5 Fungsi Empedu Yang Sangat Penting Pada Saluran Cerna

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
5 Fungsi Empedu Yang Sangat Penting Pada Saluran Cerna

Fungsi empedu begitu penting dalam sistem pencernaan dan sistem ekskresi manusia. Terutama untuk membantu penyerapan lemak dan membantu hati mengeluarkan zat-zat beracun dari dalam tubuh.

Empedu merupakan cairan berwarna hijau kekuningan yang mengandung pigmen bilirubin, biliverdin dan urobilin yang diproduksi dan disekresikan oleh organ hati untuk kemudian disalurkan kedalam duodenum (usus dua belas jari).

Cairan empedu ini diproduksi secara terus menerus setiap harinya oleh hati. Ketika kita mengonsumsi makanan, maka cairan empedu ini pun akan masuk ke dalam usus. Sebaliknya, bila tidak sedang dibutuhkan atau ada kelebihan supply dari hati, maka cairan empedu ini akan disimpan didalam kandung empedu.

Jadi perlu diperhatikan, bahwa kandung empedu bukanlah tempat dimana cairan empedu dihasilkan namun hanya tempat menyimpan saja. Itulah mengapa ketika seseorang terkena batu empedu dan dilakukan operasi pengangkatan kandung empedu, cairan empedu tetap akan diproduksi.

Mari ketahui lebih jauh tentang karakteristik juga fungsi empedu selengkapnya.

Mengenal Produksi Empedu, Penyimpanan dan Komposisinya

Seperti yang telah disebutkan diatas, empedu diproduksi dan disekresikan oleh hati. Pada orang dewasa, jumlah empedu yang disekresikan oleh hati berkisar antara 500-1000 cc setiap harinya. Semakin banyak lemak yang masuk, maka jumlah empedu yang disekresikan hati pun akan semakin meningkat.

Empedu yang disekresikan oleh hati disalurkan melalui saluran empedu (duktus biliaris) untuk kemudian disimpan didalam kandung empedu (gall bladder). Kandung empedu sendiri terletak dibawah lobus kanan hati. Bentuknya seperti buah pir dengan panjang sekitar 8 cm berdiameter 4 cm dan berwarna hijau gelap. Fungsinya sebagai tempat menyimpan empedu sekaligus memekatkan empedu dengan mengabsorbsi air dan elektrolit dari empedu.

Struktur yang menentukan fungsi empedu. Warna hijau yang dialiri oleh empedu

Asam empedu atau disebut juga dengan garam empedu bersama dengan air, kolesterol dan lesitin menjadi komposisi terbesar pembentuk empedu (sekitar 90%). Sisanya yaitu bilirubin, asam lemak, garam (kalium dan natrium), klorin dan ion bikarbonat. Semua komponen ini tentu saja berperan membentuk fungsi empedu yang beragam.

Garam empedu merupakan steroid yang diproduksi oleh hepatosit akibat dari pemecahan kolesterol di hati. Sel hati mensekresi sekitar 6 gram garam empedu setiap harinya.

Sekitar 94% garam empedu diserap oleh usus halus, masuk ke peredaran darah portal menuju hati, diserap kembali ke hepatosit lalu disekresikan ulang sebagai empedu. Proses yang disebut dengan enterohepatic circulation of bile salts ini akan terus berulang hingga 17 kali sebelum akhirnya terbuang bersamaan dengan feses.

Sekresi Empedu : Bagaimana empedu dikeluarkan?

Beberapa jam setelah lambung mencerna dan menggiling makanan menjadi cairan yang disebut dengan kimus (chyme), lambung akan mengosongkan semua isinya untuk kemudian menuju ke duodenum melalui sfingter pilorus.

Kehadiran makanan di dalam duodenum ini akan menstimulasi hormon cholecystokinin (CCK) untuk merangsang kandung empedu mengeluarkan empedu dan merelaksasi sfingter Oddi agar terbuka guna memungkinkan empedu memasuki duodenum.

Rangsangan lain yang memungkinkan kontraksi kandung empedu untuk mengeluarkan empedu adalah impuls saraf dari saraf vagus dan sistem saraf enterik. Kedua saraf ini berperan penting dalam prosedur yang kompleks dalam sistem pencernaan termasuk menstimulasi kandung empedu untuk mengeluarkan empedu.

Semakin banyak makanan berlemak yang masuk, maka kandung empedu pun akan semakin terstimulasi untuk mengeluarkan empedu dan mengosongkannya dalam waktu kurang lebih satu jam.

5 Fungsi Empedu yang Amat Penting

Fungsi empedu yang utama yaitu untuk membantu penyerapan lemak dan membantu hati mengeluarkan racun. Fungsi lainnya, untuk membantu kerja dan fungsi enzim pencernaan, berperan sebagai bakterisida dan agen pengemulsi lemak.

Selengkapnya, dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.

