Apa Penyebab Blighted Ovum (BO) ?

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 2 menit
Apa Penyebab Blighted Ovum (BO) ?
Blighted Ovum atau kehamilan kosong, disebut juga kehamilan anembrionik, terjadi ketika kantung kehamilan berkembang tanpa adanya embrio didalamnya, ini merupakan penyebab utama keguguran pada awal kehamilan. Keguguran sering terjadi begitu awal bahkan pada banyak kasus seorang wanita tidak tahu bahwa ia sedang hamil. Penyebab tersering adalah kelainan kromosom dalam sel telur dibuahi. Apakah hanya itu, apa penyebab blighted ovum lainnya? Normalnya ketika seorang wanita menjadi hamil, telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Pada sekitar lima sampai enam minggu kehamilan, embrio harusnya terbentuk. Pada sekitar waktu ini, kantung kehamilan - di mana janin berkembang - memiliki lebar sekitar 18 milimeter. Pada blighted ovum, meskipun kantung kehamilan terbentuk dan bertumbuh, tetapi tidak ada embrio didalamnya. Itu sebabnya blighted ovum juga disebut kehamilan anembrionik (tidak ada embrio).

Penyebab Blighted Ovum

Pada tahun 2007, peneliti menganalisis bahan genetik dari hampir seratus blighted ovum  dan menemukan bahwa lebih dari dua pertiga dari mereka memiliki kromosom yang abnormal - struktur di semua sel manusia yang mengandung gen. Dalam banyak kasus, telur atau embrio memiliki ekstra kromosom, bukan 46 seperti yang kita miliki, atau mungkin kehilangan kromosom.

Keguguran dari blighted ovum sering karena masalah dengan kromosom, struktur yang membawa gen. Hal ini terkait dengan kualitas sperma atau sel telur yang rendah. Atau, mungkin terjadi karena pembelahan sel yang abnormal. Apapun masalahnya itu, tubuh wanita akan menghentikan proses kehamilan karena sudah tahu bahwa kehamilan tidak normal.

Sangat penting untuk dipahami bahwa tak seorangpun bisa mencegah keguguran yang terjadi dan memang hampir pasti tidak bisa dicegah. Bagi kebanyakan wanita, blighted ovum terjadi hanya sekali.

Bagaimana mengetahuinya?

Kehamilan kosong biasanya terjadi dalam beberapa minggu pertama kehamilan, sering sebelum seorang wanita bahkan tahu dia hamil. Namun, seorang wanita mungkin akan telat mens dan memiliki tes kehamilan positif. Hal ini karena plasenta mengeluarkan gonadotropin human chorionic (HCG), hormon kehamilan. Gejala awal kehamilan - seperti nyeri payudara - mungkin dirasakan. Tapi ketika plasenta berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan akan hilang. Pada titik ini, perut menjadi kram dan keluarlah bercak atau perdarahan dari jalan lahir. USG akan menunjukkan bahwa kantung kehamilan kosong, tidak berisi embrio. hamil kosong Lebih lanjut, silahkan baca: Blighted Ovum (BO) – Tanda-tanda Kehamilan Kosong

Jadi harus bagaimana?

Kehamilan kosong akhirnya menghasilkan keguguran. Beberapa wanita memilih untuk menunggu keguguran terjadi secara alami, sementara yang lain mengambil obat untuk memicu keguguran. Dalam beberapa kasus, prosedur yang disebut dilatasi dan kuretase (kuret) digunakan untuk menghilangkan jaringan plasenta. Kebanyakan wanita yang pernah memiliki blighted ovum tetap bisa hamil normal pada periode berikutnya. Jika Anda mengalami beberapa kali keguguran berturut-turut, maka sebaiknya lakukanlah pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyebab keguguran yang mendasari.
3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Blighted Ovum: Treatment, Symptoms, Causes, and Outlook. Healthline. (https://www.healthline.com/health/pregnancy/blighted-ovum)
Low hCG levels in pregnancy: What does it mean?. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/321691.php)
Blighted Ovum: Causes, Symptoms, and More. WebMD. (https://www.webmd.com/baby/blighted-ovum)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app