HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Glioma Saraf Optik - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 2, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Agu 16, 2019 Waktu baca: 3 menit

Glioma saraf optik merupakan salah satu jenis tumor otak. Pada umumnya, setiap jenis tumor diberi nama sesuai dengan jenis sel yang mempengaruhinya.

Kebanyakan glioma saraf optik dianggap tidak berkembang secepat jenis tumor otak lainnya. Tumor ini ditemukan di chiasma optikum, di mana saraf penglihatan kiri dan kanan bersilangan. Jenis tumor ini juga disebut dengan istilah glioma optik atau juvenile pilocytic astrocytoma.

Glioma saraf penglihatan adalah jenis kanker langka yang biasanya lambat tumbuh dan ditemukan pada anak-anak. Tumor ini jarang ditemukan pada individu yang berusia di atas 20 tahun. Penyakit ini juga seringkali dikaitkan dengan kelainan genetik neurofibromatosis tipe 1, atau NF1.

Penyebab Glioma Saraf Optik

Glioma merupakan hasil pembelahan sel abnormal di otak, akan tetapi penyebab pasti pembelahan sel abnormal ini tidak diketahui.

Pada umumnya, tumor otak jarang diturunkan secara genetik, tetapi beberapa jenis seperti glioma saraf optik, telah dikaitkan dengan kelainan genetik yang dikenal sebagai neurofibromatosis tipe 1 (NF1).

Gejala Glioma Saraf Optik

Gejala glioma saraf optik disebabkan oleh tumor yang menekan saraf. Gejala umum dari jenis tumor ini termasuk:

  • gangguan penglihatan
  • mual dan muntah
  • masalah keseimbangan
  • sakit kepala hebat dan kronis

Gejala lain dapat termasuk:

  • gerakan mata yang tidak disengaja
  • gangguan memori bila menekan syaraf dibagian temporal
  • kehilangan selera makan
  • keterlambatan pertumbuhan

Masalah hormon juga dapat muncul karena tumor dapat terjadi di dekat pangkal otak di mana hormon dikendalikan.

Pencegahan Glioma Saraf Optik

Pada saat ini, tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah atau mengurangi risiko glioma saraf optik pada anak.

Pengobatan Glioma Saraf Optik

Diagnosa

Pemeriksaan neurologis biasanya akan menunjukkan hilangnya penglihatan sebagian atau total atau terjadi perubahan pada saraf optik. Tekanan yang meningkat di otak juga mungkin terjadi.

Tes-tes lain yang digunakan untuk membantu mendiagnosis glioma saraf optik termasuk pemeriksaan mata, pemeriksaan fisik syaraf kranial, pemindaian computed tomography (CT) otak, magnetic resonance imaging (MRI) otak, dan biopsi.

Pengobatan

Perawatan untuk kanker ini paling baik dilakukan oleh tim perawatan multidisiplin. Terapi khusus mungkin diperlukan jika penderita mengalami kehilangan memori.

  • Pembedahan dan terapi radiasi adalah dua cara yang mungkin untuk mengobati glioma saraf optik. Dokter Anda dapat menentukan jenis perawatan yang terbaik untuk Anda.
  • Tindakan operasi tidak selalu menjadi pilihan utama. Pembedahan dapat dilakukan jika tumor dapat diangkat secara tuntas. Sebagai alternatif, jika tumor tidak sepenuhnya dapat diangkat, dokter bedah akan mengangkat beberapa bagian untuk membantu meringankan tekanan pada tengkorak.
  • Terapi radiasi dapat dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor. Atau dapat dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa. Terapi radiasi melibatkan penggunaan mesin untuk mengarahkan sinar berenergi tinggi di lokasi tumor. Terapi radiasi tidak selalu disarankan karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada mata dan otak.
  • Kemoterapi dapat dilakukan untuk membunuh sel kanker. Terapi ini sangat berguna jika kanker telah menyebar ke bagian otak lainnya. Kortikosteroid dapat diberikan untuk mengurangi pembengkakan di tengkorak.

Pengobatan-pengobatan diatas ini juga dapat dapat membunuh jaringan otak yang masih sehat.

Jaringan yang mati dapat terlihat seperti kanker, sehingga perlu dipantau secara cermat untuk memastikan tidak ada kekambuhan. Pemeriksaan lebih lanjut dengan penyedia layanan kesehatan Anda sangat diperlukan untuk memeriksa efek samping dan memastikan kanker tidak kembali.

Efek samping jangka panjang dapat terjadi setelah terapi pengobatan. Tumor ini biasanya tumbuh pada anak-anak, sehingga efek radiasi atau kemoterapi mungkin tidak terlihat selama beberapa waktu. Kesulitan kognitif, ketidakmampuan belajar, dan gangguan dalam pertumbuhan mungkin terjadi karena perawatan kanker.

 


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app