Pneumothorax - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 19, 2019 Waktu baca: 4 menit

Pneumothorax adalah terjadinya penumpukan udara di rongga pleura, yaitu celah antar lapisan yang melindungi paru dan dinding dada bagian dalam. Penumpukan udara ini akan mendorong paru-paru sehingga mengempis sampai akhirnya bisa menjadi kolaps (pada sebagian besar kasus).

Pneumothorax bisa disebabkan oleh trauma dada akibat benda tumpul atau karena adanya penetrasi ke bagian dada, karena prosedur medis tertentu atau karena kerusakan yang berasal dari penyakit paru yang mendasarinya. Gejala – gejala yang muncul termasuk nyeri dada dangt;napas yang pendek. Pada beberapa kesempatan, paru yang kolaps bisa mengancam kehidupan.

Pengobatan pneumothorax biasanya meliputi memasukkan tube (saluran) yang fleksibel atau memasukkan harum di sela – sela iga untuk mengeluarkan udara yang berlebihan. Namun pneumothorax yang kecil bisa pulih dengan sendirinya.

Kenali Ciri-ciri dan Gejala Pneumothorax

Gejala – gejala utama dari pneumothorax adalah nyeri dada mendadak dan pernapasan yang menjadi pendek. Namun gejala – gejala ini bisa juga disebabkan oleh berbagai jenis masalah kesehatan lainnya dan beberapa bisa mengancam nyawa.

Jika nyeri dada yang dirasakan sangat berat atau kesulitan bernapas semakin meningkat maka segera bawa ke unit gawat darurat di rumah sakit.

Anda juga bisa mencermati gejala penyakit paru-paru lainnya untuk mengetahui lebih jelas apakah anda benar-benar mengalami penyakit ini.

Apa Penyebab Pneumothorax?

Pneumothorax bisa disebabkan oleh:

  • Trauma dada. Adanya trauma oleh karena benda tumpul atau trauma penetrasi karena benda tajam ke dada bisa menyebabkan paru menjadi kolaps. Beberapa trauma bisa terjadi karena perkelahian/ serangan fisik atau karena kecelakaan mobil sementara beberapa kasus lainnya terjadi selama prosedur medis termasuk prosedur insersi jarum ke dalam dada.
  • Penyakit paru. Kerusakan pada jaringan paru lebih sering menyebabkan kolaps. Kerusakan paru bisa disebabkan oleh berbagai penyakit yang mendasarinya seperti penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), fibrosis kistik dan pneumonia.
  • Pecahnya gelembung udara. Gelembung udara kecil bisa berkembang pada bagian atas paru. Gelembung – gelembung ini kadang bisa pecah sehingga menyebabkan udara masuk ke dalam rongga di sekitar paru.
  • Ventilasi mekanik. Tipe pneumothorax berat bisa terjadi pada orang yang membutuhkan bantuan medis untuk bernapas. Ventilator bisa membuat ketidakseimbangan tekanan udara dalam dada sehingga menyebabkan paru menjadi kolaps.

Ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih mudah mengalami pneumothorax, meliputi:

  • Jenis kelamin. Secara umum, pria lebih sering mengalami pneumothorax daripada wanita.
  • Merokok. Risiko meningkat seiring makin panjangnya durasi dan jumlah rokok yang dikonsumsi.
  • Usia. Pneumothorax yang disebabkan oleh karena pecahnya gelembung udara lebih sering terjadi pada orang dengan usia antara 20 hingga 40 tahun, terutama orang yang sangat tinggi dan kurus.
  • Genetik. Beberapa tipe pneumothorax terjadi dengan riwayat keluarga.
  • Penyakit paru. Memiliki penyakit paru tertentu seperti PPOK bisa menyebabkan paru mengalami kolaps dengan intensitas yang lebih sering.
  • Ventilasi mekanik. Pasien yang butuh ventilasi mekanik untuk membantunya bernapas memiliki risiko lebih besar untuk mengalami pneumothorax.
  • Riwayat pneumothorax sebelumnya. Seseorang yang pernah mengalami pneumothorax memiliki risiko lebih tinggi daripada lainnya.

