Bercak Mongol - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Pada abad 19, istilah bercak mongol diusulkan oleh seorang profesor Jerman yang bernama Edwin Baelz, yang mempercayai bahwa hanya Ras Mongolia dan orang-orang Non-Kaukasia yang memiliki bercak ini.

Beberapa orang mengira bahwa mereka dipukul atau ditampar oleh Tuhan. Beberapa orang lain percaya bahwa bercak mongol disebabkan perilaku ibu saat mengandung bayi, seperti melakukan hubungan seksual atau terlalu banyak bekerja.

Bercak mongol tidak menyebabkan risiko kesehatan apapun. Kebanyakan bayi yang memiliki bercak mongol akan kehilangan bercak tersebut dan tidak memberi mereka masalah kesehatan.

Definisi Penyakit Bercak Mongol

Bercak Mongol adalah tanda lahir yang cukup umum. Bercak mongol berwarna biru keabu-abuan seperti memar. Bercak mongol tidak bersifat kanker dan tidak membahayakan. 

Bercak mongol tidak terasa sakit dan tidak akan memburuk seiring bertambahnya usia, bahkan dapat menghilang. Bercak mongol biasanaya muncul di bokong atau punggung bagian bawah, tapi juga mungkin muncul di lengan atau kaki. 

Biasanya, bercak mongol muncul dari lahir atau setelahnya. Untuk memastikan apakah seseorang memiliki bercak mongol, dapat menghubungi dokter. 

Dengan adanya pemeriksaan, akan membantu mengurangi rasa curiga akan kekerasan di waktu mendatang jika bercak mongol dikira memar.

Penyebab Penyakit Bercak Mongol

Bercak mongol disebabkan variasi pada pigmen, dan warnanya paling mudah dilihat pada bayi. Lebih dari 90 persen orang-orang pedalaman Amerika dan anak-anak keturunan Afrika, lebih dari 80 persen orang-orang Asia, dan lebih dari 70 persen orang-orang hispanik. Hanya sekitar 10 persen pada orang yang memiliki kulit putih.

Bercak mongol bisa muncul dua bulan setelah kelahiran. Jika muncul pada umur yang dewasa, tidak bisa disebut bercak mongol, karena bercak mongol muncul pada waktu-waktu dekat kelahiran. Memang beberapa tanda lahir yang memiliki warna sering disangkutpautkan dengan risiko kesehatan, tetapi bercak mongol tidak.

Bercak mongol muncul saat melanosit (sel yang memproduksi pigmen, atau melanin) tetap berada di lapisan kulit paling dalam pada tahap perkembangan embrio, yang sifatnya tidak berbahaya. 

Seringkali, bercak mongol disalahartikan dengan penyakit tulang belakang, spina bifida occulta. Padahal, spina bifida occulta bercaknya berwarna merah, bukan biru keabu-abuan. 

Selain itu juga terdapat penyakit lain yang mirip dengan penyakit metabolik langka seperti Hurler’s disease, Hunter’s disease, Niemann—Pick disease, Mucolipidosos, Mannosidosis.

Ciri-Ciri Penyakit Bercak Mongol

Karena warna biru bercak mongol, bercak mongol sering dikira memar. Namun, ciri-ciri bercak mongol adalah:

  • Tidak menonjol, memiliki tekstur kulit yang normal
  • Berwarna biru atau biru-keabuan
  • Biasanya memiliki lebar dua hingga delapan sentimeter
  • Memiliki bentuk yang tidak rata, dengan pinggiran yang tidak rata
  • Biasanya muncul pada saat kelahiran atau segera setelahnya
  • Biasanya terletak pada bokong atau punggung bagian bawah, dan cukup umum pada lengan atau alat gerak lainnya

Sangat penting untuk diketahui bahwa karakteristik di bawah ini bukan bercak mongol

  • Menonjol
  • Tidak kebiruan
  • Muncul tidak pada waktu di sekitar kelahiran

Faktor Risiko Penyakit Bercak Mongol

Penyebab pasti bercak mongol masih belum diketahui, begitu pula dengan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena bercak mongol. Meskipun begitu, melanin berperan pentung dalam pembentukan warna kulit. 

Bercak mongol cukup umum terjadi pada orang-orang yang berkulit hitam seperti orang keturunan Afrika, India, atau Asia.

Bahaya Penyakit Bercak Mongol

Bercak mongol tidak berbahaya. Bercak mongol tidak bersifat kanker atau menunjukkan suatu kelainan atau gangguan. Tidak memerlukan penanganan medis. 

Pada banyak kasus, bercak mongol hilang seiring berjalannya waktu dan hilang saat anak-anak beranjak remaja. Jika anak memiliki bercak mongol, pastikan dokter anak memeriksa pada pemeriksaan bayi pertama. 

Dokter dapat mendiagnosa bercak mongol berdasarkan penampilannya. Satu-satunya komplikasi akibat bercak mongol adalah psikologis. Hal ini terjadi terutama karena bercak mongol terlihat dan berlangsung lama melebihi masa kanak-kanak.

Sekilas Pandang Penyakit Bercak Mongol

Kebanyakan bercak mongol menghilang seiring berjalannya waktu. Seperti tanda lahir yang tidak bersifat kanker, bercak mongol tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. 

Apabila bercak tersebut berubah warna atau bentuk, bisa jadi itu bukan bercak mongol. Jangan mendiagnosa sendiri kondisi kulit. Selalu cek ke dokter atau ke ahli kulit.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Pietrangelo, et al. Healthline (2017). What Are Mongolian Blue Spots? (https://www.healthline.com/health/mongolian-blue-spots)
Ngan, V. DermNet (2003). Lumbosacral Dermal Melanocytosis. (https://dermnetnz.org/topics/lumbosacral-dermal-melanocytosis/)
Kibbi, A. Medscape (2016). Congenital Dermal Melanocytosis (Mongolian Spot). (https://emedicine.medscape.com/article/1068732-overview)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app