Chinese Restaurant Syndrome: Apa Pengaruh dan Bahaya dari MSG?

Dipublish tanggal: Mei 29, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Chinese Restaurant Syndrome: Apa Pengaruh dan Bahaya dari MSG?

Apakah Anda pernah mendengar tentang Chinese Restaurant Syndrome?

Chinese Restaurant Syndrome adalah keadaan dimana tubuh merasakan sakit atau nyeri setelah mengkonsumsi chinese food atau makanan khas cina. Beberapa studi telah menyatakan bahwa Chinese Restaurant Syndrome terjadi karena adanya kandungan MSG yang terdapat pada makanan khas cina.

Faktanya MSG digunakan oleh banyak tempat makan, bukan hanya Chinese Restaurant, namun menurut penelitian di berbagai negara, Banyak orang mengalami sindrom setelah mengkonsumsi makanan khas cina.

Hal ini dapat dialami oleh seseorang yang memiliki alergi atau sensitif terhadap MSG.  MSG biasa kita kenal dengan sebutan micin atau penyedap rasa.

Apa itu MSG?

MSG dikenal sebagai zat penyedap rasa untuk menambah kelezatan dan rasa gurih pada sebuah masakan, maka banyak sekali penjual makanan yang menggunakan msg untuk menarik pelanggan agar mau membeli makanan yang dibuatnya. Selain itu msg juga dapat mengurangi pemakaian bahan segar sehingga menurunkan cost atau biaya modal si penjual makanan.

MSG merupakan garam natrium asam glutamat yang terdapat pada bahan makanan seperti: tomat, keju parmesan, jamur kering, kecap, beberapa buah-buahan, dan juga sayur-sayuran. Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa menjadi bentuk bubuk lalu dipasarkan kepada pembeli.

Apakah MSG berbahaya?

BPOM atau Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan menyatakan MSG cukup aman untuk dikonsumsi dalam jumlah kecil, namun harus dicek juga apakah orang yang akan mengkonsumsinya memiliki alergi atau sensitif terhadap MSG atau tidak. Gejala yang timbul apabila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG akan sama reaksinya dengan gejala yang timbul apabila seseorang memiliki alergi atau sensitif terhadap MSG, seperti:

  1. Berkeringat

  2. Kulit memerah

  3. Nyeri di kepala

  4. Mual

  5. Mulut dan tenggorokan seperti terbakar

  6. Rasa nyeri di dada

  7. Denyut jantung meningkat

  8. Kesulitan bernapas

  9. Bengkak pada wajah

  10. Tubuh menjadi lemas

Jika Anda mengalami gejala-gejala ringan, segera minum beberapa gelas air putih untuk mengurangi kadar MSG dalam tubuh melalui urin. Mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri dan mual juga dapat dilakukan untuk pertolongan pertama. Untuk gejala yang lebih berat, mintalah obat dari dokter agar tidak menimbulkan efek yang lebih buruk.

Cara hidup sehat tanpa MSG

Beberapa cara dapat dilakukan untuk menghindari MSG, yang termudah adalah dengan

mengurangi konsumsi makanan cepat saji atau fastfood. Fastfood menjadi makanan yang paling digemari karena rasanya lezat dan mudah ditemukan. Harganya pun terjangkau cenderung murah, hal ini disebabkan oleh penggunaan MSG untuk menggantikan bahan masakan yang fresh atau segar dalam pengolahannya.

Konsumsi fastfood dalam jangka panjang akan menyebabkan gangguan organ dalam tubuh dan obesitas karena banyak mengandung MSG, gula, lemak jenuh, lemak trans, dan sebagainya.

Cara kedua adalah dengan memasak sendiri makanan yang akan dikonsumsi lalu mengganti MSG dengan bahan-bahan alami seperti: jamur, tomat, rumput laut, zaitun, kecap asin, kecap ikan, bawang putih, bawang merah, lada hitam, kaldu, dan masih banyak lainnya.

Bagi Anda yang tidak memiliki keahlian memasak, makanan sehat juga banyak ditawarkan dibeberapa restaurant maupun katering. Banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh MSG memicu para pedagang makanan membuat campaign untuk menjual makanan sehat tanpa MSG.

Makanan sehat ini tentunya dibandrol dengan harga yang lebih tinggi karena bahan yang digunakan bersifat alami, dan proses pembuatannya juga memakan waktu karena tidak menggunakan bahan-bahan yang instan.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Questions and answers on monosodium glutamate (MSG). (2012). (http://www.fda.gov/Food/IngredientsPackagingLabeling/FoodAdditivesIngredients/ucm328728.htm)
Ka He, et al. (2008). Association of monosodium glutamate intake with overweight in Chinese adults: the INTERMAP study. DOI: (https://doi.org/10.1038/oby.2008.274)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app