Indobufen: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 9, 2019 Waktu baca: 3 menit

Penanganan Atrial Fibrilasi dengan Obat Indobufen

Atrial fibrilasi merupakan detak jantung yang tidak teratur dan sering cepat yang dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi terkait jantung lainnya. 

Selama fibrilasi atrium, dua bilik atas jantung (atrium) berdetak dengan kacau dan tidak teratur tidak terkoordinasi dengan dua bilik bawah (ventrikel) jantung. Gejala fibrilasi atrium sering termasuk jantung berdebar, sesak napas dan lemah.

Episode atrial fibrilasi dapat datang dan pergi, atau Anda dapat mengembangkan atrial fibrilasi yang tidak hilang dan mungkin memerlukan pengobatan.

Meskipun fibrilasi atrium sendiri biasanya tidak mengancam jiwa, kondisi ini termasuk kondisi medis serius yang kadang-kadang memerlukan perawatan darurat.

Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi. Fibrilasi atrium dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung yang mungkin bersirkulasi ke organ lain dan menyebabkan aliran darah tersumbat (iskemia). 

Pengobatan untuk fibrilasi atrium dapat termasuk obat-obatan dan intervensi lain untuk mencoba mengubah sistem kelistrikan jantung.

Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu obat yang biasa digunakan dalam mengatasi atrial fibrilasi. Obat tersebut yaitu obat Indobufen. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping obat Indobufen. Selamat membaca.

Mengenai Indobufen

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

-

Kegunaan obat Indobufen

Obat Indobufen merupakan obat yang digunakan untuk menghambat agregasi trombosit dengan menghambat reversibel enzim trombosit siklooksigenase sehingga menekan sintesis tromboksan. 

Uji klinis telah mengevaluasi kemanjuran indobufen oral dalam pencegahan sekunder komplikasi tromboemboli pada pasien dengan atau tanpa atrial fibrilasi, dalam pencegahan oklusi graft setelah operasi bypass graft arteri koroner (CABG) dan dalam perawatan klaudikasio intermiten.

Dosis obat Indobufen

Obat Indobufen merupakan obat yang tersedia dalam bentuk tablet 200mg. Berikut pemberian dosis obat Indobufen yang biasa digunakan:

Dosis oral untuk Gangguan tromboemboli

  • Dewasa: 200-400 mg / hari dalam 2 dosis terbagi. Dapat juga diberikan parenteral menggunakan garam natrium.
  • Lansia:> 65 tahun: 100-200 mg / hari.

Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. 

Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.

Efek samping obat Indobufen

Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.

Seperti halnya dalam penggunaan obat Indobufen yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

  • Gangguan hemostatik
  • Gangguan saluran pencernaan seperti, diare, maag dan perdarahan

Jika setelah menggunakan obat Indobufen terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Kontraindikasi obat Indobufen

Sebelum mengonsumsi obat Indobufen, Anda harus memberi tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami beberapa kondisi dibawah ini:

  • Ulserasi saluran cerna
  • Kolitis ulserativa
  • Perdarahan aktif
  • Hemofilia

Interaksi obat Indobufen

Ada beberapa obat-obatan yang harus dihindari saat mengkonsumsi obat Indobufen. Karena hal tersebut dapat menyebabkan efek berbahaya pada tubuh Anda. Contoh obat ini termasuk:

Mengurangi penyerapan dengan obat antasida dan kolestyramine.

Perhatian dan peringatan

Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Indobufen atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.

Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Indobufen.

Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai manfaat dan efek samping penggunaan obat ini pada kondisi tersebut.

Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan dosis pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat memperburuk munculnya efek samping.

Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Fornaro, G., Rossi, P., Mantica, P., Caccia, M., Aralda, D., & Lavezzari, M. et al. (1993). Indobufen in the prevention of thromboembolic complications in patients with heart disease. A randomized, placebo-controlled, double-blind study. Circulation, 87(1), 162-164. https://doi.org/10.1161/01.cir.87.1.162. AHA/ASA Journals. (https://www.ahajournals.org/doi/pdf/10.1161/01.CIR.87.1.162)
Sonia Eligini, Francesco Violi, Cristina Banfi, Silvia S. Barbieri, Marta Brambilla, Mirella Saliola, Elena Tremoli, Susanna Colli, Indobufen inhibits tissue factor in human monocytes through a thromboxane-mediated mechanism, Cardiovascular Research, Volume 69, Issue 1, January 2006, Pages 218–226, https://doi.org/10.1016/j.cardiores.2005.07.013. Oxford Academic. (https://academic.oup.com/cardiovascres/article/69/1/218/347652)
Bhana, N., McClellan, K.J. Indobufen. Drugs & Aging 18, 369–388 (2001). https://doi.org/10.2165/00002512-200118050-00007. Springer Link. (https://link.springer.com/article/10.2165/00002512-200118050-00007)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app