Teh Oolong: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 11 menit

Informasi umum

Teh oolong adalah produk yang terbuat dari daun, kuncup, dan batang tanaman Camellia sinensis. Ini adalah tanaman yang sama yang juga digunakan untuk membuat teh hitam dan teh hijau.

Beberapa orang mengonsumsi teh oolong untuk mempertajam keterampilan berpikir dan meningkatkan kewaspadaan. Teh ini juga dikonsumsi untuk menurunkan berat badan, mencegah kanker, mencegah tulang rapuh (osteoporosis), meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengobati diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan penebalan pembuluh darah (aterosklerosis). Tetapi bukti ilmiah yang ada masih sangat terbatas untuk mendukung penggunaan ini.

Bagaimana cara kerjanya?

Teh oolong mengandung kafein yang memengaruhi pikiran dan kewaspadaan. Kafein bekerja dengan merangsang sistem saraf pusat (SSP), jantung, dan otot.

Penggunaan & efektifitas

Sepertinya efektif untuk

  • Kewaspadaan mental
    Meminum teh oolong atau minuman berkafein lainnya sepanjang hari tampaknya membantu menjaga kewaspadaan dan kinerja mental. Menggabungkan kafein dengan gula sebagai "minuman energi" tampaknya dapat meningkatkan kinerja mental lebih baik daripada kafein atau gula yang dikonsumsi secara tunggal.

Kemungkinan efektif untuk

  • Mencegah kanker ovarium
    Wanita yang secara teratur minum teh, termasuk teh hitam, teh hijau, atau teh oolong, tampaknya memiliki risiko lebih rendah terkena kanker ovarium dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah atau jarang minum teh.

Tidak memiliki cukup bukti untuk

  • Alergi kulit (eksim)
    Penelitian awal menunjukkan bahwa minum teh oolong dapat memperbaiki eksim yang belum merespon terhadap pengobatan lain. Diperlukan waktu 1 atau 2 minggu perawatan untuk melihat perbaikannya.
  • Diabetes
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum teh oolong selama 30 hari dapat menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Namun, minum teh sepertinya tidak mencegah diabetes.
  • Tekanan darah tinggi
    Beberapa penelitian pada orang Cina menunjukkan bahwa minum teh oolong atau teh hijau setiap hari dapat mencegah berkembangnya tekanan darah tinggi. Minum lebih banyak teh nampaknya menurunkan risiko lebih banyak lagi.
  • Obesitas
    Penelitian awal menunjukkan bahwa minum teh oolong tidak menurunkan berat badan pada orang dengan berat badan berlebih atau obesitas
  • Tulang rapuh (osteoporosis)
    Ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa minum teh oolong selama 10 tahun dikaitkan dengan tulang yang lebih kuat (peningkatan kepadatan mineral tulang).
  • Kerusakan gigi.
  • Kanker.
  • Kondisi lain.

Diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai tingkat efektifitas teh oolong terhadap penggunanya.

Efek samping & keamanan

Meminum teh oolong dalam jumlah sedang sepertinya aman bagi kebanyakan orang dewasa.

Minum terlalu banyak teh oolong, seperti lebih dari tiga cangkir per hari mungkin tidak aman. Teh oolong dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan efek samping akibat kandungan kafein didalamnya.

Efek samping ini dapat berkisar dari ringan hingga serius; termasuk sakit kepala, cemas, masalah tidur, muntah, diare, lekas marah, detak jantung tidak teratur, gemetar, mulas, pusing, telinga berdengung, kejang, dan kebingungan.

Begitupula bagi orang yang minum teh oolong atau minuman berkafein lainnya sepanjang waktu, terutama dalam jumlah besar, dapat menimbulkan ketergantungan psikologis.

Meminum teh oolong dalam jumlah sangat tinggi yang mengandung lebih dari 10 gram kafein sepertinya tidak aman. Dosis teh oolong yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian atau efek samping parah lainnya.

