Inilah Cara Benar Membersihkan Vagina Usai ML

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 3, 2019 Waktu baca: 2 menit
Inilah Cara Benar Membersihkan Vagina Usai ML

Setelah berhubungan seks (making love), wanita wajib membersihkan vagina agar terbebas dari serangan bakteri, kuman, dan jamur. Jika tidak segera dibersihkan, dikhawatirkan Anda bisa terserang penyakit menular seksual yang cukup berbahaya.

Untuk membersihkan vagina pun tidak bisa sembarangan hanya dengan dibasuh atau dilap saja, Anda mesti menggunakan cara yang tepat agar kondisinya benar-benar bersih.

Cara Membersihkan Vagina yang Benar

Tidak banyak wanita yang tahu mengenai cara membersihkan vagina yang benar terutama usai melakukan hubungan seks. Sebagian besar malah menggantungkan pada produk pembersih kewanitaan yang justru memberi dampak tidak baik bagi vagina. Sebab itulah gunakan cara yang benar agar infeksi vagina bisa dicegah. Berikut ini adalah langkah tepat membersihkan vagina setelah berhubungan seks.

Basuh dengan air hangat
Untuk membersihkan bagian luar vagina, cukup gunakan air hangat lalu keringkan dengan handuk yang lembut. Tidak disarankan menggunakan produk pembersih yang mengandung pewangi karena dapat mengganggu kadar pH. Sebagai gantinya, Anda bisa memakai pembersih yang terdapat kandungan Povidone-iodine. Fungsi zat tersebut adalah untuk mencegah perkembangan virus, bakteri jahat, dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi vagina.

Tidak perlu membersihkan bagian dalam vagina
Vagina mempunyai kemampuan untuk membersihkan secara mandiri. Jadi Anda tidak perlu membersihkan bagian dalamnya dengan melakukan douching, memasukkan air sabun, dan lain sebagainya. Jika Anda membersihkan bagian dalam vagina dengan produk tertentu, dikhawatirkan bisa mempengaruhi perkembangan bakteri baik dalam vagina.

Buang air kecil setelah berhubungan seks
Mengapa wanita diharuskan membuang air kecil usai berhubungan seks? Hal tersebut berfungsi untuk membersihkan saluran vagina serta mencegah penyebaran bakteri dan kuman kedalam tubuh. Kencing setelah melakukan seks merupakan langkah sederhana supaya infeksi vagina dan penyakit menular seksual bisa dihindari.

Konsumsi makanan probiotik
Untuk membersihkan vagina dari dalam, Anda disarankan untuk mengkonsumsi makanan probiotik. Tempe, kimchi, yoghurt, serta makanan fermentasi lainnya mengandung probiotik yang cukup tinggi. Probiotik sangat baik untuk kesehatan vagina karena bisa merangsang perkembangan bakteri baik sehingga keseimbangan pH vagina bisa tetap terjaga.

Akibat Malas Membersihkan Vagina

Tidak dipungkiri kesadaran wanita untuk menjaga kebersihan vagina memang sangat rendah. Sebagian besar hanya membersihkannya saat mandi. Padahal ketika selesai berolahraga, sebaiknya Anda juga membersihkan arena vagina untuk menghilangkan sisa keringat dan kuman yang menempel. Lantas apa akibatnya jika Anda malas membersihkan vagina dengan benar?

Keputihan tak normal
Kondisi vagina yang kotor menjadi sarang favorit bagi jamur, kuman, bakteri, dan parasit lainnya. Jika ini terjadi, maka bahaya infeksi vagina tidak bisa dihindari dan memicu keluarnya keputihan yang tak normal. Cairan keputihan tak normal memiliki bau yang tak sedap dan menyengat. Selain itu warnanya lebih keruh dan kadang disertai rasa gatal. Jika tidak segera ditangani, keputihan yang tak normal bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Infeksi vagina
Vagina yang kurang terjaga kebersihannya rentan terkena infeksi yang ditandai dengan gejala gatal, perih, panas, serta bintik-bintik merah pada kulit sekitar vagina. Masalah ini disebabkan oleh seragan jamur dan kuman pada vagina.

Jadi jika ingin terhindar dari infeksi vagina maupun masalah keputihan yang tak normal, sebaiknya jaga kebersihan vagina. Bersihkan hanya bagian luarnya saja dan gunakan cara yang benar. Jika ingin menggunakan sabun pembersih, sebaiknya pilih yang mengandung Povidone-iodine agar kadar pH dan keseimbangan bakteri baik pada vagina tidak terganggu.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vandenburg T, et al. (2016). ‘Basically, it’s sorcery for your vagina’: unpacking Western representations of vaginal steaming. DOI: (https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/13691058.2016.1237674)
Thorp J, et al. (2008). Alteration in vaginal microflora, douching prior to pregnancy, and preterm birth. DOI: (https://dx.doi.org/10.1111%2Fj.1365-3016.2008.00970.x)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app