Bahaya Merokok terhadap Kesehatan Organ Tubuh

Dipublish tanggal: Mei 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Bahaya Merokok terhadap Kesehatan Organ Tubuh

Merokok merupakan rutinitas yang dilakukan oleh sebagian besar orang. Baik anak muda, dewasa, sampai orang tua telah candu terhadap rokok. Parahnya lagi, aktivitas tersebut tetap mereka lakukan meski sudah mengetahui dampak buruknya terhadap kesehatan organ tubuh.

Tahukah Anda, bahaya rokok yang sudah terlanjur merusak tubuh ini tidak dapat dikembalikan seperti semula. Artinya, mau tidak mau, kebiasaan merokok harus diberhentikan dari sekarang. Ingin tahu, bagian tubuh apa saja yang akan mengalami kerusakan saat merokok? Simak selengkapnya pada ulasan berikut ini!

Mulut dan tenggorokan

Mulut adalah bagian organ tubuh pertama yang berhubungan langsung dengan rokok ketika seseorang tersebut merokok. Lantas, jangan kira, mulut Anda tidak akan berdampak apapun usai merokok. Sebab, mulut dan tenggorokanlah yang akan berisiko pertama mengalami kerusakan. 

Tentu, Anda sudah tahu bukan kandungan dalam rokok? Ya, dalam rokok terdapat zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.

Nah, racun rokok yang terhisap oleh tubuh akan menyebabkan dampak buruk berupa bau mulut, gigi menguning, lidah tidak peka terhadap rasa, serta gusi yang menghitam. Itulah efek umum yang terjadi akibat merokok.

Tak hanya itu, apabila pemakaian rokok berlangsung cukup lama, beberapa risiko tinggi yang mungkin terjadi diantaranya kanker oral seperti kanker lidah, kanker kerongkongan, kanker mulut, dan kanker tenggorokan

Bahkan, menurut hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh fakta bahwa 90% kasus kanker tenggorokan yang terjadi diakibatkan oleh kebiasaan merokok dalam dalam waktu lama.

Paru-paru

Selain mulut dan tenggorokan, organ tubuh lain yang mengalami risiko akibat merokok adalah paru-paru. Tahukah Anda, paru-paru sebagai tempat pertukaran gas karbondioksida (udara kotor) dengan gas oksigen (udara bersih). 

Akibat kebiasaan merokok Anda, maka paru-paru yang seharusnya mendapatkan udara bersih, akan menjadi kotor oleh asap rokok. Dengan kata lain, fungsi paru-paru akan terganggu dan berpengaruh terhadap jaringan tubuh lainnya.

Pada mulanya, saat merokok, efek yang terjadi seperti kehabisan napas dan sering mengalami batuk kering. Lama-kelamaan, batuk kering tersebut akan berakhir mengeluarkan dahak. Tak hanya itu, paru pun akan berpotensi besar mengalami PPOK diantaranya emfisema, bronkitis, dan pneumonia.

Kulit

Tahukah Anda, akibat merokok dapat menyebabkan kulit mengalami penuaan dini? Hal ini ditunjukkan dengan kondisi kulit perokok yang terlihat lebih tua daripada kulit orang lain dengan usia sepantaran. Terlihat pula dari rona wajah yang lebih kusam dan tidak segar. 

Lebih lanjut, kulit perokok aktif juga akan mengendur dan berkerut, terutama terjadi di area sekitar mata dan bibir.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Sebab, kulit tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup akibat kebiasaan merokok. Tentu di usia muda ini, Anda tidak ingin terlihat seperti sudah berusia 40 tahun ke atas bukan?

Jantung

Kandungan racun dalam rokok seperti nikotin dan karbondioksida akan masuk dalam aliran darah dan kembali lagi ke jantung. Tahukah Anda apa akibatnya? Racun tersebut akan memicu penggumpalan darah serta merusak jaringan pembuluh darah arteri koroner

Secara lebih lanjut, kerusakan tersebut dapat menyebabkan jantung mengalami penurunan fungsi. Akhirnya, fungsi jantung pun akan terganggu akibat berbagai penyakit jantung yang menyerang.

Nah, setelah mengetahui bahaya dari kebiasaan merokok di atas, apakah Anda masih berpikir untuk melanjutkannya? Memang, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah hal yang mudah dan instan. Namun, sedikit demi sedikit, Anda dapat mencoba untuk mengurangi intensitasnya.


25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zacharasiewicz A. (2016). Maternal smoking in pregnancy and its influence on childhood asthma. DOI: (http://doi.org/10.1183/23120541.00042-2016)
Yilmaz M, et al. (2015) Relationship between smoking and female sexual dysfunction. DOI: (http://dx.doi.org/10.4172/2167-0250.1000144)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app