Perubahan yang Dialami Wanita Saat Menopause

Ada tiga tahapan menopause yaitu perimenopause, menopause, dan postmenopause. Nah, tiap tahapan tersebut memiliki ciri atau gejala masing-masing yang berbeda.
Dipublish tanggal: Jul 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Perubahan yang Dialami Wanita Saat Menopause

Setiap wanita yang sudah mencapai usia tertentu, pasti akan mengalami menopause. Ketika seorang wanita menopause, artinya sudah bisa memiliki anak. Sebab, wanita tersebut sudah tidak melepaskan sel telur maupun mengalami menstruasi tiap bulannya. 

Sebagian wanita, merasa sangat khawatir ketika menopause terjadi karena menyebabkan beberapa perubahan pada tubuhnya. Benarkah demikian?

Saat mengalami menopause

Tahukah Anda, setiap wanita yang lahir dari rahim ibunya, sudah dikaruniai sel telur dalam jumlah yang terbatas. Sel telur tersebut tersimpan dalam organ ovarium dan akan mulai dilepaskan ketika seorang wanita sudah mencapai pubertas atau disebut dengan menstruasi. 

Selain sebagai tempat penyimpanan sel telur, ovarium in juga memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mengontrol terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur dan menstruasi.

Nah, seiring berjalannya waktu, jumlah sel telur yang dimiliki wanita akan habis karena dikeluarkan setiap bulannya. Saat ovarium atau indung telur sudah tidak melepaskan sel telur, maka menstruasi akan berhenti. Saat inilah yang dinamakan menopause terjadi. 

Biasanya, wanita menopause pada usia di atas 40 tahun. Namun, ada juga yang menopause pada usia di atas 50 tahun. Pada sebagian kecil wanita bahkan ada yang menopause pada usia sebelum 40 tahun. 

Pada umumnya, menopause dini ini disebabkan oleh hasil operasi seperti histerektomi, kerusakan indung telur, maupun kemoterapi.

Tiga tahapan menopause dan perubahannya pada tubuh

Ada tiga tahapan menopause yaitu perimenopause, menopause, dan postmenopause. Nah, tiap tahapan tersebut memiliki ciri atau gejala masing-masing yang berbeda.

Perimenopause

Tahapan pertama sebelum menopause terjadi yaitu perimenopause. Ketika seorang wanita mengalami perimenopause, maka ditandai dengan produksi hormon estrogen yang mulai berkurang. Biasanya, tahap ini terjadi 1 hingga 2 tahun sebelum menopause terjadi. 

Tanda-tanda yang terlihat yaitu periode menstruasi yang mulai tidak teratur, kesuburan wanita yang mulai menurun, dan vagina yang terasa kering.

Menopause

Nah, pada tahapan menopause, seorang wanita tidak akan mengalami menstruasi selama satu tahun. Saat ini terjadi, maka indung telur sudah tidak lagi melepaskan sel telur maupun produksi hormon progesteron dan estrogen

Ketika menopause, beberapa gejala yang dialami wanita yaitu hot flushes, mood swing, dan masalah saat tidur.

Postmenopause

Setelah masa satu tahun menopause berakhir, maka gejala berupa hot flushes akan menghilang. Namun, timbul lagi masalah berupa risiko kesehatan akibat hormon estrogen. 

Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan akibat rendahnya kadar estrogen dalam tubuh diantaranya tulang keropos, perubahan kulit, serta perubahan gigi dan gusi.

Disamping gejala tiga tahapan menopause di atas, seorang wanita juga akan mengalami beberapa perubahan baik fisik, psikologis, maupun seksual.

Penanganan menopause secara mandiri

Memang, menopause merupakan hal yang wajar terjadi pada wanita dan tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, beberapa penanganan mandiri perlu Anda lakukan untuk meredakan gejala yang diakibatkan akibat perubahan pada tubuh wanita.

  • Menghindari Konsumsi Makanan atau Minuman Tertentu
  • Bagi wanita menopause, usahakan untuk menghindari konsumsi makanan atau minuman panas, berkafein, beralkohol untuk mengurangi gejala yang dirasakan berupa hot flushes dan jantung berdebar.
  • Mengenakan Pakaian Tipis dari Katun
  • Tujuan dari penanganan ini supaya hot flushes yang dirasakan dapat berkurang.
  • Menerapkan Teknik Relaksasi
  • Disamping itu, wanita juga memerlukan teknik relaksasi untuk mengurangi stres dan mencegah depresi. Beberapa teknik yang dapat dilakukan yaitu meditasi, yoga, taichi, maupun pengaturan napas.

 

 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Menopause: Symptoms, causes, and treatments. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/155651.php)
Menopause: Symptoms, Causes, Treatment, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/menopause)
Menopause - Symptoms and Types of Menopause. WebMD. (https://www.webmd.com/menopause/guide/menopause-symptoms-types)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app