8 Buah untuk Sakit Maag yang Ampuh Redakan Gejalanya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
8 Buah untuk Sakit Maag yang Ampuh Redakan Gejalanya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Gejala maag ditandai dengan sensasi tidak nyaman di bagian pencernaan, umumnya berupa nyeri ulu hati, mual, dan sering bersendawa.
  • Apel adalah buah untuk sakit maag yang aman dikonsumsi. Zat pektinnya mampu mengurangi zat asam dan melapisi dinding lambung.
  • Pir termasuk buah andalan saat sakit maag kambuh, tapi tidak boleh dikonsumsi saat perut kosong.
  • Pepaya mengandung enzim papain yang dapat membantu mengurangi gejala sembelit, maag, hingga sindrom iritasi usus besar.
  • Semangka cocok menjadi penyelamat utama saat maag kambuh, sebab kandungan air dan seratnya dapat melancarkan pencernaan.
  • Rutin makan buah beri-berian diketahui mampu meningkatkan kinerja sistem pencernaan dan memori otak. Cari obat lambung dan pencernaan di HDmall

Saat mengalami sakit maag, ini artinya Anda harus benar-benar menjaga pola makan. Tidak hanya harus makan teratur, memilih jenis makanan juga menjadi hal yang sangat penting. Buah yang tergolong makanan sehat pun ternyata tidak bisa sembarang dikonsumsi oleh penderita maag. Lalu, apa saja buah untuk sakit maag yang aman dikonsumsi? 

Sekilas tentang sakit maag

Pada dasarnya, tidak ada istilah sakit maag dalam dunia medis. Ini merupakan bahasa awam yang menggambarkan sensasi tidak nyaman di bagian pencernaan, ditandai dengan nyeri ulu hati, mual, sering bersendawa, dan sebagainya.

Istilah medis yang mendekati dengan gambaran sakit maag adalah gastritis, yakni suatu kondisi yang ditandai dengan adanya peradangan pada lapisan lambung. Hal ini bisa dilihat secara langsung melalui alat endoskopi.

Ada juga sindrom yang disebut dengan dispepsia. Gejala dispepsia sekilas mirip dengan sakit maag, tapi cenderung lebih universal. 

Dispepsia mencakup semua gejala dari sistem pencernaan yang buruk. Hal ini termasuk gastritis, GERD, tukak lambung, pankreatitis, batu empedu, penyakit celiac, dan lainnya. Apabila gangguan pencernaan tersebut tidak diketahui secara jelas penyebabnya, maka disebut dengan dispepsia fungsional atau dispepsia non-ulkus.

Baca Selengkapnya: Berbagai Gejala Maag Kronis, Tipe, dan Cara Mengatasinya

Daftar buah untuk sakit maag yang aman dikonsumsi

Karena berhubungan dengan sistem pencernaan, penderita maag tentunya harus benar-benar memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, tak terkecuali buah. Pasalnya, ada buah yang sebaiknya dihindari dan ada pula yang aman dikonsumsi guna menunjang kesehatan tubuh yang optimal.

Jangan sampai salah pilih, berikut ini berbagai jenis buah untuk sakit maag yang boleh Anda konsumsi, antara lain:

1. Apel

Apel mengandung pektin, senyawa yang dapat membantu melapisi dinding lambung sekaligus mengurangi asam lambung. Kandungan seratnya yang cukup tinggi dan senyawa sorbitol di dalamnya semakin menegaskan manfaat buah bernama Latin Malus domesticaa ini terhadap kesehatan sistem pencernaan.

2. Pir

Bagi Anda pencinta buah pir, maka Anda tak perlu khawatir karena pir termasuk salah satu buah untuk sakit maag yang aman dikonsumsi. Ini karena pir memiliki efek antibakteri dan terdiri dari vitamin, mikroelemen, serta asam lemak yang sangat bermanfaat.

Meski demikian, penderita maag disarankan untuk tidak mengonsumsi buah pir dalam keadaan perut kosong. Serat kasar di dalamnya dikhawatirkan dapat melukai mukosa lambung yang sudah meradang.

3. Alpukat

Selain dikenal dapat mencegah cacat janin berkat kandungan asam folat dan lemak baiknya, buah alpukat juga ternyata menawarkan khasiat penting bagi pencernaan. Hal ini dipengaruhi oleh sifat antimikroba dan kandungan serat di dalamnya. 