Pencegahan & peringatan khusus

  • Anak-anak: Teh oolong mungkin aman bila diminum oleh anak-anak dalam jumlah yang terkandung dalam makanan.
  • Kehamilan dan menyusui: Jika Anda hamil atau menyusui, minum teh oolong dalam jumlah kecil mungkin aman. Jangan minum lebih dari 2 cangkir teh oolong dalam sehari.
    Jumlah teh ini mengandung sekitar 200 mg kafein. Minum lebih dari jumlah tersebut selama kehamilan mungkin tidak aman dan dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan efek negatif lainnya, termasuk gejala penarikan kafein pada bayi baru lahir dan berat badan lahir lebih rendah.
    Jika Anda menyusui, minum lebih dari 2 cangkir teh oolong sehari mungkin tidak aman dan dapat menyebabkan bayi Anda menjadi rewel dan buang air besar lebih banyak.
  • Gangguan kecemasan: Kafein dalam teh oolong dapat membuat gangguan kecemasan semakin parah.
  • Gangguan pendarahan: Ada beberapa alasan yang mendasar bahwa kafein dalam teh oolong dapat memperlambat pembekuan darah, meskipun ini belum terbukti pada manusia. Gunakan kafein dengan hati-hati jika Anda memiliki kelainan pendarahan.
  • Masalah jantung: Kafein dalam teh oolong dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur pada orang-orang tertentu. Jika Anda memiliki kondisi jantung, gunakan kafein dengan hati-hati.
  • Diabetes: Kafein pada teh oolong dapat memengaruhi kadar gula darah. Gunakan teh oolong dengan hati-hati jika Anda menderita diabetes.
  • Diare: Teh oolong mengandung kafein. Kafein dalam teh oolong, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat memperburuk diare.
  • Glaukoma: Kafein dalam teh oolong meningkatkan tekanan pada mata. Peningkatan terjadi dalam 30 menit dan berlangsung selama setidaknya 90 menit.
  • Tekanan darah tinggi: Kafein dalam teh oolong dapat meningkatkan tekanan darah pada orang dengan tekanan darah tinggi. Namun, ini tampaknya tidak terjadi pada orang yang secara teratur minum teh oolong atau produk berkafein lainnya.
  • Sindrom iritasi usus (Irritable bowel syndrome (IBS)): Teh oolong mengandung kafein yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat memperburuk diare dan mungkin memperburuk gejala IBS.
  • Obesitas: Kafein dalam teh oolong dapat memengaruhi sensitivitas insulin dalam tubuh pada pasien dengan obesitas.
  • Tulang rapuh (osteoporosis): Minum teh oolong dapat meningkatkan jumlah kalsium yang dikeluarkan melalui urin. Hal ini mungkin dapat melemahkan tulang. Jika Anda menderita osteoporosis, jangan minum lebih dari 3 cangkir teh oolong per hari.

Interaksi

Interaksi mayor

Jangan gunakan kombinasi ini!

  • Amfetamin berinteraksi dengan teh Oolong
    Obat stimulan seperti amfetamin mempercepat kinerja sistem saraf. Dengan mempercepat sistem saraf, obat stimulan dapat membuat Anda merasa gelisah dan meningkatkan denyut jantung.
    Kafein dalam teh oolong juga dapat mempercepat kerja sistem saraf. Mengonsumsi teh oolong bersama dengan obat stimulan dapat menyebabkan masalah serius termasuk peningkatan denyut jantung dan tekanan darah tinggi. Hindari minum obat stimulan bersamaan dengan teh oolong.
  • Kokain berinteraksi dengan teh Oolong
    Obat stimulan seperti kokain dapat mempercepat sistem saraf. Dengan mempercepat sistem saraf, obat stimulan dapat membuat Anda merasa gelisah dan meningkatkan denyut jantung Anda.
    Kafein dalam teh oolong juga dapat mempercepat sistem saraf. Mengkonsumsi teh oolong bersama dengan obat stimulan dapat menyebabkan masalah serius termasuk peningkatan denyut jantung dan tekanan darah tinggi. Hindari minum obat stimulan bersamaan dengan teh oolong.
  • Efedrin berinteraksi dengan teh Oolong
    Obat stimulan mempercepat sistem saraf. Kafein (terkandung dalam teh oolong) dan efedrin adalah obat stimulan. Mengkonsumsi kafein bersamaan dengan efedrin dapat menyebabkan terlalu banyak stimulasi dan efek samping yang serius serta masalah jantung. Jangan mengonsumsi produk yang mengandung kafein dan efedrin secara bersamaan.

