HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Hilangkan Khawatir Berlebihan agar Hubungan Makin Langgeng Bersama Pasangan

Dipublish tanggal: Agu 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 1, 2020 Waktu baca: 2 menit
Hilangkan Khawatir Berlebihan agar Hubungan Makin Langgeng Bersama Pasangan

Sikap cemas dan khawatir menjadi salah satu perilaku normal bagi setiap orang, termasuk rasa khawatir Anda kepada diri sendiri, keluarga dan pasangan. Perasaan tersebut muncul akibat adanya dorongan dan ketakutan terhadap bahaya atau bencana yang mengancam jiwa. 

Kecemasan yang normal timbul karena adanya kejadian di dunia nyata dan tanpa halusinasi.

Namun ada pula satu sikap cemas yang dianggap tidak baik yakni cemas berlebihan. Sikap berlebihan ini muncul akibat dari beragam pikiran-pikiran yang belum jelas kebenarannya. 

Perasaan ini seringkali diikuti oleh kata “bagaimana jika...” Seperti bagaimana jika di tempat itu akan terjadi kecelakaan? Bagaimana jika ada yang marah? 

Bagaimana jika saya melakukan kesalahan? Ungkapan “Bagaimana jika” diproyeksikan sebagai bentuk rasa tidak percaya diri terhadap diri sendiri dan orang lain.

Cemas berlebihan berujung obsesi

Kecemasan yang dialami oleh Anda sendiri tentu akan berdampak secara pribadi dan bahkan orang lain seperti kepada pasangan.

  • Kecemasan pada diri sendiri ditandai dengan anggota tubuh yang berkeringat di sekujur tubuh, tangan dan kaki. Pada kasus tertentu Anda akan menjauh dengan sesuatu yang dianggap menimbulkan bahaya.
  • Kecemasan pada orang lain akan berujung pada keretakan sebuah hubungan. Baik hubungan keluarga, pertemanan dan bahkan hubungan asmara. Hal ini terjadi karena cenderung mengatur perilaku orang lain sesuai dengan aturan dan keinginan Anda sendiri. 

Kejadian ini sering dihubungkan dengan istilah Overprotective.

Cara menghindari kecemasan pada pasangan

Anda harus memiliki sebuah hubungan yang sehat bersama pasangan, baik dalam berperilaku dan berpikir. Hubungan asmara harus terjalin dengan kepercayaan antara kedua belah pihak untuk tetap mempertahankan komitmen. 

Namun hubungan bahagia tidak akan pernah terwujud apabila didasari curiga dan rasa takut kepada pasangan.

Lalu bagaimana cara untuk menghindarkan diri dari kecemasan yang berlebihan? Simak beberapa cara efektif yang bisa Anda coba berikut ini:

  • Tunggu penjelasan bukan kesimpulan tiba-tiba

Anda harus bersiap dengan beragam risiko dalam sebuah hubungan, seperti tersebarnya beragam berita negatif tentang pasangan di luar sana. 

Sebelum menyimpulkan sesuatu masalah, ada baiknya cari penjelasan terlebih dahulu dan berikan kesempatan pasangan untuk menjelaskan titik permasalahan. Usahakan untuk mengurangi pikiran negatif untuk menarik kesimpulan yang tiba-tiba.

  • Coba Atur Emosi Atas Segala Prasangka

Anda bersama pasangan menjadi orang yang telah dewasa dalam bertindak dan mengambil keputusan. Sehingga tidak adil jika sebuah prasangka menguasai pikiran tanpa penjelasan. 

Bicarakan segala masalah yang berhubungan dengan pasangan untuk keselamatan hubungan asmara yang kini telah dibina.

  • Tenangkan pikiran

Berikan kesempatan kepada diri sendiri untuk tetap tenang dalam menghadapi beragam masalah. Tarik napas dalam-dalam untuk mencoba tenang sejenak dan kembali beraktivitas seperti biasa, percayakan pada diri sendiri bahwa Anda akan baik-baik saja.

  • Berfokus pada saat Ini dan persiapkan masa depan

Kekhawatiran biasanya muncul akibat rentetan kejadian yang belum terjadi. Ya, Anda selalu mengkhawatirkan masa depan yang belum tentu terjadi sesuai dengan perkiraan. Kurangi segala bentuk pikiran negatif dan lanjutkan kehidupan Anda dengan normal. 

Kemudian setelah semua terkendali, segera rencanakan masa depan Anda bersama pasangan. Seperti segala hal yang berkaitan dengan komitmen, materi dan perencanaan kehidupan yang akan dilalui bersama di kemudian hari.

Demikian penjelasan mengenai cara untuk menghilangkan rasa khawatir berlebihan terhadap diri sendiri dan orang lain. Percayalah pada pasangan Anda dan lanjutkan aktivitas seperti biasa tanpa dihantui rasa khawatir berlebih. 


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Righetti F, et al. (2017). I gave too much: Low self-esteem and the regret of sacrifices. DOI: (https://doi.org/10.1177/1948550617707019)
Paprocki CM, et al. (2017). Worried about us: Evaluating an intervention for relationship-based anxiety. DOI: (https://doi.org/10.1111/famp.12175)
Overall NC, et al. (2014). Attachment anxiety and reactions to relationship threat: The benefits and costs of inducing guilt in romantic partners. DOI: (https://doi.org/10.1037/a0034371)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app