Cedera Telinga Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Obat

Dipublish tanggal: Jul 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Cedera Telinga Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Obat

Apakah ini gejala anak Anda?

Jenis Cedera Telinga

1. Terpotong atau Tergores

Sebagian besar luka akibat telinga terpotong luar tidak perlu dijahit.

2. Memar

Kebanyakan memar pada telinga luar hanya meninggalkan tanda ungu. Mereka dapat sembuh sendiri.

3. Gumpalan Darah (Serius)

Sebagian besar telinga luar terbuat dari tulang rawan. Pembekuan darah yang besar (hematoma) dapat memotong suplai darah ke tulang rawan. Jika terjadi maka perlu dikeringkan. Jika tidak, telinga bisa berubah bentuk (telinga pegulat/cauliflower ear).

4. Pendarahan Saluran Telinga

Sebagian besar disebabkan oleh goresan saluran telinga. Ini dapat disebabkan oleh kapas, kuku, atau pemeriksaan telinga. Sebagian besar dapat berhenti berdarah sendiri. Jika pendarahan tidak berhenti, maka perlu diperiksa.

5. Gendang telinga tertusuk

Sebagian besar karena benda berujung panjang dimasukkan ke dalam saluran telinga. Contohnya adalah penyeka kapas, pensil, tongkat, sedotan, atau kabel.

6. Kehilangan Pendengaran (Serius)

Disebabkan oleh trauma tumpul, seperti tamparan ke telinga. Selain itu juga dapat disebabkan oleh ledakan.

Kapan Harus Menghubungi Cedera Telinga 

  • Kulit terbelah terbuka atau menganga dan mungkin perlu dijahit
  • Bagian atas telinga sangat bengkak
  • Objek yang runcing dimasukkan ke dalam saluran telinga (seperti pensil, tongkat, atau kawat)
  • Cairan bening mengalir dari saluran telinga
  • Berjalan tidak stabil
  • Nyeri hebat dan tidak membaik 2 jam setelah minum obat pereda nyeri
  • Usia anak kurang dari 1 tahun
  • Anda menduga anak Anda mengalami cedera serius
  • Anda merasa anak Anda perlu diperiksa, dan masalahnya mendesak

Hubungi Dokter Dalam 24 Jam

  • Beberapa tetes darah di saluran telinga. Disebabkan oleh cedera ringan, cotton bud (Q-tip) atau pemeriksaan telinga.
  • Cedera menyebabkan sakit telinga atau anak menangis berlangsung lebih dari 30 menit
  • Pendengaran kurang pada sisi yang terluka

Hubungi Dokter Selama Jam Kerja

  • Luka terpotong kotor dan tidak ada suntikan tetanus dalam lebih dari 5 tahun
  • Luka terpotong bersih dan tidak ada suntikan tetanus dalam lebih dari 10 tahun

Saran Perawatan untuk Cedera Telinga Kecil

1. Pendarahan - Cara Menghentikannya:

  • Untuk setiap pendarahan, tekan langsung pada bagian luka.
  • Gunakan kain kasa atau kain bersih.
  • Tekan selama 10 menit atau sampai pendarahan berhenti.

2. Bersihkan Luka:

  • Cuci luka dengan sabun dan air selama 5 menit.

3. Salep antibiotik:

  • Untuk luka dan goresan, gunakan salep antibiotik (seperti Polysporin). Tidak diperlukan resep.
  • Taruh di bagian luka 3 kali sehari.
  • Lakukan ini selama 3 hari.
  • Tutupi goresan besar dengan perban (seperti Band-Aid). Ganti setiap hari.

4. Obat Nyeri:

  • Untuk membantu mengatasi rasa sakit, berikan produk asetaminofen (seperti Tylenol).
  • Pilihan lain adalah produk ibuprofen (seperti Advil). Gunakan sesuai kebutuhan.

5. Apa yang Perlu Diketahui Sebelumnya:

  • Luka telinga kecil sembuh dengan cepat.
  • Biasanya luka dan goresan dapat sembuh dalam 2 atau 3 hari.

26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Susman E. (2007). Incision, repair of ear hematoma recommended. (http://www.enttoday.org/article/incision-repair-of-ear-hematoma-recommended/)
Pattanaik S. (2009). Effective, simple treatment for perichondritis and pinna hematoma. DOI: (https://doi.org/10.1017/S0022215109005635)
Osetinsky ML, et al. (2017). Sport injuries of the ear and temporal bone [Abstract]. DOI: (http://dx.doi.org/10.1016/j.csm.2016.11.005)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app