Cara Membedakan Infeksi Vagina Karena Jamur atau Bakteri

Dipublish tanggal: Mei 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Cara Membedakan Infeksi Vagina Karena Jamur atau Bakteri

Vagina adalah daerah tubuh yang amat sensitif karena kerap menjadi sarang tertimbunnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Memiliki peranan amat penting dalam tubuh wanita, sayangnya area tersembunyi ini justru ikut menjadi tidak terurus kesehatannya. Tidak sedikit wanita yang tabu untuk membersihkan dan mengkonsultasikan masalah kesehatan vagina karena alasan malu.

Padahal, untuk anggota tubuh sendiri seharusnya semua wanita lebih peka dan memperhatikan kondisi kesehatan anggota tubuh tersebut. Ada banyak pertanda yang mengindikasikan vagina tidak sehat dan terkena paparan jamur, yakni munculnya rasa gatal, panas, ruam merah, sampai yang mengganggu adalah keputihan tidak sehat. Rata-rata semua indikasi penyakit disebabkan oleh jamur dan bakteri.

Perbedaan Infeksi Vagina karena Bakteri atau Jamur

Untuk membedakan apakah infeksi jamur disebabkan oleh bakteri atau jamur, kita akan lihat perbedaannya dari beragam ciri di bawah ini:

Infeksi karena Bakteri
Hal yang pertama ini kita akan diberikan beberapa ciri yang mengindikasikan terjadinya infeksi pada vagina disebabkan oleh bakteri. Walaupun bakteri memang sudah lahiriah ada pada tubuh wanita, namun jika keseimbangannya tidak terjaga atau terganggu oleh beberapa faktor maka ujung-ujungnya rentan juga terhadap beberapa ciri-ciri terjangkitnya infeksi, seperti uraian berikut ini:

  • Muncul keputihan tidak sehat dan berseliweran bau ikan yang amis.
  • Warna cairan vagina yang biasanya berwarna putih menjadi berubah keabu-abuan.
  • Terjadi tanda yang sangat nyata, yakni gatal di sekitar area vagina.

Infeksi karena Jamur
Infeksi yang terjadi pada vagina bisa juga disebabkan oleh jamur. Jika infeksi pada vagina disebabkan oleh jamur, maka tanda-tanda seperti ini yang akan muncul:

  • Warna keputihan tidak pekat dan sama sekali tidak meninggalkan bau menyengat.
  • Sama seperti infeksi vagina karena bakteri, infeksi vagina karena jamur juga ditandai dengan rasa gatal.
  • Terjadinya iritasi pada bagian vagina.
  • Terasa panas di area vagina ketika Anda buang air kecil.
  • Adanya rasa sakit tidak biasa ketika sedang berhubungan seksual.

Penyebab Terjadinya Infeksi pada Vagina

Terjadinya infeksi pada vagina memang amat mengganggu, namun ketika memang sudah terjangkit, tidak ada lain yang bisa Anda lakukan kecuali mengobati. Bila Anda cukup peduli terhadap kesehatan, bisa saja Anda mencegahnya dengan memahami apa penyebab terjadinya infeksi. Satu hal saja yang menjadi poin utama dari terjangkitnya infeksi vagina adalah sebab tidak menjaga kebersihan vagina.

Jika ingin pola hidup sehat dan terbebas dari berbagai serangan penyakit, Anda harus memulai diri dengan hidup bersih, terutama membersihkan area vagina. Waktu paling rentan untuk area vagina terkena infeksi jamur dan juga bakteri adalah ketika sedang dalam masa menstruasi. Pada masa ini menjadi favorit perkembangbiakan jamur karena kondisi yang lembab dan jarangnya mengganti pembalut.

Langkah yang Bisa Diambil untuk Mengobati Infeksi Vagina

Terakhir, bagaimana supaya infeksi pada vagina bisa diatasi jika terlanjur menyerang area sensitif tersebut? Ada berbagai jalan yang bisa ditempuh demi menciptakan kesembuhan. Pastikan Anda mulai aware terhadap kebersihan dan kesehatan vagina dengan tidak asal menggunakan produk kecantikan. Sebab sejatinya semua produk yang dijual iklan sama sekali tidak dibutuhkan untuk keseimbangan vagina.

Vagina sudah memiliki kandungan yang secara alamiah menyeimbangkan kesehatan. Hanya saja jika infeksi terasa amat mengganggu aktivitas dan juga kondisi tubuh Anda maka Anda bisa dengan cepat mengkonsultasikan masalah tersebut dengan dokter ahli. Jangan merasa malu karena area vagina yang bermasalah merupakan organ pribadi. Justru karena vagina adalah organ penting maka Anda harus sedetail mungkin melakukan perawatan terhadapnya untuk tetap merasakan kesehatan tubuh.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vulvovaginal candidiasis. (2015). (https://www.cdc.gov/std/tg2015/candidiasis.htm)
Sobel J. (n.d.). What is the difference between a yeast infection and bacterial vaginosis? (https://www.healthywomen.org/content/ask-expert/12966/difference-between-yeast-infection-and-bacterial-vaginosis)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app