Bibir Sumbing - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 2, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah Bibir Sumbing Itu?

Bibir sumbing adalah salah satu jenis cacat lahir yang terjadi pada bayi, dimana terdapat celah pada bibir bayi. Dalam bahasa medis sering disebut dengan labioschisis atau cleft lip.

Celah yang terdapat pada bibir ini dapat juga meluas ke daerah palatum atau langit-langit mulut dan juga dasar tulang hidung, sehingga disebut juga palatoschisis.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Perawatan Bibir via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket bibir hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Proses perkembangan bibir dan langit-langit mulut ini merupakan dua hal yang terpisah, sehingga bisa saja terjadi labioschisis tanpa disertai palatoschisis atau terjadi palatoschisis tanpa disertai labioschisis. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan, kelainan labioschisis dan palatoschisis terjadi bersamaan.

Saat usia kehamilan memasuki trimester pertama, terjadi perkembangan janin membentuk bagian bibir. Pada kelainan bibir sumbing, proses pembentukan ini mengalami gangguan. Celah ini dapat terjadi pada salah satu sisi disebut dengan unilateral, namun dapat juga terjadi di kedua sisi disebut juga dengan bilateral.

Apa Penyebab Bibir Sumbing?

Penyebab Bibir Sumbing

Bibir sumbing terjadi karena jaringan yang ada tidak cukup untuk membentuk bibir, sehingga terdapat celah dan bibir tidak dapat menyatu sempurna. Akan tetapi mekanisme penyebab terjadinya bibir sumbing ini masih belum diketahui secara pasti.

Faktor yang dapat mempengaruhi bersifat multifaktorial alias banyak faktor yang terlibat. Faktor genetik dan pengaruh lingkungan diduga memegang peranan penting.

Beberapa faktor resiko lain yang dapat meningkatkan terjadinya kelainan bibir sumbing pada bayi antara lain:

  • Riwayat keluarga. Bayi yang lahir dari keluarga yang memiliki riwayat bibir sumbing, seperti saudara kandung, orang tua atau kerabat, akan beresiko lebih besar untuk mengalaminya juga.
  • Obat-obatan. Ibu hamil yang mengkonsumsi berbagai macam obat-obatan tanpa anjuran dokter, beresiko untuk melahirkan bayi bibir sumbing. Sebagai contoh, golongan obat anti-kejang, obat jerawat, obat anti-kanker, dan sebagainya.
  • Infeksi virus. Ibu hamil yang terinfeksi virus dapat meningkatkan resiko bayi lahir cacat, salah satunya adalah kelainan bibir sumbing.
  • Paparan bahan kimia. Paparan bahan kimia atau radiasi yang berbahaya pada wanita hamil dapat meningkatkan resiko terjadinya cacat pada bayi baru lahir. Seperti rokok, alcohol, pengawet makanan, pewarna makanan buatan dan sebagainya.
  • Kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir. Sebagai contoh kekurangan asam folat.

Selengkapnya kami bahas di sini: Penyebab Bibir Sumbing pada Bayi dari Lahir

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Perawatan Bibir via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket bibir hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Gejala Bibir Sumbing

Bibir sumbing akan terlihat sangat jelas pada saat bayi lahir. Pada kelainan ini akan tampak adanya cacat fisik pada bibir, dimana terlihat adanya celah pada bibir bagian atas. Antara sisi bibir kanan dan sisi bibir kiri tidak menyatu dengan sempurna.

