HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Gejala Amnesia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 13, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 1, 2019 Waktu baca: 3 menit

Amnesia adalah suatu kondisi hilangnya memori seseorang. Seseorang dengan amnesia akan mengalami gangguan dalam membentuk memori baru atau menyimpan memori yang baru di dalam otak.  Amnesia merupakan gangguan memori pada otak akibat suatu gangguan baik fisiologis atau psikologis.

Amnesia dibagi mejadi 2 jenis yaitu Amnesia Anterograde dan Amnesia Retrograde. Amnesia anterograde merupakan kondisi dimana seseorang yang mengidap amnesia tidak dapat mengingat ingatan baru. Informasi yang masuk tidak dapat dijadikan memori akibat keterbasan neuron menyimpan informasi ke dalam otak.

Pada amnesia retrograde, penderita amnesia tidak dapat mengingat masa lalu seperti nama sendiri, nama anak, habis berpergian kemana dan hilangnya pikiran masa lalu lainnya. Kondisi berat bahkan dapat memicu terjadinya demensia terutama penderita yang berusia 50 tahun keatas

Penyebab Amnesia

Penyakit ini tidak hanya disebabkan dari faktor usia. Otak sulit mengingat informasi spesifik yang masuk ke dalam otak karena kontrol memori tidak lagi berfungsi normal. Kerusakan dari neuron-neuron otak yang perlahan kualitasnya menurun dan kerusakan pada bagian-bagian struktur otak perlu dilakukan penanganan untuk mencegah kerusakan fungsi otak yang lebih parah. 

Banyak faktor yang mencetus terjadinya amnesia yang sering terjadi pada orang dewasa. Perlu penatalaksanaan khusus guna mengembalikan fungsi kerja otak dan neuron-neuron sehingga kekuatan otak dalam menyimpan memori kembali dengan sempurna.

Amnesia dalam bidang medis merupakan dua unsur kelainan yang bersifat patologis dan psikologis. Secara anatomi ini terjadi pada kerusakan hipokampus di bagian temporal otak yang bertugas untuk menyimpan memori.

Kelainan amnesia diikuti dengan kesulitan dalam mengembalikan informasi yang telah disimpan jauh-jauh hari dan kesulitan dalam menyimpan memori baru yang berasal dari luar.

Faktor  utama pemicu amnesia biasa terjadi pada seseorang akibat trauma pada kepala. Benturan yang keras pada daerah temporal kepala menyebabkan rusaknya jutaan neuron-neuron kecil yang merespon segala ingatan yang masuk ke otak.

Faktor lain yang memicu timbulnya amnesia adalah faktor psikologis. Amnesia akibat dari terjadinya trauma psikologis disebabkan oleh seseorang yang berusaha mencoba melupakan hal-hal buruk pada kehidupan baik itu terjadi sesaat sebelum timbul amnesia atau akibat dari kejadian –kejadian lama yang selalu menghantui pikirannya.

Contoh dari amnesia akibat trauma psikologis adalah pelecehan seksual, melihat tragedi kecelakaan atau masalah keluarga. Selain itu terdapat juga faktor patologis seperti penyakit alzheimer, infeksi otak, tumor, dan epilepsi, stroke, dan epilepsi. Terdapat juga obat-obatan yang beresiko memicu penyakit amnesia seperti obat entiepilepsi, obat golongan opioid.

Penanganan Amnesia

Untuk memastikan bahwa seseorang mengidap penyakit amnesia. Dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik. Pemeriksaan fisik dimulai dari berbincang dengan pasien untuk mencari akar permasalah dan memberikan diagnosa awal.

Pemeriksaan kognitif seperti Mini Mental State Examination (MMSE) , The Clock Drawing Test (CDT) dan Trail Making Test (TMT) digunakan untuk mengetahui fungsi kognitif dari pasien amnesia.

Untuk diagnosis pasti dapat dilakukan pemeriksaan berupa tes darah dan elektroensefalogram (EEG) sekaligus menggunakan alat pencitraan seperti CT-scan atau MRI. EEG merupakan pemeriksaan baku untuk mengukur sensor otak dengan sumber listrik elektroda dari mesin EEG.

Hasil berupa gelombang elektroda yang di respon oleh otak dan dibaca oleh dokter. Alat EEG juga dapat berfungsi untuk menentukan kelainan mental dan abnormalitas otak lain. MRI dan CT-scan dapat melihat lebih dalam organ pada otak yang mengalami kerusakan. Banyak dilakukan pada pasien pasca trauma atau kecelakaan yang menyebabkan kerusakan otak.

Untuk mengatasi penyakit amnesia terdapat terapi yang disebut terapi kognitif. Terapi kognitif (cognitive behavioral therapy) dilakukan dengan menganalisa pasien mulai dari kondisi berbicara, pemikiran, dan emosional.

Ini merupakan salah satu terapi psikologis yang memusatkan orientasi antara pasien dengan dokter atau terapis dalam memecahkan dan mengontrol masalah di dalam pikiran pasien. Terapi ini juga sering digunakan pada pasien depresi, sulit tidur, gangguan panik dan cemas.

Terapi teknologi juga mampu membantu pasien amnesia dengan memasang alarm pada kalendar handphone kapan seseorang memiliki janji, apa yang harus dilakukan atau apa yang sudah dilakukan dapat membantu pasien amnesia menyimpan memorinya.

Terapi keluarga juga dapat dilakukan pada penderita amnesia. Terapi ini dilakukan dengan kerjasama antara keluarga pasien dengan lebih mengenal kondisi pasien sehingga membantu menjaga kondisi psikologis dan emosional.

Untuk terapi obat-obatan biasa dibutuhkan pada pasien amnesia dengan faktor resiko akibat trauma psikologis. Obat yang digunakan adalah obat jenis antidepresan seperti benzodiazepin dan obat-obatan sedatif.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
University of Illinois-Chicago, College of Medicine, Amnesia (https://www.healthline.com/health/amnesia), 11 May 2016.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app