Bahaya Obesitas terhadap Otak dan Cara Pencegahannya

Dipublish tanggal: Jun 15, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Bahaya Obesitas terhadap Otak dan Cara Pencegahannya

Obesitas merupakan kondisi seseorang memiliki berat tubuh diatas rata-rata. Tidak hanya akan mempengaruhi penampilan saja, tetapi obesitas juga akan berdampak buruk bagi kesehatan. 

Obesitas akan membuat tubuh susah bergerak, sehingga akan berisiko memperbanyak timbunan lemak dalam tubuh. Oleh karena itu, obesitas harus segera ditangani agar berat badan dapat segera turun.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Obesitas biasanya disebabkan karena pola hidup dan pola makan yang tidak sehat. Hal ini akan menyebabkan metabolisme tubuh berjalan dengan tidak optimal, sehingga berat badan pun akan mengalami kenaikan. 

Jika tidak segera dihentikan, obesitas dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit berbahaya, seperti kolesterol, hipertensi, diabetes, dan jantung koroner.

Selain itu, obesitas juga dapat mempengaruhi kinerja otak. Orang yang menderita obesitas akan mengalami perubahan respon otak terhadap stres, sifat, dan kondisi intelektual. Berikut beberapa perubahan yang terjadi pada otak akibat obesitas.

Mempengaruhi respon otak dalam memilih makanan

Orang yang mengalami obesitas cenderung memilih makanan yang berlemak dan berkadar gula tinggi. Otak akan memberikan respon untuk lebih memilih makanan tersebut untuk dapat menimbulkan perasaan senang. Keinginan untuk memakan makanan yang tidak sehat lebih sering muncul pada orang yang mengalami kegemukan, dibandingkan dengan orang kurus.

Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa, orang yang sering minum minuman manis akan berisiko mengalami kenaikan berat badan. Minuman manis akan menyebabkan otak mengaktifkan striatum. 

Respon striatum akan lebih cepat pada otak wanita yang gemuk daripada yang kurus, sehingga orang yang gemuk akan cenderung memilih minuman dan makanan yang manis.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Membuat orang menjadi lebih implusif

Implusif merupakan dorongan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan untuk mendapatkan kepuasan. Penderita obesitas akan mengalami penyusutan pada bagian otak orbitofrontral yang berfungsi untuk mengontrol implusif. 

Hal ini yang menyebabkan penderita obesitas lebih menggebu-gebu untuk mendapatkan apa yang diinginkan dibandingkan orang yang kurus. Selain itu, obesitas juga dapat menurunkan imunitas dan meningkatkan risiko peradangan.

Meningkatkan risiko dimensia

Kondisi lemak dalam perut yang terlalu banyak dapat menurunkan volume otak. Hal ini disebabkan karena lemak dapat memicu peradangan, sehingga dapat menyebabkan stres dan mempengaruhi kinerja otak. Volume otak yang bertambah kecil inilah yang menyebabkan penderita obesitas berisiko mengalami dimensia dan penurunan kecerdasan kognitif.

Mengubah respon otak terhadap stres

Orang yang mengalami obesitas akan merespon stres dengan bermalas-malasan dan makan lebih banyak. Hal ini dibuktikan dengan penelitian terhadap tikus yang diberi perlakuan agar stres. 

Penelitian menunjukan bahwa tikus yang gemuk akan lebih banyak makan dan senang bermalas-malasan daripada tikus kurus. Tikus juga mengalami perubahan epigenetik, dimana terjadi perubahan terhadap cara gen memberi respon terhadap stres.

Memperburuk memori otak

Obesitas dapat merusak memori otak. Penelitian menunjukkan bahwa kenaikan berat badan 1 poin akan menurunkan memori otak sebesar 1 poin dari total 100 poin. Penurunan memori pada otak, disebabkan oleh hormon yang dilepaskan oleh lemak yang dapat merusak memori otak, menyebabkan peradangan, dan mempengaruhi kecerdasan kognitif.

Cara yang paling efektif untuk menurunkan risiko obesitas adalah melakukan olahraga. Aktivitas olahraga membuat tubuh bergerak lebih aktif sehingga dapat menurunkan kadar lemak dalam tubuh. 

Jika Anda ingin menurunkan berat badan dalam jumlah yang banyak, melakukan olahraga dengan intensitas yang tinggi dalam waktu yang singkat atau melakukan olahraga ringan dalam waktu yang lama lebih efektif dibandingkan dengan melakukan olahraga ringan dalam waktu singkat. Olahraga harus dilakukan secara teratur dan dibarengi dengan pola makan yang sehat.

14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Teens with Obesity Show Signs of Brain Damage. Healthline. (https://www.healthline.com/health-news/teens-obesity-brain-damage-eating-habits)
Body–Brain Connections: The Effects of Obesity and Behavioral Interventions on Neurocognitive Aging. Frontiers. (https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnagi.2017.00115/full)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app