Keefektifan Intraurine Device (IUD)

Dipublish tanggal: Feb 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 11, 2019 Waktu baca: 3 menit
Keefektifan Intraurine Device (IUD)

Sampai saat ini, terdapat banyak sekali alat kontrasepsi yang dapat kita gunakan untuk menunda kehamilan. Di Indonesia sendiri, alat kontrasepsi sering di singkat KB (Keluarga berencana) dimana merupakan adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran, jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. 

Jenis KB: Hormonal, Non-Hormonal, serta KB Mantap.

  • KB hormonal
    Merupakan KB yang memiliki kandungan hormon seperti estrogen dan progesteron. Pilihan KB hormonal ini antara lain adalah KB suntik 1 bulan, KB suntik 3 bulan, KB susuk/KB implant, KB pil dan IUD hormonal.
  • KB non-hormonal
    Adalah KB yang tidak memiliki kandungan hormon seperti KB hormonal. Pilihan KB non hormonal sendiri adalah kondom, tisu KB, metode kalender, senggama terputus, IUD berlapis tembaga dan yang lainnya.
  • KB mantap
    Adalah KB yang diperoleh dari hasil pembedahan dimana kontrasepsi melalui KB mantap adalah bersifat permanen (tidak dapat memiliki keturunan kembali). KB mantap pada pria dikenal dengan istilah vasektomi, dan tubektomi pada wanita.

Ketiga kategori besar KB ini tentunya akan memiliki keuntungan dan kerugiannya masing masing dan tentu akan menjadi pertanyaan bagi kita, manakah alat kontrasepsi atau KB yang paling efektif dan aman untuk digunakan?

Dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain, IUD atau yang lebih dikenal dengan istilah KB spiral yang merupakan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) sangat direkomendasikan oleh para dokter.

Pada umumnya, IUD akan berbentuk seperti angka 7 ataupun huruf T dan berukuran sekitar 5 cm yang akan dimasukkan kedalam rahim. 

Fungsi dari IUD ini sendiri adalah untuk menciptakan suasana peradangan pada rahim sehingga rahim tidak menjadi tempat ideal bagi sperma yang akan membuahi sel telur, dengan begitu pembuahan atau kehamilan dapat dicegah.

Mengapa banyak ahli dan dokter merekomendasikan IUD ini sebagai alat kontrasepsi? Tentunya hal ini dikarenakan IUD sendiri memiliki keuntungan keuntungan yang tidak dimiliki oleh alat kontrasepsi lain dengan sedikit kerugian atau efek samping yang ditimbulkan.

Keuntungan pemakaian IUD

Keuntungan memakai KB IUD ini sendiri antara lain adalah: 

  • Jangka waktu lama. Pemasangan IUD non hormonal dapat bertahan sekitar 8 -10 tahun sejak pemasangan, sedangkan IUD hormonal dapat bertahan sekitar 3 – 5 tahun sejak pemasangan untuk mencegah kehamilan.
  • Tingkat kegagalan yang cukup rendah. Bagi wanita yang memasang IUD, kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan adalah sekitar 0.8% pada IUD non-hormonal dan 0,2% pada IUD hormonal. Hal ini jauh lebih rendah disbanding data Pil KB yaitu 9% dan 2% pada penggunaan kondom.
  • Dapat digunakan sebagai KB darurat. IUD non-hormonal dapat dipasang 5 hari setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.
  • Dapat dilepas sewaktu-waktu. Jika anda ingin merencanakan kehamilan, pelepasan KB IUD saja sudah dapat langsung membuat anda dapat merencanakan kehamilan karena tidak mempengaruhi kesuburan anda.
  • Efek samping yang sedikit. Efek samping yang ditimbulkan oleh IUD hormonal dan non-hormonal relatif lebih sedikit dibanding alat kontrasepsi lainnya seperti KB suntik ataupun KB pil.
  • Khusus untuk IUD hormonal, keuntungan yang didapat antara lain adalah  dapat mengurangi nyeri haid, mengurangi resiko terkena kanker serviks, dapat dilepas kapan saja, kesuburan akan kembali secara cepat setelah pelepasan IUD tipe ini, dapat mengurangi perdarahan saat haid, tidak menyebabkan kenaikan berat badan seperti KB hormonal lainnya.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Tidak repot. Alat kontrasepsi ini akan bekerja sesaat setelah pemasangan. Anda tidak perlu lagi repot-repot mengingat jadwal suntik, ataupun jadwal minum pil KB.

Kelemahan memakai IUD

Sedangkan kerugian dalam pemilihan IUD sebagai alat kontrasepsi antara lain:

  • Tidak semua orang cocok memakai IUD. Kondisi kondisi seperti penderita radang panggul, kanker serviks, kelainan anatomi rahim, perdarahan vagina, dan yang lainnya tidak dianjurkan untuk memakai KB IUD.
  • Biaya. Diperlukan biaya yang relatif cukup besar untuk memasang KB IUD dibanding KB yang lainnya karena KB ini harus dipasang oleh tenaga medis.
  • Kerepotan mencari jadwal dokter untuk memasang IUD juga menjadi salah satu pertimbangan pemakaian IUD ini sendiri.
  • KB IUD sendiri juga diperuntukkan untuk wanita yang sudah pernah memiliki anak, hal ini dipertimbangkan karena pemasangan IUD cukup nyeri dan alat ini akan masuk ke dalam rahim. Pemasangan IUD pada wanita yang belum pernah hamil juga meningkatkan resiko lepas. 
  • Tidak memiliki proteksi terhadap infeksi menular seksual.

Walaupun memiliki beberapa kerugian, KB IUD masih merupakan salah satu pilihan alat kontrasepsi yang dianggap efektif dan dapat bertahan lama. American College of Obsetricians and Gynecologist menyatakan alat kontrasepsi IUD sebagai alat kontrasepsi yang paling aman dan efektif untuk perempuan usia produktif. 

Sebelum memilih KB IUD sebagai alat kontrasepsi atau alat KB bagi anda, sebaiknya anda memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter kandungan guna mendapatkan informasi mengenai pilihan pilihan alat kontrasepsi yang dapat anda gunakan dan alat kontrasepsi apa yang cocok bagi kondisi medis anda.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Extended use of the intrauterine device: a literature review and recommendations for clinical practice. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24679478)
Intrauterine devices: an effective alternative to oral hormonal contraception. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19637436)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app