Interaksi sedang

Berhati-hatilah dengan kombinasi ini!

  • Adenosin (Adenocard) berinteraksi dengan teh Oolong
    Teh oolong mengandung kafein. Kafein dalam teh oolong mungkin menghalangi efek adenosin (Adenocard). Adenosine (Adenocard) sering digunakan oleh dokter untuk melakukan tes pada jantung. Tes ini disebut uji tekanan jantung. Hentikan konsumsi teh oolong atau produk yang mengandung kafein setidaknya 24 jam sebelum melakukan tes ini.
  • Antibiotik (Antibiotik Quinolone) berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah kafein untuk menyingkirkannya dari dalam tubuh. Beberapa antibiotik mungkin dapat mengurangi seberapa cepat tubuh memecah kafein. Mengonsumsi antibiotik ini bersama dengan teh oolong dapat meningkatkan risiko efek samping termasuk gelisah, sakit kepala, peningkatan denyut jantung, dan efek samping lainnya. <br> <nb> Beberapa antibiotik yang mengurangi kecepatan tubuh memecah kafein adalah ciprofloxacin (Cipro), enoxacin (Penetrex), norfloxacin (Chibroxin, Noroxin), sparfloxacin (Zagam), trovafloxacin (Trovan), dan grepafloxacin (Raxar).
  • Cimetidine (Tagamet) berinteraksi dengan teh Oolong
    Teh oolong mengandung kafein. Tubuh memecah kafein untuk menghilangkannya dari dalam tubuh. Cimetidine (Tagamet) dapat mengurangi seberapa cepat tubuh Anda memecah kafein.
    Mengonsumsi cimetidine (Tagamet) bersama dengan teh oolong dapat meningkatkan kemungkinan efek samping kafein termasuk gelisah, sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan lain-lain
  • Clozapine (Clozaril) berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah clozapine (Clozaril) untuk menyingkirkannya. Kafein dalam teh oolong tampaknya mengurangi seberapa cepat tubuh memecah clozapine (Clozaril). Mengonsumsi teh oolong bersama dengan clozapine (Clozaril) dapat meningkatkan reaksi dan efek samping clozapine (Clozaril).
  • Dipyridamole (Persantine) berinteraksi dengan teh Oolong
    Teh oolong mengandung kafein yang mungkin menghalangi pengaruh dipyridamole (Persantine). Dipyridamole (Persantine) sering digunakan oleh dokter untuk melakukan tes pada jantung. Tes ini disebut uji tekanan jantung. Hentikan konsumsi teh oolong atau produk yang mengandung kafein setidaknya 24 jam sebelum tes tersebut.
  • Disulfiram (Antabuse) berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah kafein untuk menghilangkannya. Disulfiram (Antabuse) dapat mengurangi seberapa cepat tubuh memecah kafein. Mengonsumsi teh oolong (yang mengandung kafein) bersama dengan disulfiram (Antabuse) dapat meningkatkan reaksi dan efek samping dari kafein termasuk gelisah, hiperaktif, mudah marah, dan lain-lain.
  • Estrogen berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah kafein dalam teh oolong untuk menghilangkannya. Estrogen dapat mengurangi seberapa cepat tubuh memecah kafein. Mengonsumsi teh oolong bersama dengan estrogen dapat menyebabkan kegelisahan, sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan efek samping lainnya.
    Jika Anda menggunakan estrogen, batasi asupan kafein Anda. <br> <nb> Beberapa pil estrogen tersebut termasuk estrogen kuda terkonjugasi (Premarin), etinil estradiol, estradiol, dan lainnya.
  • Fluvoxamine (Luvox) berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah kafein dalam teh oolong untuk menghilangkannya. Fluvoxamine (Luvox) dapat mengurangi seberapa cepat tubuh memecah kafein. Mengonsumsi teh oolong bersama dengan fluvoxamine (Luvox) dapat menyebabkan terlalu banyak kafein dalam tubuh, dan meningkatkan efek samping dari kafein.
