Ketahui Lebih dalam Elektrolit Pada Tubuh

Dipublish tanggal: Sep 10, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 4 menit

Tubuh kita memiliki cairan yang terdiri dari banyak zat, salah satunya adalah elektrolit. Perlu Anda ketahui elektrolit ini memiliki peran yang penting untuk fungsi tubuh kita. Ingin tahu apa saja peran penting tersebut?

Tubuh kita memiliki darah, urine, jaringan tubuh, serta cairan tubuh lain yang memiliki zat bernama zat elektrolit. Elektrolit tersebut adalah mineral yang memiliki fungsi untuk membawa muatan listrik ke seluruh tubuh. 

Mineral-mineral yang memiliki muatan listrik yang dibutuhkan oleh tubuh kita yaitu fosfat, kalsium, magnesium, klorida, kalium, dan sodium.

Semua elektrolit tersebut masuk ke dalam tubuh melalui makan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Zat elektrolit ini merupakan zat terkecil yang dibutuhkan oleh sel-sel dalam tubuh kita agar tubuh bisa berfungsi dengan baik.

Berbagai macam elektrolit

Setiap elektrolit memiliki peran penting untuk tubuh kita. Akan tetapi, jumlah elektrolit pada tubuh kita tidak tetap, bisa berkurang bahkan bisa berlebih. Hal ini terjadi karena jumlah air dalam tubuh kita juga selalu berubah. 

Jumlah air dalam tubuh yang terus berubah tersebut disebabkan oleh kekurangan cairan, konsumsi obat-obat tertentu, atau menderita penyakit tertentu. Mari ketahui elektrolit apa saja yang ada di dalam tubuh kita.

Sodium atau natrium

Sodium sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, seperti untuk menjaga keseimbangan elektrolit, mengendalikan cairan dalam tubuh, serta kontraksi otot dan fungsi saraf. Dalam keadaan normal, kadar sodium dalam darah adalah 135-145 milimol/liter. 

Kelebihan sodium pada tubuh disebut sebagai hipernatremia. Hipernatremia ini terjadi karena tubuh kita kurang minum air, seperti dehidrasi yang cukup parah akibat banyaknya cairan dalam tubuh yang keluar. Misalnya, muntah yang berkepanjangan, diare, dan lain sebagainya.

Jika kelebihan sodium disebut dengan hipernatremia, kekurangan sodium disebut dengan istilah hiponatremia. 

Keadaan ini terjadi karena tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat atau luka bakar, kecanduan alkohol, mengkonsumsi obat-obatan seperti obat diuretik, menderita gizi buruk, kelainan kelenjar adrenal, gagal ginjal, gagal jantung, atau penyakit yang mengganggu hormon antidiuretik.

Kalsium

Kalsium adalah sebuah mineral yang penting bagi tubuh. Kalsium juga berfungsi untuk menstabilkan tekanan darah, mengendalikan kontraksi pada otot rangka, membangun tulang dan gigi yang kuat, serta membantu proses pembekuan darah ketika tubuh kita terluka.

Perlu Anda ketahui, kelebihan kalsium itu disebut hiperkalsemia. Kondisi tersebut bisa terjadi ketika kita mengalami hiperparatiroidisme

Namun, kekurangan kalsium yang disebabkan hipertiroidisme, gagal ginjal, kekurangan vitamin D, juga mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti heparin, obat anti epilepsi, dan obat osteoporosis.

Kalium atau potasium

Untuk elektrolit yang satu ini memiliki fungsi untuk mengatur jantung dan tekanan darah, membantu menghantarkan rangsangan saraf, kontraksi otot, menjaga kesehatan saraf dan otot, kesehatan tulang, dan keseimbangan elektrolit. 

Selain itu, jumlah kalium normal dalam darah berada di kisaran 3,5—5 milimol/liter.

Kekurangan kalium ini disebut dengan hipokalemia yang dapat terjadi pada orang-orang yang memiliki gangguan makan, diare, muntah parah, atau dehidrasi. Namun jika tubuh memiliki jumlah kalium berlebih dalam darah disebut dengan hiperkalemia. 