Akibat adanya celah pada bibir ini, maka dapat timbul gangguan lain sebagai berikut :

  • Gangguan makan. Gangguan ini akan diperberat pada kondisi palatoschisis. Makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut dapat tersedak ke dalam hidung. Bayi dengan kondisi ini harus menggunakan alat bantu makan khusus agar makanan dapat langsung masuk ke dalam lambung.
  • Infeksi telinga atau gangguan pendengaran. Resiko terjadinya infeksi pada telinga meningkat pada bayi dengan bibir sumbing. Apabila tidak ditangani dengan baik, maka infeksi dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran.
  • Gangguan berbicara. Gangguan berbicara ini sangat terlihat jelas pada anak bibir sumbing. Suara yang diucapkan seperti berasal dari hidung dan terdengar tidak jelas atau sengau.
  • Gangguan pertumbuhan gigi. Anak-anak dengan kondisi ini memiliki resiko lebih besar untuk mengalami permasalahan gigi, seperti gigi berlubang, jumlah gigi yang kurang atau berlebih, dan sebagainya.

Adanya gangguan-gangguan yang timbul akibat bibir sumbing tersebut, dapat mengganggu pertumbuhan normal pada bayi dan seringkali berat badan bayi sulit bertambah.

Bibir sumbing merupakan salah satu cacat fisik yang timbul pada saat bayi lahir. Dengan adanya cacat fisik ini, maka kondisi fisik bayi harus diperiksa secara keseluruhan, lengkap, dan teliti. Karena dengan adanya 1 cacat fisik, tidak menutup kemungkinan terdapat cacat fisik lainnya di anggota tubuh yang lain.

Bagaimana Penanganan Bibir Sumbing?

Walaupun anak dengan kelainan bibir sumbing dapat tumbuh dengan normal seperti anak-anak lainnya, namun kondisi seperti ini secara fisik dapat mengganggu penampilan estetika dan kemampuan vokal anak untuk berbicara.

Oleh sebab itu anak-anak dengan bibir sumbing bisa merasa minder, malu, dan secara psikologis terganggu. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kondisinya diperbaiki sejak dini sehingga tidak mengganggu proses belajar berbicara terutama sebelum anak masuk usia sekolah.

Bibir sumbing dapat diatasi hanya dengan tindakan operasi. Namun perlu difahami bahwa operasi bibir sumbing tidak dapat langsung dilakukan pada saat bayi baru lahir. Biasanya operasi baru dilakukan pada saat usia bayi 3 bulan.

Operasi yang dilakukan dapat hanya 1 kali atau beberapa kali operasi, tergantung pada tingkat kesulitan kelainan bibir sumbing. Operasi yang dilakukan secara bertahap ini, dapat selesai sampai anak usia remaja. Beberapa operasi bibir sumbing yang dapat dilakukan adalah:

  • Operasi bibir sumbingOperasi ini akan membuat penampilan dan fungsi bibir menjadi lebih baik. Waktu yang tepat untuk operasi bibir sumbing bervariasi, tergantung kondisi tubuh anak, berat badan, dan usia anak. Biasanya operasi bibir sumbing dilakukan saat anak berusia 10 minggu – 1 tahun. 
  • Operasi langit-langit sumbingOperasi mungkin dilakukan beberapa kali. Tujuan operasi ini adalah untuk menutup celah dan memperbaiki langit-langit mulut dan dilakukan pada saat berusia 6-18 bulan. Operasi lanjutan untuk mendukung struktur rahang atas dan artikulasi bicara dapat dilakukan pada usia 8-12 tahun.
  • Operasi pemasangan tabung telinga. Operasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko penurunan pendengaran dan dapat dilakukan bersamaan dengan operasi bibir sumbing atau operasi langit-langit sumbing.
  • Operasi untuk memperbaiki penampilan.

Setelah operasi selesai dilakukan, maka kemampuan bicara tidak langsung kembali seperti normal karena otot-otot di bibir belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu tetap perlu dilakukan terapi bicara supaya mempercepat kemampuan berbicara.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wint, C. Healthline (2016). Cleft Palate and Lip. (https://www.healthline.com/health/cleft-lip-and-palate)
Mayo Clinic (2015). Diseases and Conditions. Cleft Lip and Cleft Palate. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cleft-palate/symptoms-causes/syc-20370985)
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Cleft Lip and Palate. (https://www.nhs.uk/conditions/cleft-lip-and-palate/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app