  • Lithium berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh Anda secara alami menghilangkan lithium. Kafein dalam teh oolong dapat meningkatkan seberapa cepat tubuh Anda menghilangkan lithium. Jika Anda mengonsumsi produk yang mengandung kafein bersamaan dengan lithium, berhentilah mengonsumsi produk kafein secara perlahan. Menghentikan konsumsi teh oolong terlalu cepat dapat meningkatkan efek samping lithium.
  • Obat untuk depresi (MAOI) berinteraksi dengan teh Oolong
    Teh oolong mengandung kafein yang dapat menstimulasi tubuh. Beberapa obat yang digunakan untuk depresi juga dapat menstimulasi tubuh. Mengonsumsi teh oolong dengan obat-obatan yang digunakan untuk depresi ini dapat menyebabkan efek samping yang serius termasuk detak jantung yang cepat, tekanan darah tinggi, gugup, dan lain-lain. Beberapa obat yang digunakan untuk depresi adalah fenelzin (Nardil), tranylcypromine (Parnate), dan lain-lain.
  • Obat-obatan yang memperlambat pembekuan darah (obat-obatan antikoagulan / Antiplatelet) berinteraksi dengan teh Oolong
    Teh oolong mengandung kafein yang mungkin dapat memperlambat pembekuan darah. Mengkonsumsi teh oolong bersama dengan obat-obatan yang juga memperlambat pembekuan darah dapat meningkatkan kemungkinan memar dan pendarahan.
    Beberapa obat yang memperlambat pembekuan darah adalah aspirin, clopidogrel (Plavix), diclofenac (Voltaren, Cataflam, dan lain-lain), ibuprofen ( Advil, Motrin, dan lain-lain), naproxen (Anaprox, Naprosyn, dan lain-lain), dalteparin (Fragmin), enoxaparin (Lovenox), heparin, warfarin (Coumadin), dan lain-lain.
  • Nikotin berinteraksi dengan teh Oolong
    Obat stimulan seperti nikotin dapat mempercepat sistem saraf. Dengan mempercepat sistem saraf, obat stimulan dapat membuat Anda merasa gelisah dan denyut jantung meningkat.
    Kafein dalam teh oolong juga dapat mempercepat sistem saraf. Mengonsumsi teh oolong bersama dengan obat stimulan dapat menyebabkan masalah serius termasuk peningkatan denyut jantung dan tekanan darah tinggi. Hindari mengonsumsi obat stimulan bersama dengan kafein.
  • Pentobarbital (Nembutal) berinteraksi dengan teh Oolong
    Efek stimulan kafein dalam teh oolong dapat menghambat efek pentobarbital yang menyebabkan tidur.
  • Phenylpropanolamine berinteraksi dengan teh Oolong
    Kafein dalam teh oolong dapat menstimulasi tubuh. Phenylpropanolamine juga dapat menstimulasi tubuh. Mengonsumsi teh oolong bersama dengan phenylpropanolamine dapat menyebabkan terlalu banyak stimulasi pada tubuh dan meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan menyebabkan kegugupan.
  • Riluzole (Rilutek) berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah riluzole (Rilutek) untuk menyingkirkannya. Mengonsumsi teh oolong dapat mengurangi seberapa cepat tubuh memecah riluzole (Rilutek) dan meningkatkan efek dan efek samping dari riluzole.
  • Teofilin berinteraksi deng teh Oolong
    Teh oolong mengandung kafein yang bekerja mirip dengan teofilin. Kafein juga dapat mengurangi seberapa cepat tubuh menghilangkan teofilin. Mengonsumsi teh oolong bersama dengan teofilin dapat meningkatkan efek dan efek samping dari teofilin.
  • Verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan) berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah kafein dalam teh oolong untuk menghilangkannya. Verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan) dapat mengurangi kecepatan tubuh dalam menghilangkan kafein.
    Mengonsumsi teh oolong bersama dengan verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan) dapat meningkatkan risiko efek samping kafein termasuk gelisah, sakit kepala, dan detak jantung meningkat.