Hiperkalemia ini disebabkan oleh dehidrasi parah, asidosis berat, gagal ginjal minum obat penurun tekanan darah atau karena kadar hormon kortisol dalam tubuh yang terlalu rendah.

Klorida

 Klorida diperlukan oleh tubuh untuk membantu keseimbangan elektrolit atau cairan tubuh, menjaga asam atau basa (pH) dalam tubuh, dan penting untuk pencernaan. 

Tubuh dapat mengalami kekurangan klorida disebut dengan hipokloremia dan biasanya diakibatkan oleh gagal ginjal akut, terlalu banyak berkeringat, muntah, gangguan kelenjar adrenal, cystic fibrosis, gangguan makan, atau disebabkan sengatan kalajengking.

Berbeda dengan hipokloremia, kelebihan klorida disebut dengan hiperkloremia. Hiperkloremia ini bisa terjadi karena dehidrasi parah, gangguan kelenjar paratiroid, gagal ginjal atau cuci darah. Anda pasti bertanya berapa kadar klorida yang normal itu? 

Kadar klorida normal adalah 98—108 milimol/ L.

Magnesium

Elektrolit yang satu ini merupakan elektrolit yang penting untuk produksi DNA dan RNA, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatur kadar glukosa dalam darah, menjaga detak jantung serta memiliki kontribusi pada fungsi saraf dan kontraksi otot. 

Selain itu, magnesium juga berfungsi untuk memperbaiki kualitas tidur pada penderita insomnia.

Kelebihan magnesium disebut dengan hipermagnesemia yang umumnya terjadi pada penderita penyakit Addison atau penderita penyakit ginjang dengan stadium akhir. 

Berbeda dengan hipermagnesemia, kekurangan magnesium dalam tubuh disebut dengan hipomagnesemia, umumnya karena gagal jantung, diare, gangguan pencernaan, keringat berlebihan, kecanduan alkohol, atau minum obat seperti diuretik atau antibiotik.

Fosfat

Mineral satu ini bekerja bersama dengan kalsium. Fosfat memiliki tugas untuk menguatkan tulang dan gigi, serta membantu sel penghasil energi yang diperlukan untuk pertumbuhan atau perbaikan jaringan. 

Kekurangan fosfat disebut dengan hipofosfatemia yang umumnya diakibatkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif, kelaparan, luka bakar yang parah, kekurangan vitamin D, serta penyalahgunaan alkohol akut atau obat-obatan tertentu.

Kemudian, jika kelebihan fosfat disebut dengan hiperfosfatemia yang umumnya terjadi karena cedera otot yang parah, minum obat pencahar yang mengandung fosfat dengan kadar yang berlebih, atau sedang menjalani pengobatan kanker.

Bikarbonat

 Mineral ini umumnya memiliki kadar normal 22—30 milimol/L yang memiliki fungsi untuk membantu tubuh mempertahankan pH yang sehat, mengatur fungsi jantung, dan mengatur kadar cairan tubuh. 

Gangguan pada bikarbonat dalam darah dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, penyakit metabolik, dan gagal ginjal.

Perlu Anda ketahui, gangguan elektrolit ringan bisa saja tidak menimbulkan gejala apa-apa. Namun gejala akibat gangguan elektrolit muncul ketika sudah mulai masuk dalam derajat yang berat. 

Gejala-gejala yang terjadi saat tubuh memiliki gangguan elektrolit yaitu, lemas, mual muntah, bengkak pada tubuh, keram otot, sakit kepala, bengkak pada tubuh, kejang, penurunan kesadaran dan koma.

Kekurangan dan kelebihan elektrolit pada tubuh ini memang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk itu, Anda perlu mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dini dari dokter. 

Jika Anda mengalami datau merasakan gejala gangguan elektrolit segeralah datang ke unit gawat darurat terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Overview of Electrolytes - Hormonal and Metabolic Disorders. Merck and the Merck Manuals. (https://www.merckmanuals.com/home/hormonal-and-metabolic-disorders/electrolyte-balance/overview-of-electrolytes)
Essential Electrolytes. Rush University Medical Center. (https://www.rush.edu/health-wellness/discover-health/essential-electrolytes)
Electrolytes - Diet and Health. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK218740/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app