Begini Cara Terbaik Merawat Vagina sesuai Usia

Dipublish tanggal: Jun 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 23, 2019 Waktu baca: 2 menit
Begini Cara Terbaik Merawat Vagina sesuai Usia

Vagina merupakan organ penting untuk wanita. Sayangnya masih banyak orang yang rupanya tak tahu dengan persis cara membersihkan dan merawat vagina. Terutama berdasarkan usia. Ya, merawat vagina memang terdengar mudah. 

Namun sebenarnya da beberapa hal yang seharusnya dan tak seharusnya dilakukan saat merawat vagina di usia tertentu. Ini karena adanya perubahan hormon di setiap tingkatan usia ini.

Perbedaan hormon inilah yang menjadikan cara merawat vagina pun berbeda untuk masing-masing tingkatan usia berbeda. Melakukan perawatan dan cara membersihkan vagina secara standar memang tidak ada masalah. Namun tetap alangkah baiknya melakukan perawatan yang tepat sesuai usia masing-masing. 

Cara terbaik merawat vagina untuk usia 20-an tahun

Usia ini merupakan salah satu yang membutuhkan perawatan lebih pada vagina. Pada saat usia 20-an tahun, disinyalir wanita berada dalam keadaan aktif secara seksual dan reproduksi. Ini menjadikan perawatan dan kebersihan vagina seharusnya menjadi salah satu pokok perhatian lebih.

Beberapa cara untuk merawat vagina di usia ini seperti selalu memastikan untuk buang air kecil setiap kali selesai berhubungan seksual. Buang air kecil setiap selesai berhubungan seksual membantu melepaskan bakteri dan virus yang mungkin masuk ke saluran vagina. 

Selain itu juga di usia ini sebaiknya benar-benar menjaga kelembaban dan juga pH alami pada daerah vagina.

Cara terbaik merawat vagina untuk usia 30-an tahun

Wanita di usia ini rata-rata sudah mengalami kehamilan atau pun melahirkan. Untuk itu, perawatan pada vagina tak hanya lagi mengenai memastikan untuk buang air kecil setelah berhubungan seksual. Serta menjaga kebersihan vagina. Lebih dari itu, pada usia ini juga sebaiknya sudah mulai melakukan senam kegel.

Terdapat beberapa manfaat senam kegel untuk merawat vagina. Salah satunya memastikan vagina tetap kencang dan otot kembali seperti semula setelah melahirkan. Selain itu di usia ini, beberapa wanita akan mulai mengalami perubahan hormon. Salah satunya ditandai dengan bagian labia yang menggelap. 

Bila ini terjadi, pastikan mengonsumsi makanan penuh vitamin serta gunakan pelumas tambahan saat berhubungan seksual bila vagian terasa lebih kering.

Cara terbaik merawat vagina untuk usia 40-an tahun

Rata-rata wanita mulai memasuki masa menopause di usia 45-50 tahun. Namun di awal 40-an tahun, biasanya wanita sudah mulai mengalami masa pre-menopause. Masa ini ditandai dengan berkurangnya hormon estrogen dalam tubuh. 

Vagina pun mulai terasa jauh lebih kering, menstruasi yang mulai sangat jarang. Hingga bagian bibir luar vagina nampak lebih longgar karena berkurangnya kadar lemak.

Di rentang usia ini, merawat vagina dapat dengan menggunakan pelumas yang sudah dikonsultasikan dengan dokter. Selain itu juga membersihkan vagina pun harus lebih hati-hati karena berkurangnya cairan alami yang menjadi pelindung dari bakteri.

Cara terbaik merawat vagina untuk usia 50-an tahun

Memasuki usia ini, para wanita sudah mulai masuk ke mana menopause. Perubahan hormon ini dibarengi dengan rasa gelisah, cemas, sampai berhentinya menstruasi. Banyak wanita juga mengalami perih pada vagina karena berkurangnya cairan pelindung alami secara drastis.

 Saat di usia ini, merawat vagina paling penting dengan menggunakan pakaian dalam dari bahan katun yang nyaman. Sehingga tak akan terjadi gesekan dengan vagina. Selain itu juga penting untuk selalu menjaga kebersihan daerah kewanitaan. Semakin juga hindari menggunakan sabun untuk vagina.

 


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app