Interaksi Minor

Waspadalah dengan kombinasi ini!

  • Alkohol berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah kafein dalam teh oolong untuk menghilangkannya. Alkohol dapat mengurangi seberapa cepat tubuh dalam memecah kafein. Mengonsumsi teh oolong bersama dengan alkohol dapat menyebabkan terlalu banyak kafein dalam aliran darah dan meningkatkan efek samping kafein termasuk gelisah, sakit kepala, dan detak jantung yang cepat.
  • Pil KB (obat kontrasepsi) berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah kafein dalam teh oolong untuk menghilangkannya. Sedangkan pil KB dapat mengurangi seberapa cepat tubuh memecah kafein. Mengonsumsi teh oolong bersama dengan pil KB dapat menyebabkan gelisah, sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan efek samping lainnya. Beberapa pil KB meliputi etinil estradiol dan levonorgestrel (Triphasil), etinil estradiol, dan norethindrone (Ortho-Novum 1 / 35, Ortho-Novum 7/7/7), dan lain-lain.
  • Flukonazol (Diflucan) berinteraksi dengan teh Oolong
    Teh oolong mengandung kafein. Tubuh memecah kafein untuk menghilangkannya. Fluconazole (Diflucan) dapat mengurangi seberapa cepat tubuh menghilangkan kafein. Mengonsumsi teh oolong bersama dengan flukonazol (Diflucan) dapat meningkatkan risiko efek samping kafein seperti gugup, gelisah, dan susah tidur.
  • Obat untuk diabetes (obat antidiabetes) berinteraksi dengan teh Oolong
    Teh oolong dapat meningkatkan gula darah sedangkan obat diabetes digunakan untuk menurunkan gula darah. Dengan meningkatkan gula darah, teh oolong dapat menurunkan efektivitas obat diabetes. Pantau gula darah Anda.
  • Dosis obat diabetes Anda mungkin perlu diubah. <br> <nb> Beberapa obat yang digunakan untuk diabetes termasuk glimepiride (Amaryl), glburida (DiaBeta, Glynase PresTab, Micronase), insulin, pioglitazone (Actos), rosiglitazone (Avandia) , chlorpropamide (Diabinese), glipizide (Glucotrol), tolbutamide (Orinase), dan lain-lain.
  • Mexiletine (Mexitil) berinteraksi dengan teh Oolong
    Teh oolong mengandung kafein dan tubuh memecah kafein untuk menghilangkannya. Mexiletine (Mexitil) dapat mengurangi seberapa cepat tubuh memecah kafein. Mengonsumsi mexiletine (Mexitil) bersama dengan teh oolong dapat meningkatkan efek kafein dan efek samping dari teh oolong.
  • Terbinafine (Lamisil) berinteraksi dengan teh Oolong
    Tubuh memecah kafein (terkandung dalam teh oolong) untuk menghilangkannya. Terbinafine (Lamisil) dapat mengurangi seberapa cepat tubuh menghilangkan kafein dan meningkatkan risiko efek samping termasuk gelisah, sakit kepala, peningkatan detak jantung, dan efek lainnya.

Dosis

Dosis berikut telah dipelajari dalam penelitian ilmiah:

  • Dewasa
    • Secara oral:
      • Untuk meningkatkan kesadaran mental: Secangkir teh yang mengandung 60 mg kafein talah digunakan dalam penelitian.
      • Untuk kanker ovarium: Setidaknya 2 gelas per hari telah digunakan dalam penelitian.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What Is Oolong Tea and What Are Its Benefits?. Verywell Fit. (https://www.verywellfit.com/the-benefits-of-oolong-tea-89066)
Oolong tea: Health benefits and risks. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/319276)
Oolong Tea: Uses, Side Effects, Interactions, Dosage, and Warning. WebMD. (https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1099/oolong-tea)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app