Fungsi Enzim Ptialin Dalam Pencernaan Karbohidrat

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Fungsi Enzim Ptialin Dalam Pencernaan Karbohidrat

Proses pencernaan makanan tidak terlepas dari peran sebuah zat yang disebut enzim. Dari banyaknya enzim yang berperan dalam proses pencernaan, ada satu jenis enzim yang menonjol dalam merubah makanan menjadi energi. Enzim ptialin namanya. Apakah fungsi enzim ptialin? Bagaimana cara kerjanya? Darimana asal enzim ptialin ini?

Mengonsumsi makanan adalah aktivitas harian manusia yang tak mungkin ditinggalkan. Makanan yang dikonsumsi tersebut akan menjalani proses pencernaan sehingga dapat menghasilkan energi sebagai bahan bakar untuk menunjang fungsi organ-organ tubuh serta menjalankan aktivitas sehari-hari.

Dalam tubuh manusia terdapat berbagai macam jenis enzim. Setiap enzim memiliki tugas dan fungsi masing-masing dalam sistem pencernaan manusia. Salah satu enzim yang terdapat dalam tubuh manusia adalah enzim ptialin. Nama lain dari enzim ptialin adalah amilase. Enzim amilase diproduksi oleh kelenjar air liur yang letaknya berada di rahang bawah, bawah telinga serta bagian bawah lidah.

Dengan demikian, enzim ptialin adalah enzim pertama yang bertemu dan berfungsi mencerna makanan, kita makan melalui mulut bukan?  Lebih khusus lagi, fungsi enzim ptialin yaitu mencerna karbohidrat sebagai molekul yang kompleks menjadi molekul sederhana yang lebih kecil sehingga bisa diserap oleh tubuh kita. Lebih detail simak penjelasannya di bawah ini.

Fungsi Enzim Ptialin dalam Memproses Karbohidrat

Makanan dengan kandungan karbohidrat sangat perlu dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda sehari-hari. Karbohidrat berfungsi di antaranya sebagai penghasil energi juga penyeimbang proses oksidasi lemak yang tidak sempurna.
Sebagai orang Indonesia kita banyak mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok kita, ditambah pula jenis makanan lain seperti jagung, kentang dan ketela yang mana adalah jenis makanan dengan karbohidrat tinggi. Dalam proses pencernaan karbohidrat, organ pencernaan baik yang di dalam mulut maupun di dalam perut mengeluarkan bermacam-macam jenis enzim untuk membantu mempercepat proses penyerapan makanan. Disebut sebagai enzim karbohidratase.
Di antara enzim karbohidratase, terdapat 2 paling berpengaruh yaitu enzim ptialin dan enzim amilase. Enzim ptialin sendiri merupakan jenis enzim yang sama dengan enzim amilase, hanya saja enzim ptialin tempatnya bekerja di dalam mulut jadi lebih awal (pertama), sedangkan enzim amilase secara khusus hanya diproduksi oleh pankreas.

Fungsi enzim ptialin adalah untuk merombak atau merubah zat tepung (pati) menjadi struktur karbohidrat yang lebih sederhana seperti maltosa. Melalui proses perubahan zat tepung (pati) yang dilakukan enzim ptialin inilah karbohidrat dapat diserap tubuh baru kemudian disalurkan oleh darah agar menjadi energi yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Secara sederhana fungsi enzim ptialin adalah merubah karbohidrat dalam makanan yang masuk ke mulut menjadi gula sederhana, atau maltosa. Selanjutnya akan diproses lebih lanjut oleh tubuh untuk menghasilkan energi.

Cara Kerja Enzim Ptialin

Ketika makanan masuk ke dalam mulut, tepat ketika itu juga makanan akan menstimulasi kelenjar saliva untuk memproduksi air liur yang mengandung enzim ptialin. Enzim ptialin kemudian menghidrolisis pati (zat tepung) yang terkandung dalam makanan yang kita makan hingga akhirnya menjadi maltosa.

Ptialin, dikenal juga sebagai enzim pencernaan manusia hanya dapat mengkatalis perombakan pati menjadi maltosa pada rantai lurus polisakarida. Sedangkan pada rantai cabang struktur polisakarida pati, ptialin tidak mampu untuk menghidrolisisnya menjadi gula-gula sederhana. Jadi, enzim ptialin hanya mengubah karbohidrat menjadi gula-gula sederhana hingga ke tingkat disakarida (gabungan dua monosakarida).

Fungsi enzim ptyalin dalam air liur ini memang berlangsung cukup lama sehingga kadangkala sebelum enzim ptyalin menyelesaikan tugasnya, makanan sudah duluan tertelan masuk ke tenggorokan. Akan tetapi jangan takut, enzim ptyalin yang ikut masuk ke tenggorokan tetap dapat bekerja sebelum makanan memasuki lambung.

Proses hidrolisis pati oleh ptialin sebenarnya hanya sedikit saja, karena proses sisanya akan dilanjutkan oleh enzim amilase pankreatis. Meski begitu, Anda bisa mengakalinya dengan cara mengunyah makanan secara perlahan, sehingga pati yang akan masuk ke dalam saluran pencernaan sebagian besar sudah terhidrolisis menjadi molekul-molekul gula yang lebih sederhana atau halus.

Proses penguraian makanan yang mengandung pati dalam mulut dapat dikatakan sebagai proses kimiawi. Karena pada proses tersebut memerlukan bantuan dari enzim. Umumnya enzim ini akan bekerja secara optimal pada kadar pH yang netral (6,5 – 7). Cara kerja enzim ini adalah, pertama akan memecah konsentrasi dari pati padat menjadi fragmen pati yang lebih halus. Setelah itu, hasil dari pemecahan pati akan terbagi menjadi 2 molekul penting, yaitu glukosa dan maltosa.

Secara Lebih Jelas, Proses Kerja Enzim Ptialin Kurang Lebih Seperti Ini:

  • Pati (zat tepung) dalam makanan + Ptialin = Pati menjadi larut
  • Pati yang telah larut + Ptialin = Erythrodextrin + Maltosa
  • Erythrodextrin + Maltose + Ptialin = Acrodextrin + Maltosa
  • Acrodextrin + Maltose + Ptialin = Isomaltosa + Maltosa

Penting diingat bahwa apa yang dilakukan enzim ptialin hanyalah awalan dari proses panjang pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh kita. Melibatkan pula banyak enzim lainnya di tempat yang berbeda.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stacy Sampson, DO, Ptyalin (https://www.healthline.com/health/why-are-enzymes-important), 15 January 2019.
Wong JMW, et al. (2007). Carbohydrate digestibility and metabolic effects. (https://doi.org/10.1093/jn/137.11.2539S)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app