Ephedrine Tetes Hidung: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 6, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Mar 29, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ephedrine Tetes Hidung - Untuk Meredakan Flu

 Ephedrine Tetes Hidung adalah termasuk obat golongan dekongestan. Ephedrine Tetes Hidung adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala gejala flu, alergi, pilek serta sinusitis. Obat ini biasa digunakan pada orang dengan keluhan hidung tersumbat.

Mengenai Ephedrine Tetes Hidung

Golongan:

Obat resep (Tidak tersedia di Indonesia) 

Kemasan:

Cairan tetes hidung

Kandungan:

Dekongestan

Manfaat yang didapatkan dari obat Ephedrine

Ephedrine Tetes Hidung biasa digunakan dalam keadaan keadaan hidung tersumbat. Sebagai dekongestan, Ephedrine Tetes Hidung bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah disekitar daerah hidung sehingga mengurangi pembengkakan dan meredakan gejala hidung tersumbat tersebut. 

Obat ini hanya bisa digunakan oleh anak berusia diatas 12 tahun sampai dewasa serta lanjut usia, sehingga tidak boleh diberikan untuk anak di bawah 12 tahun.

Dosis obat Ephedrine

Obat Ephedrine sendiri memiliki berbagai sediaan, namun kali ini, yang akan kita bahas fokus kepada Ephedrine Tetes Hidung, sehingga bentuk sediaan yang tersedia adalah nasal drops atau tetes hidung.

Penyumbatan hidung

  • Dewasa           : 1 – 2 tetes setiap lubang hidung, tergantung keperluan namun maksimal 4 kali pemberian dalam sehari.
  • Anak diatas 12 tahun  : mengikuti dosis dewasa.
  • Lanjut usia                  : mengikuti dosis dewasa.

Langkah-langkah menggunakan Ephedrine tetes hidung adalah sebagai berikut:

  • Condongkan kepala kebelakang lalu masukkan pipet kedalam lubang hidung.
  • Teteskan 1 – 2 tetes Ephedrine Tetes Hidung pada lubang hidung.
  • Pertahankan posisi kepala anda beberapa waktu agar obat menyebar.
  • Lakukan hal yang sama pada lubang hidung sebelahnya.

Bila mengalami kesulitan dalam menggunakan obat ini, anda bisa meminta bantuan orang lain. Sayangnya, walaupun memiliki manfaat dan efek yang cepat bagi penanganan dengan keluhan hidung tersumbat, sediaan obat Ephedrine Tetes Hidung ini belum ada di Indonesia, walaupun begitu, penggunaan obat ini harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis anda.

Bila memang memiliki keluhan keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bacalah petunjuk pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter dalam mengkonsumsi obat ini.

Efek Samping dari obat Ephedrine

Karena bentuk sediannya yang merupakan sediaan tetes hidung, obat ini memiliki beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Ephedrine Tetes Hidung sendiri adalah

Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut diatas, bila anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan diatas, konsultasikan keadaan medis anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.

Ibu hamil dan menyusui

Perlu diketahui bahwa penggunaan Ephedrine Tetes Hidung untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori C, yaitu studi pada binatang mengindikasikan adanya efek pada janin ataupun belum dilakukannya studi pada manusia, sehingga obat ini dapat digunakan hanya jika dirasakan bahwa manfaatnya akan lebih besar dibandingkan dengan efeknya kepada janin, saran kami hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter anda bila anda ingin mengkonsumsi Ephedrine Tetes Hidung dalam keadaan hamil atau menyusui.

Peringatan

Dalam menggunakan Ephedrine Tetes Hidung, ada beberapa hal yang perlu di waspadai, seperti:

  • Perhatikan pada penggunaan obat ini lebih dari 7 hari karena bisa menyebabkan keluhan memberat. Penggunaan jangka panjang akan menyebabkan ketergantungan sehingga sebaiknya dihindari
  • Berhati hati dalam pemberian pada orang tua dengan hipertensi, glaukoma, gangguan ginjal, diabetes, asma, pembesaran prostat atau orang yang baru menjalani operasi hidung
  • Hindari pemberian bersamaan obat darah tinggi golongan beta blocker seperti bisoprolol
  • Bila keluhan anda memburuk atau tidak membaik segera konsultasikan dengan doker anda

Overdosis Ephedrine

Gejala overdosis bisa berupa mual muntah, demam, berdebar-debar, kejang, delusi serta halusinasi. Segera cari bantuan medis bila anda atau kerabat anda mengalami keluhan seperti ini setelah menggunakan obat ini.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Benítez, Niurka, Cordoví, Juan Manuel, Zamora, Reynerio, Cabrera, Pavel, Paz, Nilia de la, & Fernández, Mirna. (2015). Estabilidad de gotas nasales de efedrina. Revista Colombiana de Ciencias Químico - Farmacéuticas, 44(2), 236-248. https://dx.doi.org/10.15446/rcciquifa.v44n2.56296. SciELO Colombia. (http://www.scielo.org.co/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0034-74182015000200008)
Temmel AFP, Quint C, Toth J, Herneth A, Hummel T. Topical Ephedrine Administration and Nasal Chemosensory Function in Healthy Human Subjects. Arch Otolaryngol Head Neck Surg. 1999;125(9):1012–1014. doi:10.1001/archotol.125.9.1012. JAMA Network. (https://jamanetwork.com/journals/jamaotolaryngology/fullarticle/509768)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app