1. Membantu Penyerapan Lemak

Ketika kita mengonsumsi makanan berlemak, hampir semua lemak yang masuk ke usus halus belum sepenuhnya tercerna. Mengapa? karena lemak bersifat hydrophobic atau tidak larut dalam air.

Selain itu, partikel-partikel lemak juga cenderung menyatu dan membentuk partikel yang lebih besar. Kondisi ini tentu saja menyulitkan vili (bagian usus halus) untuk menyerapnya.

Disinilah empedu akan memainkan perannya dalam membantu penyerapan lemak. Garam empedu akan bergabung dengan lemak membentuk micelles (kompleks yang larut dalam air) sehingga lemak akan lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan.

Kekurangan empedu dapat menyulitkan proses pencernaan lemak dan menyebabkan tubuh kekurangan vitamin A, D, E dan K karena vitamin-vitamin ini hanya dapat larut dalam lemak.

2. Membantu Hati Mengeluarkan Racun

Agar dapat bekerja sebagaimana mestinya, sel-sel tubuh membutuhkan asupan makanan dari darah. Darah memperolehnya dari usus, sedangkan usus menyerap makanan dari setiap zat yang kita konsumsi.

Apabila terdapat zat-zat beracun dari makanan yang kita konsumsi, maka tubuh akan menyaringnya di hati, agar tidak ikut terserap dan beredar bersama darah ke setiap sel-sel tubuh.

Hati akan membawa zat-zat beracun tersebut keluar dari tubuh melalui empedu untuk kemudian dikeluarkan dalam bentuk urine atau feses. Dalam kondisi sehat, tentunya empedu dapat lebih mudah membersihkan hati dan usus dari zat-zat beracun.

Oleh karena itu penting untuk menjaga asupan makanan dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak atau berkolesterol tinggi.

3. Membantu Kerja dan Fungsi Enzim Pencernaan

Berbagai enzim pencernaan yang berperan di usus halus seperti enzim lipase, enzim sukrase, enzim laktase atau enzim maltase akan bekerja secara optimal apabila dalam kondisi basa. Namun, karena terdapat proses sekresi pada lambung ketika mencerna makanan, maka makanan yang masuk ke usus pun bersifat asam.

Sifat asam pada usus halus ini akan memicu kelenjar pankreas untuk melepaskan hormon sekretin yang dapat merangsang empedu untuk mengabsorbsi air dan natrium bikarbonat sehingga pH empedu pun meningkat dibandingkan saat berada dalam kandung empedu.

Dengan sifat basa dan pH yang dimilikinya tersebut, empedu dapat menetralisir sifat asam sekaligus menciptakan kondisi basa pada usus halus agar enzim-enzim yang berperan di usus halus tersebut dapat bekerja secara optimal sebagaimana mestinya.

4. Bertindak sebagai Bakterisida

Bisakah Anda bayangkan berapa banyak mikroba yang masuk ke dalam tubuh ketika kita makan? Mengapa lantas kita tidak serta merta jatuh sakit meskipun banyak mikroba yang masuk setiap kali kita makan?

Jawabannya tentu saja karena sistem imun yang berperan dalam melindungi tubuh dari berbagai infeksi baik bakteri maupun virus. Namun selain sistem imun, sistem pencernaan juga menciptakan mekanisme perlindungan sendiri, salah satunya melalui empedu.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, empedu dapat menciptakan kondisi basa yang tidak hanya berfungsi untuk memudahkan kerja enzim pencernaan saja. Lebih dari itu, kondisi basa yang diciptakan oleh empedu ini juga berguna untuk mencegah atau mematikan segala bentuk mikroba yang masuk ke dalam tubuh.

5. Berperan sebagai Agen Pengemulsi Lemak

Pastinya kita semua sudah mengetahui, bahwa tubuh kita sebagian besar terdiri dari air yang berfungsi untuk melarutkan zat-zat makanan agar dapat diserap oleh tubuh. Pertanyaannya, bagaimana tubuh dapat menyerap lemak sementara lemak bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air?

Lemak dalam makanan sebagian besar berbentuk trigliserida. Sebelum dapat diserap oleh usus halus, lemak harus diemulsifikasikan terlebih dahulu menjadi partikel yang lebih kecil melalui kontraksi bagian bawah lambung dan pencampuran dengan asam lambung.

Setelah melewati lambung, partikel lemak tadi akan di pecah lagi menjadi partikel yang lebih kecil dari sebelumnya (300 kali lebih kecil) dengan bantuan garam empedu yang disekresikan oleh hati juga kandung empedu.

Dari proses inilah kemudian akan terbentuk butiran-butiran lemak atau micelus. Dengan bantuan enzim lipase, lemak yang berbentuk trigliserida ini selanjutnya akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol yang mudah diserap oleh usus halus.

Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai karakteristik dan fungsi empedu. Perhatikan selalu asupan makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Kurangi konsumsi makanan yang tinggi akan kolesterol atau lemak jahat karena dapat menimbulkan masalah pada kandung empedu.


25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app