Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi? Ini Penjelasan Dokter

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi? Ini Penjelasan Dokter

Konon katanya jika ada ibu menyusui minum kopi, maka si jabang bayi akan rewel dan tidak bisa tidur karena efek dari kafein yang terkandung dalam kopi. Apakah mitos tersebut terbukti benar jika ditinjau menurut ilmu kesehatan? Mari kita ulas selengkapnya tentang bolehkah ibu menyusui minum kopi berikut ini.

Apakah Aman Ibu Menyusui Minum Kopi?

Jawabannya adalah YA, minum kopi sangat aman untuk ibu menyusui. Karena meskipun kafein yang Bunda konsumsi terserap ke dalam ASI, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa jumlah serapannya hanya kurang dari satu persen dari apa yang Bunda konsumsi.

Jadi, tidak mungkin bayi terkena efek dari kafein yang Bunda minum. Tapi jika Bunda merasa yakin bahwa si kecil terlalu rewel setelah Bunda minum kopi, cobalah eksperimen sederhana berikut. Hentikan minum kopi selama seminggu dan lihat apakah ada perubahan dalam perilaku si kecil. Kemudian ulangi kembali kebiasaan konsumsi kopi Bunda dan lihat apakah si kecil masih rewel? Jika masih  rewel, maka Bunda sudah mendapatkan jawabannya.

Tapi intinya adalah bayi kemungkinan tidak akan terpengaruh oleh makanan harian yang dikonsumsi Bunda. Jadi Bunda bisa menikmati secangkir kopi tanpa mengkhawatirkannya.

Simak juga: Efek Bahaya Minum Kopi

Bagaimana jika Bayi Sensitif Kafein?

Sebagian besar ibu menyusui boleh minum kopi secukupnya. Beberapa bayi, terutama yang berusia di bawah 6 bulan, mungkin lebih sensitif terhadap asupan kafein sang ibu. Bayi yang ibunya menghindari kafein selama masa kehamilan tampaknya bereaksi lebih terhadap kafein yang dikonsumsi ibu.

Apabila saat ini bayi sensitif terhadap kafein, mungkin dia tidak akan sensitif lagi jika umurnya semakin bertambah. Jadi jika Bunda harus menghentikan atau membatasi konsumsi kopi, maka Bunda bisa mencoba lagi saat bayi sudah bertambah usia.

Usia bayi sangat menentukan ketahanan tubuhnya terhadap efek kafein yang diminum yang ibu. Bayi yang baru lahir memiliki waktu yang jauh panjang untuk memetabolisme kafein daripada bayi yang lebih besar. Bayi prematur atau sakit mungkin juga memiliki lebih banyak masalah dengan asupan kafein ibu.

Seberapa lama waktu kafein berada dalam tubuh bayi hingga kadarnya sampai setengahnya, disebut sebagai waktu paruh Kafein. Jadi semakin tinggi nilainya berarti tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memetabolismenya, yang artinya efek dari kafein tersebut akan terlihat nyata dan tak mudah hilang.

Waktu paruh kafein berdasarkan usia bayi
Usia Paruh waktu
Baru lahir Sampai 97,5 jam
3 - 5 bulan Kira-kira 14 jam
6+ bulan 2,6 jam
Dewasa 4,9 jam
Referensi: Hale 2017

Apakah bayi peka terhadap asupan kafein bunda?

Konsumsi kafein yang aman bagi ibu menyusui yaitu 750 mg per hari, karena jika berlebihan dapat menyebabkan bayi menunjukkan tanda-tanda stimulasi kafein. Solusinya bunda bisa mencoba mengganti kopi dengan minuman bebas kafein untuk satu atau dua minggu ke depan.

Jika bayi Anda tak bisa tidur atau rewel artinya ada sejumlah kafein dalam makanan Anda. Jika demikian, maka Bunda mungkin perlu mengurangi atau menghentikan kafein selama 2-3 minggu sambil melihat apakah ada bedanya. Jika Anda menghentikan konsumsi kafein, pertimbangkan untuk menguranginya secara perlahan karena menghentikan kafein secara tiba-tiba dapat menyebabkan sakit kepala atau gejala lainnya.

Jika efek kafein menjadi masalah pada bayi, mungkin perlu beberapa hari sampai seminggu untuk menghilangkan efek tersebut. Tentunya setelah ibu menghentikan asupan kafein.

Apakah minum kopi saat menyusui dapat menurunkan produksi air susu?

Mitos lain bahwa kafein akan menurunkan produksi air susu yang beredar di kalangan masyarakat tidak benar. Karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa minum kopi mengurangi produksi air susu.

Faktanya, satu studi menunjukkan bahwa minum kopi malah dapat merangsang produksi air susu ibu. Seorang bayi yang rewel karena ibu minum kopi, mungkin disebabkan oleh cara menyusui yang tidak baik, hal itulah yang dapat menyebabkan penurunan produksi air susu dari waktu ke waktu (bukan akibat asupan kafein ibu).

Apa Sumber kafein lainnya selain kopi?

Kafein tak hanya terdapat pada kopi, beberapa minuman lainnya juga mengandung kafein seperti teh, minuman ringan, minuman berenergi, beberapa obat bebas resep, dan makanan yang mengandung kopi atau coklat.

Berapa jumlah kopi yang aman dikonsumsi ibu menyusui?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, coba Bunda perhatikan kondisi si kecil ketika bunda mengonsumsi kopi. Jumlah kopi yang dikonsumsi ibu menyusui mungkin mempengaruhi bayi secara bervariasi tergantung pada bayi dan usia bayi serta kesehatan tertentu.

Namun, perkiraan yang dianjurkan oleh dokter adalah "kurang dari lima 5 cangkir kopi" atau 500 mg / hari. Berbagai sumber menyarankan batasan minum kopi untuk ibu menyusui adalah 300-750 mg / hari.

Sedangkan untuk ibu hamil, sebagian besar dokter menyarankan batas maksimum 300 mg / hari. Namun, ada pula yang merekomendasikan batas atas 150 mg kafein per hari selama kehamilan. Lebih lanjut baca disini: Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi? Ini jawaban dokter


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Caffeine - Drugs and Lactation Database (LactMed). National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501467/)
Drinking Coffee While Breastfeeding. Verywell Family. (https://www.verywellfamily.com/caffeine-and-breastfeeding-p2-21840)
Coffee and Breastfeeding: Does It Affect Baby?. Healthline. (https://www.healthline.com/health/parenting/coffee-and-breastfeeding)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app