Air Liur Bisa Sembuhkan Luka?

Air liur manusia terbukti memiliki kandungan histatin. Histatin ini tidak hanya berfungsi sebagai zat antijamur, tapi juga memiliki fungsi untuk mempercepat penyembuhan luka.
Dipublish tanggal: Jun 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Air Liur Bisa Sembuhkan Luka?

Secara natural, hewan akan menjilat anggota tubuhnya ketika muncul luka, seperti halnya anjing. Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Benjamin L. Hart dan Karen L. Powell, air liur anjing diduga memiliki kandungan antiseptik yang dapat berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan Streptococcus. 

Perilaku seperti ini tidak hanya dilakukan oleh anjing, manusia secara natural juga menjilat lukanya agar dengan harapan agar cepat sembuh. Namun, apakah air liur manusia sama berkhasiatnya dengan air liur anjing?

Iklan dari HonestDocs
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic

Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

Air liur manusia mengandung Histatin

Walaupun air liur manusia tidak mengandung epidermal growth factor (EGF) dan nerve growth factor (NGF) yang cukup tinggi seperti yang ada pada air liur hewan pengerat yang mampu menyembuhkan luka dengan cepat.  Air liur manusia terbukti memiliki kandungan histatin. 

Histatin ini tidak hanya berfungsi sebagai zat antijamur, tapi juga memiliki fungsi untuk mempercepat penyembuhan luka.

Klaim ini juga didukung dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Jia J., Sun Y., Yang H., dkk yang diterbitkan dalam jurnal PUBMED pada tahun 2012 silam.  Penelitian ini menggunakan hewan uji kelinci dewasa, yang sengaja dibuatkan luka pada punggungnya sebesar 2.5 x 2.5 cm.

Penelitian ini menerapkan 3 kondisi yang berbeda untuk melihat durasi penyembuhan dan proses penutupan luka yang terjadi. Tiga kondisi yang berbeda ini terdiri dari pemberian zat yang berbeda untuk melihat keefektifan masing-masing zat dalam proses penyembuhan luka

Kelinci juga dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan zat yang akan digunakan pada luka di punggungnya. Kelompok pertama diberikan air garam, kelompok kedua diberikan bubuk yunnan baiyao (bubuk yang memiliki fungsi untuk menyembuhkan luka), dan kelompok ketiga diberikan air liur.

Hasil yang diberikan cukup menarik, pada kelompok yang diberikan air liru dan yunnan baiyao, luka yang timbul lebih cepat sembuh dibandingkan kelompok yang diberikan air garam. 

Iklan dari HonestDocs
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic

Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

Pada kelompok luka yang diberi air liur, tingkat kesembuhan pada hari ke-5, 8, dan 11 dalam proses penyembuhan luka ternyata memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok lainnya. 

Selain itu, pada kelompok yang diberi air liur, luka yang sembuh memberikan efek lebih bersih, dengan bukti tidak ada sel-sel yang bengkak dan berubah warna.  Luka kemudian tertutup dengan kulit baru setelah 15 hari, hal ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kelompok lainnya.

Selain meningkatkan proses penyembuhan luka, ada beberapa penelitian yang dikemukan oleh kumpulan peneliti dari The Netherlands. 

Ada kemungkinan jika kandungan histatin ini dapat menutup luka secara menyeluruh pada orang yang menderita diabetes dan berbagai luka lainnya yang sulit untuk sembuh. Sebagai tambahan, kandungan yang ada dalam air liur ini mudah diproduksi secara massal.

Air liur juga dapat membunuh bakteri jerawat

Menurut Boston Globe, air liur mengandung antimikroba dan antijamur yang dapat menghilangkan bakteri penyebab jerawat. Selain itu, tidak hanya antimikroba dan antijamur yang terkandung dalam air liur, kandungan asam yang tinggi juga mampu mempercepat proses penghilangan jerawat.

Caranya terbilang cukup mudah, sebelum melakukan aktivitas makan atau minum di pagi hari, oleskan air liur Anda sendiri pada wajah yang berjerawat.

 Setelah 15 menit, bilas wajah dengan air mengalir dan jerawat akan mengecil dengan sendiri keesokan harinya, menurut beauty blogger, Kristin Collins Jackson.  Akan lebih baik lagi jika ditambah dengan madu dan pala untuk mempercepat proses penyembuhan.


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Saliva may speed healing process, but 'kissing it better' probably won't. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/news/pregnancy-and-child/saliva-may-speed-healing-process-kissing-it-better-probably-wont/)
Abouassi, Thaer & Hannig, Christian & Mahncke, Katja & Karygianni, Lamprini & Wolkewitz, Martin & Hellwig, Elmar & Al-Ahmad, Ali. (2014). Does human saliva decrease the antimicrobial activity of chlorhexidine against oral bacteria?. BMC research notes. 7. 711. 10.1186/1756-0500-7-711. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/266747116_Does_human_saliva_decrease_the_antimicrobial_activity_of_chlorhexidine_against_oral_bacteria)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app