HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Apakah Aman Menggunakan Dermaroller Sendiri di Rumah?

Dipublish tanggal: Agu 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 24, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apakah Aman Menggunakan Dermaroller Sendiri di Rumah?

Mengenal Prosedur Microneedling

Microneedling, adalah suatu prosedur kosmetik yang sering disebut sebagai terapi induksi kolagen atau dermarolling. Prosedur kosmetik ini dilakukan dengan menusukan jarum kecil ke dalam permukaan kulit menggunakan dermaroller.

Dermarolling bekerja dengan menciptakan luka mikroskopis (luka yang berukuran sangat kecil) yang memicu peningkatan produksi kolagen dan elastin. 

Kolagen adalah protein yang paling banyak ditemukan di dalam tubuh manusia dan bertanggung jawab untuk menyatukan jaringan ikat seperti kulit, otot, tendon, tulang rawan, dan tulang.

Kolagen juga berperan dalam membuat seseorang tampak terlihat lebih muda dan cantik. Sayangnya, menurut penelitian, produksi kolagen melambat sekitar 1 persen per tahun setelah usia 20 tahun, yang menandakan terjadinya proses penuaan.

Terlepas dari betapa menakutkannya prosedur dermarolling, prosedur ini sebenarnya dianggap sebagai prosedur invasif minimal dengan sedikit atau tanpa resiko. Namun, proses pemulihan sangat tergantung pada panjang jarum yang digunakan. Oleh karena itu, semakin dalam luka, maka semakin lama waktu pemulihannya.

Manfaat Dermarolling

Anda mungkin bertanya-tanya, apa hubungan antara menusuk wajah dengan jarum dengan kosmetik. Nyatanya prosedur microneedling memiliki banyak manfaat, seperti:

  • Mengurangi kerutan dan stretch mark
  • Mengurangi pembentukan jaringan parut dan perubahan warna kulit akibat jerawat
  • Peningkatan ketebalan kulit
  • Peremajaan wajah
  • Peningkatan penyerapan produk

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat menggunakan Dermaroller

Setiap prosedur medis, tentunya memiliki resikonya masing masing. Namun dengan melakukan prosedur ini sesuai dengan langkah-langkah yang tepat, dapat membantu Anda untuk menghindari terjadinya bahaya dan infeksi yang tidak diinginkan. 

Berikut 8 langkah yang perlu Anda perhatikan saat menjalani prosedur kosmetik yang satu ini.

Langkah 1: Desinfeksi Dermaroller

Anda dapat membersihkan dermaroller yang Anda miliki dengan merendamnya dalam larutan 70 persen isopropil alkohol selama sekitar 5 hingga 10 menit.

Langkah 2: Membersihkan wajah

Bersihkan wajah Anda dengan seksama menggunakan pembersih wajah yang memiliki pH yang seimbang. Jika Anda menggunakan dermaroller dengan jarum yang berukuran lebih panjang dari 0,5 mm, Anda juga perlu membersihkan wajah Anda dengan 70 persen isopropil alkohol sebelum prosedur dermarolling.

Langkah 3: Menggunakan Obat Bius Lokal, bila perlu

Tergantung pada toleransi rasa sakit Anda, Anda mungkin perlu menggunakan krim anestesi. Namun, Anda pasti memerlukan penggunaan krim anestesi untuk jarum yang berukuran lebih dari 1,0 mm.

Jika Anda menggunakan krim anestesi, gunakan produk sesuai dengan petunjuk pada label kemasan, dan pastikan untuk membersihkan bekas krim sepenuhnya sebelum Anda mulai menggunakan dermaroller Anda.

Langkah 4: Memulai proses Dermarolling

  • Teknik sangat penting, jadi perhatikan petunjuk berikut dengan seksama.
  • Pisahkan wajah Anda menjadi beberapa bagian, sehingga membuat seluruh proses menjadi lebih mudah.
  • Hindari melakukan prosedur ini di area rongga mata.
  • Lakukan dalam satu arah sebanyak 6 hingga 8 kali, tergantung pada toleransi dan sensitivitas kulit Anda, dan pastikan untuk mengangkat roller setiap kalinya. Mengangkat rol kulit setiap kali lewat mencegah "tanda jejak" yang dapat terlihat seperti luka bekas cakaran kucing.
  • Setelah melakukan pada tempat yang sama 6 hingga 8 kali pada satu bagian wajah, lakukan pada bagian wajah yang lain, hingga menjangkau seluruh permukaan wajah.
  • Setelah menjangkau semua bagian wajah dalam satu arah, saatnya untuk mengulangi prosesnya dalam arah tegak lurus. Misalnya, jika Anda telah melakukan dermarolling pada dahi secara vertikal, sekarang saatnya untuk kembali dan mengulangi seluruh proses itu secara horizontal.
  • Pada keseluruhan prosedur, Anda mungkin mengulang setiap area sebanyak 12 hingga 16 kali - 6 hingga 8 secara horizontal, 6 hingga 8 secara vertikal.
  • Hindari melakukan prosedur ini secara diagonal. Karena melakukan hal ini secara diagonal dapat menciptakan distribusi pola yang tidak merata dengan lebih banyak tekanan di tengah. 

Langkah 5: Cuci muka Anda dengan air

Setelah selesai microneedling, bilas wajah hanya dengan menggunakan air bersih.

Langkah 6: Membersihkan Dermaroller setelah pemakaian

Bersihkan dermaroller dengan sabun pencuci piring. Buat campuran air sabun dalam wadah plastik. Alasan digunakannya deterjen seperti sabun cuci piring setelah proses rolling adalah karena alkohol tidak dapat melarutkan protein yang ditemukan dalam kulit dan darah yang tertinggal pada alat.

Langkah 7: Desinfeksi Dermaroller

Desinfektan dermaroller setelah dicuci menggunakan sabun dengan merendamnya dalam alkohol isopropil 70 persen selama 10 menit. Simpan kembali pada tempatnya dan hindari menyimpannya di tempat yang lembab.

Langkah 8: Lanjutkan rutinitas perawatan kulit dasar Anda

Tindak lanjut penggunaan dermaroller dapat dilakukan dengan melanjutkan rutinitas perawatan kulit dasar. Hindari penggunaan bahan kimia atau bahan aktif seperti benzoil peroksida, asam salisilat, tretinoin, dll.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Why does skin wrinkle with age? What is the best way to slow or prevent this process? (n.d.). (https://www.scientificamerican.com/article/why-does-skin-wrinkle-wit/)
Takeo M, et al. (2015). Wound healing and skin regeneration. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4292081/)
Pinnell SR, et al. (2001). Topical l-ascorbic acid: Percutaneous absorption studies. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11207686)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app