Attachment Disorder - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 15, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Sebagian besar bayi dan anak-anak cenderung lebih mudah akrab dengan orang lain, terlebih dengan orangtua maupun pengasuhnya. Ketika orangtua atau pengasuhnya tidak ada, mereka biasanya akan menangis dan rewel mencari perhatian.

Namun ternyata, ada beberapa bayi yang justru berperilaku sebaiknya. Mereka mengalami kelainan kelekatan karena mungkin pengasuhnya tidak mampu memenuhi keinginan mereka. Kondisi ini disebut dengan attachment disorder.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Apa itu attachment disorder?

Attachment disorder disebut juga dengan gangguan kelekatan. Attachment disoder adalah masalah keterikatan emosional yang membuat seseorang sulit akrab dengan orang lain.

Setiap orang membutuhkan proses kelekatan yang baik dan normal, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Ketika orang dewasa menanggapi tangisan bayi dengan cepat, baik dengan menyuapi atau menggendongnya, maka bayi akan belajar mempercayai orang tersebut. Hal ini dapat membentuk ikatan emosional yang baik antara anak dengan orang lain.

Anak yang memiliki kelekatan yang baik biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mudah akrab dengan orang lain
  • Dapat menyelesaikan masalah dengan lebih mudah
  • Berani mencoba hal-hal baru secara mandiri
  • Mudah mengendalikan emosi saat stres

Lain halnya dengan itu, anak yang mengalami attachment disorder cenderung merasa tidak aman alias insecure. Mereka menganggap orang dewasa tidak bisa dipercaya maupun diandalkan.

Anak dengan gangguan kelekatan biasanya gampang marah, takut, dan cemas. Pada akhirnya, mereka memilih untuk menghindari orang lain supaya lebih aman.

Attachment disorder alias gangguan kelekatan umumnya mulai muncul saat anak berusia 9 bulan sampai 5 tahun. Kondisi ini juga dapat dialami oleh orang dewasa, meskipun jarang terjadi.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Jenis-jenis attachment disorder

Attachment disorder atau gangguan kelekatan terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Disinhibited social engagement disorder (DSED)

Hampir sebagian besar anak-anak cenderung merasa takut saat didekati orang asing. Mereka biasanya akan langsung berlari ke orangtua untuk mencari perlindungan karena merasa terancam.

Namun, ada beberapa anak yang justru mudah akrab dengan orang lain. Saking akrabnya, mereka tidak segan untuk bermain, saling berpelukan, atau bahkan pergi bersama orang tak dikenal. Sikap ramah berlebihan terhadap orang asing inilah yang disebut dengan disinhibited social engagement disorder (DSED).

Gangguan kelekatan yang satu ini tentu perlu diwaspadai orangtua. Hati-hati, anak yang terlalu akrab dengan orang asing berisiko mengalami kejahatan. Contohnya terlibat dalam kasus penculikan anak.


Reactive attachment disorder (RAD)

Reactive attachment disorder adalah gangguan kelekatan yang bersifat serius. Berkebalikan dengan DSED, anak dengan gangguan RAD umumnya merasa tidak nyaman saat berada di dekat orang lain.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Anak yang mengalami reactive attachment disorder tidak hanya sekadar menjauhi orang lain. Mereka cenderung menghindari kontak mata, tidak mau disentuh, sensitif, dan tantrum parah, sekalipun pada pengasuhnya sendiri.

Penyebab attachment disorder

Penyebab attachment disorder masih belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa hal ini sangat ditentukan oleh satu fase dalam hidup, yaitu fase anak-anak

Berikut ini berbagai hal yang diduga dapat memicu terjadinya attachment disorder:

  • Sering diabaikan atau tidak diperhatikan sejak kecil.
  • Pernah mengalami perlakuan tidak menyenangkan di tempat perawatan, contohnya panti asuhan.
  • Trauma di masa lalu, misalnya pernah mengalami pelecehan atau ditinggalkan oleh pengasuh yang sudah sangat akrab.

Gejala attachment disorder

Gejala attachment disorder yang paling mudah diamati adalah sulit mendekatkan diri dengan orang lain. Pada bayi dan anak-anak, tanda dan gejala gangguan pelekatan lainnya meliputi:

  • Kolik parah atau kesulitan makan
  • Susah menaikkan berat badan
  • Tidak merespon saat dihibur atau didekati
  • Susah berinteraksi dengan siapapun

Gejala-gejala tersebut dapat berubah seiring bertambahnya usia. Jika tidak segera diatasi, gejala attachment disorder bisa jadi makin parah dan terbawa sampai dewasa. Mereka akan sulit mengendalikan emosi dan memicu masalah lainnya dalam hidup. Baik di rumah, sekolah, tempat kerja, hingga hubungannya dengan pasangan.

Pencegahan attachment disorder

Karena penyebabnya belum ketahui secara pasti, maka tidak ada cara khusus yang dapat mencegah attachment disorder pada anak. Namun, risikonya masih bisa ditekan dengan memperbaiki hubungan keluarga.

Cobalah ciptakan hubungan keluarga yang harmonis dan intim, khususnya antara anak dengan orangtua atau pengasuhnya. Perlu dicatat bahwa menangis adalah salah satu reaksi anak untuk mengungkapkan keinginannya. Oleh karena itu, jangan pernah sekalipun mengabaikan tangisan anak Anda.

Perhatikan kebutuhan fisik dan emosional anak dengan tepat. Semakin besar perhatian orangtua terhadap anak, maka si kecil pun akan semakin nyaman berada di dekat orangtuanya. Dengan begitu, risiko terjadinya attachment disorder dapat diminimalisir sedini mungkin. Kalaupun anak terbukti mengalami gangguan kelekatan, maka gejalanya dapat berkurang secara perlahan.

Pengobatan attachment disorder

Tanpa pengobatan yang tepat, anak dengan gangguan kelekatan akan sulit berinteaksi dengan orang lain. Terlebih jika terjadi pada orang dewasa, kehidupan sosialnya tentu akan terganggu.

Kunci penting mengatasi attachment disorder pada anak terletak pada peran orangtua. Ciptakan hubungan keluarga yang harmonis dan sehat, sehingga anak akan merasa nyaman saat di dekat keluarganya.

Bila anak mengalami salah satu atau beberapa gejala attachment disorder, segera bawa si kecil ke dokter anak atau psikiater. Pengobatan yang diberikan biasanya tak jauh berbeda dengan gangguan kejiwaan lainnya, yaitu dengan terapi.

Terapis akan mengajak anak, orangtua, dan pengasuh untuk saling berdiskusi dari hati ke hati. Interaksi yang terjalin diharapkan dapat membantu mengembangkan ikatan emosional yang lebih baik. Anak akan lebih terbuka dengan orangtua atau pengasuhnya, sehingga gejala gangguan kelekatan dapat berkurang sedikit demi sedikit.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app