Berbagai Manfaat Teh Herbal untuk Kesehatan

Dipublish tanggal: Sep 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Teh herbal merupakan pilihan yang tepat dan menarik untuk dicoba dengan rasa dan aroma yang unik. Keistimewaan teh herbal selain enak adalah sudah sejak ratusan tahun lalu dipercaya bisa dijadikan obat tradisional untuk memelihara kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Walaupun ada kata “teh”, bukan berarti teh herbal terbuat dari daun teh. Teh herbal sebenarnya terbuat dari rempah-rempah, bunga, buah, daun, atau akar tumbuhan yang dikeringkan. Tetapi teh herbal tetap memiliki rasa dan manfaat yang tak kalah nikmat dibanding teh biasa.

Macam-Macam Teh Herbal dan Khasiatnya

Dibawah ini adalah beberapa jenis teh herbal yang sudah lama digunakan untuk menjaga kesehatan:

Teh adas

Biji adas digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, seperti sakit perut, kembung, dan sembelit secara tradisional. Meski demikian,bermacam-macam manfaat teh herbal adas tersebut masih membutuhkan studi lebih lanjut.

Untuk bisa membuat teh adas, Anda bisa menyeduh 1-2 sendok teh biji adas yang sudah dihaluskan dengan satu gelas air hangat, lalu diamkan selama 10-15 menit sebelum diminum.

Teh ginseng

Ginseng yang biasanya dikonsumsi di Korea kini juga tak kalah popular dikonsumsi sebagai teh herbal di Indonesia. Teh herbal ginseng dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, menjaga kelenturan pembuluh darah, dan memperlambat terbentuknya gumpalan atau plak di pembuluh darah. Efek ini sangat baik untuk kesehatan jantung.

Teh jahe

Kelebihan teh jahe adalah kaya akan antioksidan yang bisa membantu menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan. Teh jahe juga dikenal sangat efektif mengatasi mual, apalagi mual karena mabuk perjalanan, morning sickness, atau efek samping pengobatan kanker.

Tidak hanya itu, jahe juga diduga bisa meredakan sembelit dan nyeri haid, dan mencegah tukak lambung. Bahkan menurut penelitian, teh jahe sama efektifnya dengan obat anti nyeri (OAINS) ibuprofen dalam meredakan nyeri haid.

Teh kamomil (chamomile)

Teh kamomil ini sangat banyak disukai karena memiliki aroma yang khas dan menenangkan. Teh herbal ini sering dipakai untuk meredakan rasa cemas dan membantu tidur nyenyak. Manfaat tersebut sudah terbukti dalam berbagai penelitian ilmiah.

Tak hanya itu, riset juga menunjukkan bahwa teh kamomil banyak mengandung zat anti radang dan antioksidan yang bisa mengurangi nyeri dan mengatur kestabilan kadar gula darah.

Teh kunyit

Walaupun belum ada bukti secara ilmiah dan nyata, kunyit sudah banyak digunakan untuk mencegah kembung dan mengobati batu ginjal. Studi pada hewan membuktikan bahwa kunyit dapat mencegah kanker dan mengurangi peradangan. Sayangnya, penelitian mengenai manfaat tersebut belum dilakukan kepada manusia.

Teh rosela

Beberapa penelitian membuktikan bahwa, minum teh rosela selama 2-6 minggu bisa mengurangi jumlah kolesterol, walaupun hanya sedikit. Rajin minum teh rosela juga mampu menurunkan tekanan darah, yang bahkan diduga sama efektifnya dengan mengonsumsi obat captopril dan hydrochlorothiazide.

Karena itu, bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah, atau memiliki tekanan darah rendah, disarankan batasi konsumsi teh herbal ini karena berisiko menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi).

Teh bunga krisan

Teh krisan atau chrysanthemum tea adalah teh herbal yang populer diminum di Tiongkok. Aromanya yang khas dan lembut, serta rasanya yang tidak terlalu pahit membuat teh herbal ini disukai banyak orang.

Teh bunga krisan juga dikonsumsi sebagai obat tradisional karena dipercaya memiliki efek antinyeri dan antiradang, bisa memperkuat daya tahan tubuh, serta bisa meringankan gejala flu. Belum banyak bukti ilmiah yang dapat memastikan manfaat ini.

Walaupun teh herbal telah lama dikonsumsi oleh masyarakat di berbagai negara karena dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan, tetapi sebagian besar manfaat tersebut belum memiliki bukti ilmiah yang cukup. Selain itu, dosis, efek samping, serta tingkat keamanannya pada ibu hamil, ibu menyusui, dan penderita penyakit tertentu juga belum jelas. Sehingga disarankan untuk ibu hamil tidak mengonsumsi teh herbal dalam jumlah yang banyak.

Karena itu, jika Anda ingin menikmati manfaat teh herbal yang sangat banyak,  sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter, apalagi bila Anda menderita penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan dari dokter.

 


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Herbal Teas and their Health Benefits: A Scoping Review. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/31243622)
The top 5 teas for health. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/321243.php#1)
Types of Teas and Their Health Benefits. WebMD. (https://www.webmd.com/diet/features/tea-types-and-their-health-benefits#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app