Maitake: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 19, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

"Maitake" berarti jamur menari dalam bahasa Jepang. Jamur ini disebut jamur menari karena orang yang menemukan jamur ini akan menari dengan bahagia setelah menemukannya di alam liar, karena jamur ini memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.

Jamur ini adalah jenis adaptogen. Adaptogen membantu tubuh dalam melawan segala jenis gangguan mental atau fisik. Jamur maitake juga bekerja untuk mengatur sistem kekebalan tubuh yang tidak seimbang.

Untuk mendapatkan manfaatnya, jamur ini dapat digunakan dengan cara dimakan langsung sebagai makanan atau diekstrak menjadi obat-obatan.

Jamur Maitake tumbuh liar di beberapa bagian negara seperti Jepang, Cina, dan Amerika Utara. Jamur Maitake biasanya tumbuh di bagian bawah pohon Oak, Elm, dan Maple. Jamur ini dapat dibudidayakan dan bahkan ditanam di rumah, meskipun biasanya tidak akan tumbuh seperti halnya di alam liar.

Anda biasanya dapat menemukan jamur maitake di alam liar saat musim gugur.

Meskipun jamur maitake telah digunakan di Jepang dan Cina selama ribuan tahun, jamur ini baru saja populer di Amerika Serikat selama dua puluh tahun terakhir. Orang-orang menganggap jamur ini memiliki berbagai manfaat kesehatan, vitalitas, dan umur panjang.

Mengenai Jamur Maitake

Golongan

Suplemen herbal

Kemasan

cair, tablet, kapsul

Komposisi

Manfaat Jamur Maitake

Jamur Maitake mengandung bahan kimia yang dapat membantu melawan tumor, merangsang sistem kekebalan tubuh, dan menurunkan kadar gula darah. Oleh karena itu, berikut beberapa penyakit yang diyakini dapat ditangani dengan penggunaan jamur maitake :

  • Diabetes. Penelitian awal menunjukkan bahwa meminum polisakarida jamur maitake (MMP) melalui mulut dapat menurunkan gula darah pada penderita diabetes.
  • Gangguan ovarium dikenal sebagai sindrom ovarium polikistik (PCOS). Penelitian awal menunjukkan bahwa mengambil suplemen makanan tertentu yang mengandung ekstrak jamur maitake dapat meningkatkan ovulasi pada wanita yang haidnya berhenti karena PCOS. Jamur Maitake tampaknya tidak seefektif obat clomiphene untuk PCOS, tetapi kombinasi kedua agen ini mungkin lebih efektif daripada hanya satu saja untuk meningkatkan ovulasi.
  • Kanker
  • HIV / AIDS
  • Sindrom kelelahan kronis
  • Hepatitis
  • Demam
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol Tinggi
  • Penurunan berat badan
  • Kemoterapi

Yang perlu Anda ketahui adalah, dibutuhkan lebih banyak bukti penelitian untuk menilai efektivitas jamur maitake terhadap penyakit-penyakit di atas. Konsultasikan dengan dokter Anda terkait penggunaan suplemen apapun untuk mengatasi masalah kesehatan Anda.

Dosis Jamur Maitake

Dosis pencegahan penyakit berkisar antara 12 hingga 25 mg ekstrak dan 200 hingga 250 mg atau 500 hingga 2.500 mg serbuk utuh setiap hari. Percobaan di antara pasien HIV-positif menggunakan dosis 6 g / hari serbuk utuh atau ekstrak 20 mg murni dengan 4g serbuk maitake utuh.

Petunjuk penggunaan di atas bukanlah pengganti petunjuk dokter. Dosis yang tepat dari penggunaan jamur maitake tergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. 

Pada saat ini tidak ada informasi ilmiah yang pasti untuk menentukan kisaran dosis yang tepat untuk penggunaan jamur maitake. Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosis perlu diperhatikan. 

Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan konsultasikan dengan apoteker, dokter atau profesional kesehatan lainnya sebelum menggunakan suplemen apapun.

Efek samping Jamur Maitake

Jamur Maitake mungkin aman bagi kebanyakan orang ketika diminum sebagai obat, tetapi tidak ada banyak informasi mengenai potensi efek samping. Beberapa orang melaporkan mual setelah mengkonsumsi jamur maitake.

Interaksi Jamur Maitake

Obat-obatan untuk diabetes (obat-obatan antidiabetes) dapat berinteraksi dengan jamur maitake. Mengkonsumsi jamur maitake bersama dengan obat diabetes dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis. 

Beberapa obat antidiabetes yang dapat berinteraksi dengan jamur Maitake contohnya : glimepiride, glyburide, insulin, pioglitazone , rosiglitazone, chlorpropamide , glipizide , tolbutamide, dan lainnya.

Perhatian

  • Kehamilan dan menyusui: Tidak ada informasi yang cukup mengenai keamanan mengkonsumsi jamur maitake jika Anda sedang hamil atau menyusui. Hindari penggunaan suplemen apapun tanpa anjuran dari dokter.
  • Diabetes: Jamur Maitake dapat menurunkan kadar gula darah. Obat diabetes Anda mungkin perlu disesuaikan oleh penyedia layanan kesehatan untuk menghindari terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah).
  • Tekanan darah rendah: Jamur maitake dapat menurunkan tekanan darah. Secara teori, mengkonsumsi jamur maitake mungkin dapat membuat tekanan darah menjadi terlalu rendah pada orang dengan tekanan darah rendah.
  • Pembedahan: Jamur Maitake dapat mempengaruhi kadar gula darah, membuat kontrol gula darah menjadi sulit selama dan setelah operasi. Hentikan penggunaan jamur maitake setidaknya 2 minggu sebelum operasi dijadwalkan.

9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sato, M., Tokuji, Y., Yoneyama, S., Fujii-Akiyama, K., Kinoshita, M., Chiji, H., Ohnishi, M. (2013). Effect of dietary maitake (grifola frondosa) mushrooms on plasma cholesterol and hepatic gene expression in cholesterol-fed mice. Journal of Oleo Science, 62(12), 1049-1058 (https://www.jstage.jst.go.jp/article/jos/62/12/62_1049/_article)
Masuda, Y., Inoue, H., Ohta, H., Miyake, A., Konishi, M., Nanba, H. (2013, July). Oral administration of soluble β-glucans extracted from grifola frondosa induces systemic antitumor immune response and decreases immunosuppression in tumor-bearing mice. International Journal of Cancer, 133(1), 108-119 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23280601)
Johnson, D. M., Edwards, E., Rosales, A., Birdsall, T. C., Staren, E. D., Braun, D. P. (2012, April). Maitake D-fraction, a natural mushroom extract, synergizes with Interleukin-2 for increased lytic activity of peripheral blood mononuclear cells against various human tumor cell histologies [Abstract]. American Association for Cancer Research, 72(8), 3515 (http://cancerres.aacrjournals.org/content/72/8_Supplement/3515)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app