HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Asam Lambung Naik, Ini Tips Mengonsumsi Antasida Saat Hamil

Dipublish tanggal: Nov 6, 2020 Update terakhir: Nov 18, 2020 Waktu baca: 3 menit
Asam Lambung Naik, Ini Tips Mengonsumsi Antasida Saat Hamil

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Pemicu utama naiknya asam lambung pada wanita hamil adalah perubahan hormon yang mengurangi kekuatan otot sfingter;
  • Meski asam lambung naik lazim terjadi pada wanita hamil, bukan berarti kondisi ini dapat dibiarkan begitu saja. Antasida dapat menjadi pilihan obat yang tepat;
  • Yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi antasida selama kehamilan adalah memahami antasida yang aman dan tidak aman bagi wanita hamil, berkonsultasi ke dokter untuk memastikan penyebab gejala yang dirasakan, dosis penggunaan obat, pola dan menu makanan penunjang, dan kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi obat;
  • Klik untuk membeli obat maag serta obat lambung dan saluran pencernaan lainnya dari rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Anda dapat memesan paket prenatal dengan harga bersahabat dan dokter berpengalaman melalui HDMall. Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Asam lambung ternyata merupakan salah satu masalah yang dialami oleh wanita hamil. Bagi Anda yang tidak sedang dalam masa kehamilan, antasida acap menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini. Namun, bagaimana dengan wanita hamil? Apakah antasida obat yang aman untuk janin? Faktor apa pula yang memicu naiknya asam lambung pada wanita hamil? Simak ulasan berikut.

Baca juga: Kenali Gejala Asam Lambung Naik (GERD)

Mengapa asam lambung wanita hamil bisa naik?

Pemicu utama naiknya asam lambung pada wanita hamil adalah perubahan hormon. Lambung memiliki katup yang disebut sfingter kardia. Secara sederhana, katup ini didefinisikan sebagai otot berbentuk cincin yang terletak di antara tenggorokan dan lambung.

Sfingter melemas saat kita menelan makanan sehingga makanan bisa masuk ke lambung dan berkontraksi setelah makanan masuk. Cara kerja yang seperti ini membuat makanan yang sudah masuk ke lambung tidak bisa kembali ke tenggorokan.

Perubahan hormon saat masa kehamilan dapat mengurangi kekuatan otot sfingter. Akibatnya, asam lambung akan mudah naik ke tenggorokan. Janin yang membesar juga menambah tekanan pada lambung. Imbasnya, isi lambung terdorong kembali ke atas.

Meski asam lambung naik lazim terjadi pada wanita hamil, bukan berarti kondisi ini dapat dibiarkan begitu saja. Antasida dapat menjadi pilihan obat yang tepat. Akan tetapi, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi?

Bolehkah wanita hamil mengonsumsi antasida?

Pada dasarnya, wanita hamil diizinkan untuk mengonsumsi antasida. Akan tetapi, tetap ada sejumlah poin yang harus digarisbawahi karena kondisi wanita hamil berbeda dengan yang tidak hamil. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan wanita hamil sebelum mengonsumsi antasida.

1. Kenali antasida yang bisa dikonsumsi wanita hamil

Antasida dengan kandungan kalsium karbonat dinilai sebagai pilihan yang baik untuk wanita hamil. Kalsium karbonat bekerja dengan menyeimbangkan asam basa di lambung, menghambat kerja pepsin dengan meningkatkan pH serta meningkatkan sekresi bikarbonat dan prostaglandin.

Alternatif obat asam lambung untuk wanita hamil adalah antasida yang mengandung magnesium. Akan tetapi, jika Anda memasuki kehamilan trimester ketiga tidak disarankan untuk mengonsumsi antasida berkandungan magnesium karena dapat mengganggu kontraksi uterus.

Baca juga: Jenis Makanan yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil

2. Pahami antasida yang tidak dapat dikonsumsi wanita hamil

Pada dasarnya, antasida itu bermacam-macam. Jenisnya dibedakan berdasarkan kandungan obat. Berikut adalah antasida yang tidak dapat digunakan oleh wanita hamil.

a. Antasida dengan kandungan natrium

Antasida dengan kandungan natrium merupakan salah satu jenis antasida yang tidak disarankan untuk Anda yang sedang dalam masa kehamilan. Pasalnya, antasida jenis ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di jaringan. 

Penumpukan cairan pada jaringan menyebabkan pembengkakan pada tubuh wanita hamil yang dalam istilah medis disebut sebagai edema. Jadi, Anda harus tetap cermat dalam memilih obat, ya.

b. Antasida dengan kandungan aluminium

Karena antasida tersedia dalam beberapa jenis, pastikan untuk selalu mencermati kemasan obat. Jika di kemasan tercantum kandungan aluminium hidroksida atau aluminium karbonat, jangan digunakan. Kandungan aluminium dapat menyebabkan sembelit pada wanita hamil.

Baca juga: Susah BAB Saat Hamil? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu

Konsultasi dengan dokter itu sangat penting. Sebelum buru-buru mengeklaim Anda merasakan gejala maag atau asam lambung naik, lebih baik menginformasikan kondisi pada dokter Anda.

Toh, mual dan muntah tidak selalu bicara tentang gejala maag. Bukan tak mungkin, lho, kedua kondisi ini merupakan pertanda morning sickness. Kalau begini, Anda biasanya akan diminta untuk beristirahat, minum air putih, dan menjauh dari bau yang mengganggu.

Anda bisa mencurigai mual dan muntah sebagai gejala maag, jika memang diikuti gejala lain seperti perut mulas atau sensasi panas terbakar di dada (heartburn).

Selain itu, konsultasi dengan dokter penting karena dapat mengetahui secara pasti kapan mengonsumsi antasida, apakah sesudah atau sebelum makan. Informasi dokter tersebut pastinya juga mencakup dosis penggunaan obat yang paling tepat untuk Anda. Pun dengan jenis makanan dan pola makan yang bisa menghindarkan Anda dari gejala maag atau asam lambung naik secara berulang, terutama dalam masa kehamilan.

Baca juga: Obat Mual dan Muntah yang Aman bagi Ibu Hamil


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Morning Sickness - Diagnosis and Treatment. Mayo Clinic - Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/morning-sickness/diagnosis-treatment/drc-20375260
Healthline. Heartburn, Acid Reflux, and GERD During Pregnancy. https://www.healthline.com/health/gerd/pregnancy#_noHeaderPrefixedContent
Michigan Medicine, University of Michigan. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) During Pregnancy https://www.uofmhealth.org/health-library/aa130363

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app