisa nyaman dan leluasa. Namun, jika ada keinginan ke toilet di waktu lain, kita tak boleh mengabaikannya juga.

Itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah sembelit. Secara umum masalah yang satu ini juga jarang mengakibatkan komplikasi. Namun, jika terjadi dalam waktu yang lama bisa mengakibatkan wasir atau hemoroid, sobeknya kulit anus, impaksi feses dan prolaps rectum. Jadi, jangan remehkan masalah konstipasi ini dan segera lakukan langkah pengobatan jika dibutuhkan.

Pengobatan Sembelit

Perubahan gaya hidup serta pola makan merupakan cara utama yang bisa dilakukan untuk mengobatasi semebelit. Dalam rangka mengubah pola makan dan gaya hidup tersebut, dapat dilakukan langkah-langkah berikut.

Secara bertahap, sangat disarankan untuk meningkatkan konsumsi serat setiap harinya. Serat bisa kita dapatkan dari banyak makan buah-buahan dan sayur. Selain itu, jenis makanan lain seperti kacang-kacangan juga ada yang kaya akan serat.

Selain mengonsumsi makanan berserat, kita juga tidak boleh lupa untuk lebih banyak mengonsumsi air putih. Seperti yang disarankan, setidaknya kita harus minum air putih delapan gelas per hari.

Dan yang tak kalah penting adalah berolahraga. Jika saat ini kita masih jarang berolahraga, ada baiknya untuk segera memulai kebiasaan baru yaitu berolahraga secara teratur.

Jika ternyata perubahan gaya hidup serta pola makan di atas masih kurang cukup, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui diagnosis yang tepat untuk masalah kesehatan yang sedang Anda alami. Jika ternyata mengalami konstipasi, biasanya dokter akan memberi obat pencahar supaya memperlancar proses buang air besar.

Penggunaan obat pencahar ini umumnya sangat efektif untuk membantu mengatasi sembelit, namun tubuh Anda mungkin membutuhkan waktu setidaknya beberapa bulan agar bisa membiasakan diri dengan proses BAB yang dilakukan secara rutin.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Pathak, N. WebMD (2017). What is Constipation? (https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-constipation)
Gupta, RC. KidsHealth. (2014). Constipation. (https://www.rchsd.org/health-articles/constipation-2/)
Mayo Clinic. (2018). Disease Conditions. Constipation. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation/symptoms-causes/syc-20354253)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app