Bahkan berdasarkan sejumlah penelitian, alpukat diketahui bermanfaat dalam pengobatan dan pencegahan berbagai jenis kanker. Mulai dari kanker usus besar, kanker perut, kanker pankreas, dan kanker serviks.

4. Pisang

Pisang kaya akan serat, pektin, senyawa antioksidan, dan nutrisi penting lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan sistem pencernaan, termasuk lambung. Pisang juga merupakan salah sumber kalium dan magnesium terbaik. Kedua mineral tersebut berperan penting dalam mengendalikan tekanan darah.

5. Pepaya

Kandungan enzim papain dalam pepaya mampu memecahkan molekul protein dalam tubuh. Hal ini bermanfaat dalam mengurangi gejala dari berbagai masalah pencernaan seperti sembelit, maag, hingga sindrom iritasi usus besar.

Selain itu, pepaya juga mengandung vitamin C dan likopen yang membuat kulit jadi cantik dan sehat. Tanda-tanda penuaan dini pun tersamarkan berkat nutrisi pepaya yang melimpah.

6. Air kelapa muda

Air kelapa muda merupakan minuman terbaik untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selepas beraktivtias. Tak hanya itu, air kelapa juga nyatanya berkhasiat dalam membantu mengurangi peradangan pada lambung dan usus.

Hal ini berkat kandungan tanin dan asam laurat pada air kelapa yang bersifat antibakteri. Daging buahnya pun mengandung kaya serat yang dapat melancarkan gerakan usus dan bertindak sebagai pencahar alami.

7. Semangka

Semangka mengandung banyak air, serat, dan berbagai nutrisi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada lambung. Maka tak heran jika buah untuk sakit maag yang satu ini bisa menjadi penyelamat utama saat maag kambuh.

Bagi pria dengan disfungsi ereksi, buah semangka mampu berperan sebagai "viagra alami" berkat kandungan asam amino citrulline di dalamnya. Asam amino citrulline bekerja dengan cara merilekskan pembuluh darah, sehingga membantu pria lebih mudah ereksi saat bercinta.

8. Buah beri

Blueberry, blackberry dan raspberry merupakan beberapa contoh dari keluarga beri-berian yang begitu kaya akan antioksidan, serat, dan berbagai nutrisi penting lainnya. Tak hanya baik untuk kesehatan pencernaan saja, buah beri juga memberikan manfaat menakjubkan bagi tubuh secara keseluruhan.

Berbagai bukti ilmiah menyebutkan bahwa makan buah beri-berian secara rutin dapat meningkatkan kinerja sistem pencernaan dan memori otak. Bahkan, makan buah beri yang kecil saja bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan jenis kanker tertentu.

Baca Juga: Obat Maag Penurun Asam Lambung

Tips sehat mencegah maag kambuh lagi

Mengonsumsi jenis buah yang tepat dapat membantu melindungi diri Anda dari kekambuhan maag. Selain makan buah untuk sakit maag di atas, ada beberapa cara lainnya yang bisa Anda lakukan agar gejala maag tidak gampang kambuh. Berikut tipsnya:

  • Gunakan prinsip 'makan sedikit tapi sering', daripada makan 3 kali sehari dengan porsi normal.
  • Hindari makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Berikan jeda setidaknya 2 jam sebelum tidur.
  • Minumlah air putih rata-rata 8 gelas per hari.
  • Jauhkan diri dari stres.
  • Orlahraga rutin, minimal 3 kali seminggu.
  • Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.

Yang tak kalah penting, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mencari tahu penyebab maag yang Anda alami. Jangan tunda ke dokter jika gejala maag tak kunjung membaik atau disertai dengan sering muntah, sulit menelan dan penurunan berat badan yang cukup drastis.

Tanyakan juga mana saja buah untuk sakit maag yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Dengan mengatur pola makan dan gaya hidup sehat, gejala maag tidak akan mudah kambuh dan Anda pun lebih sehat dari sebelumnya.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic. Gastroesophageal reflux disease (GERD). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940). 23 Oktober 2019.
Journal Nutrition and Cancer. Effects of dietary fiber, fats, and meat intakes on the risk of Barrett’s esophagus. (https://dx.doi.org/10.1080%2F01635580902846585). 3 September 2009.
F1000 Research. Emerging dilemmas in the diagnosis and management of gastroesophageal reflux disease. (http://doi.org/10.12688/f1000research.11918.1). 25 September 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app