Apa Bahaya atau Komplikasinya?

Banyak orang yang pernah mengalami sekali pneumothorax bisa mengalami kasus yang sama di waktu lainnya, biasanya dalam satu atau dua tahun pertama. Udara kadang terus berlanjut mengalami kebocoran jika paru tidak bisa menutup lagi. Pembedahan dibutuhkan untuk mengatasi kebocoran udara.

Pneumothorax secara umum didiagnosis dengan menggunakan pemeriksaan sinar X (rontgen) dada. Pada beberapa kasus, computerized tomography (CT) scan bisa dibutuhkan untuk menghasilkan gambaran yang lebih jelas. CT scan menggabungkan gambaran sinar X dari berbagai arah yang berbeda untuk menghasilkan gambaran struktur dalam yang lebih jelas.

Diagnosis Pneumothorax

Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan rincian gejala, riwayat kesehatan penderita. Selain itu, pemeriksaan fisik juga perlu dilakukan. Bila dicurigai terdapat tension pneumothorax, dokter akan menusukkan jarum di antara  sela iga untuk mengeluarkan udara yang terjebak dalam rongga pleura. 

Selanjutnya, serangkaian tes penunjang juga dapat dilakukan untuk membantu dokter memastikan diagnosis, diantaranya adalah:

  • CT scan,USG
  • Tes darah. Bertujuan untuk  mengetahui kecukupan kadar oksigen dalam darah pasien.

Pengobatan Pneumothorax

Tujuan utama untuk mengobati pneumothorax adalah dengan menghilangkan tekanan pada paru – paru sehingga bisa membuat paru kembali reekspansi (mengembang). Tergantung dari penyebabnya, tujuan keduanya adalah untuk mencegah rekurensi (kekambuhan). Metode untuk mecapai tujuan – tujuan ini tergantung dari beratnya kolaps paru dan kadang tergantung dari keadaan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Observasi

Jika hanya bagian kecil paru yang mengalami kolaps maka dokter akan melakukan monitoring kondisi pasien dengan serangkaian pemeriksaan sinar X (rontgen) dada sampai kelebihan air benar – benar terserap seluruhnya dan paru kembali mengembang. Normalnya monitoring dilakukan selama seminggu atau 2 minggu. Pemberian oksigen bisa mempercepat proses absorpsi (penyerapan).

Insersi jarum atau chest tube

Jika bagian paru yang kolaps lebih besar maka dokter akan melakukan insersi jarum atau chest tube ke dada pasien untuk menghilangkan kelebihan udara yang tertimbun di rongga pleura. Jarum atau chest tube diinsersikan di antara iga hingga masuk ke dalam rongga pleura yang terisi udara yang menekan paru hingga kolaps.

Bersama dengan jarumnya, suntikan ditusukkan ke dada sehingga dokter bisa menarik ke luar udara yang tertimbun (seperti suntikan yang digunakan untuk menarik darah dari vena). Chest tube bisa ditempelkan di alat penghisap untuk untuk menghilangkan udara dari rongga paru secara kontinu.

Pembedahan

Jika chest tube tidak berhasil mengatasi pneumothorax, maka tindakan pembedahan dibutuhkan untuk menutup kebocoran udara. Pada kebanyakan kasus, tindakan pembedahan bisa dilakukan dengan melakukan insisi (sayatan) kecil. Dokter bedah akan mengamati kebocoran yang terjadi dan kemudian menutupnya.

Pada beberapa kasus, bahan tertentu bisa digunakan untuk mengiritasi jaringan sekitar paru sehingga jaringan ini akan melekat satu sama lain dan bisa menghilangkan kebocoran. Meskipun jarang, dokter bedah bisa juga melakukan tindakan insisi yang lebih besar antara iga untuk mendapatkan akses yang lebih baik untuk mengatasi kebocoran udara yang besar atau yang multipel.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Elaine K. Luo, M.D., Pneumothorax (https://www.medicalnewstoday.com/articles/318110.php),27 June 2017.
Judith Marcin, MD, Pneumothorax (https://www.healthline.com/health/collapsed-lung), 30 March 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app