Kenali Perbedaan Obat Palsu dan Obat Asli

Dipublish tanggal: Jul 26, 2019 Update terakhir: Jan 18, 2023 Tinjau pada Jul 24, 2019 Waktu baca: 3 menit
Kenali Perbedaan Obat Palsu dan Obat Asli

Seseorang bisa melakukan segala cara demi meraup keuntungan yang besar, salah satunya dengan mengedarkan obat palsu. Kejadian ini tentu meresahkan dan membingungkan masyarakat saat ingin membeli obat. Lantas, bagaimana cara mengetahui perbedaan obat palsu dan obat asli? Mari simak ulasannya berikut ini.

Apa itu obat palsu?

Melansir dari laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat palsu adalah obat yang diproduksi dengan meniru identitas obat lain yang telah memiliki nomor izin edar. Obat palsu ini kerap dibuat oleh oknum tidak resmi dan tidak memenuhi standar kualitas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Obat asli semestinya diproduksi oleh Industri Farmasi resmi dengan alamat yang jelas. Penerimaan obat juga seharusnya berasal dari sarana yang resmi pula, seperti apotek, rumah sakit, puskesmas, dan toko obat berizin untuk obat bebas atau bebas terbatas.

Bahaya minum obat palsu bagi kesehatan

Peredaran obat palsu bukanlah kasus baru tapi sayangnya terus menimbulkan korban. Hal ini dikarenakan bentuk obat palsu semakin mirip dengan obat asli sehingga membuat masyarakat terkecoh.

Minum obat palsu sudah jelas dapat membahayakan kesehatan. Pasalnya, obat palsu kerap diformulasikan dengan bahan aktif yang salah atau bahkan mengandung kontaminan yang membahayakan kesehatan. Obat tiruan mungkin juga disajikan dengan dosis asal-asalan sehingga bukannya menyembuhkan, tapi malah memperparah penyakit.

Karena dibuat dengan bahan dan dosis asal-asalan, konsumsi obat palsu juga dapat menimbulkan reaksi alergi dan efek samping tak biasa. Bisa jadi rasa pusing, mual, sakit perut, atau gatal pada kulit terjadi berkali-kali lipat akibat konsumsi obat palsu. Akibatnya, penyakit Anda tak kunjung sembuh dan malah makin parah setelah minum obat palsu.

Jika Anda mencurigai suatu obat sebagai obat palsu, apalagi mengalami efek samping dan perburukan penyakit, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. 

Baca Selengkapnya: Kenali Alergi Obat dari Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Perbedaan obat palsu dan obat asli

Memang agak sulit bagi konsumen untuk membedakan mana obat asli dan mana obat palsu. Apalagi dengan semakin canggihnya teknologi yang memungkinkan obat palsu terlihat sama persis dengan aslinya. Bedanya hanya terletak pada kandungan zat aktif di dalam obat.

Mulai sekarang, Anda perlu cermat sebelum membeli obat demi menjaga kesehatan. Walau memang cukup sulit dikenali, setidaknya ada beberapa poin penting yang bisa Anda pegang untuk membedakan obat palsu dengan obat asli.


Berikut ini beberapa perbedaan obat palsu dan obat asli:

1. Perhatikan kemasan

Perbedaan obat palsu dan obat asli bisa dilihat dari kemasannya. Obat asli biasanya dalam kondisi terbungkus rapi dan tidak rusak atau cacat.

Jika Anda melihat kemasan obat yang tampak rusak, tidak rapi, atau butir obat tidak lengkap, maka bisa jadi obat tersebut telah dipalsukan. 

2. Perhatikan cetakan

Memperhatikan cetakan pada kemasan obat juga bisa membantu Anda membedakan obat palsu dengan obat asli. Maksud cetakan di sini adalah seluruh informasi yang tertera pada kemasan obat, mulai dari tulisan merek, bahan baku, pabrik, lokasi produksi, dan tanggal pemakaian.

Semua informasi tersebut harus terlihat jelas untuk menjamin keamanan obat. Meskipun perkembangan teknologi sekarang ini semakin canggih, namun tidak ada salahnya untuk memeriksa cetakan pada kemasan obat supaya tidak terjebak obat palsu.

3. Perhatikan tanggal produksi dan kedaluwarsa

Obat asli wajib memiliki Nomor Izin Edar (NIE), tanggal kedaluwarsa, nomor bets (batch), dan identitas produk lainnya. Karena itulah, BPOM menganjurkan masyarakat untuk melakukan CEK KLIK sebelum membeli obat.

CEK KLIK adalah singkatan dari Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa. Tanggal produksi dan kedaluwarsa juga harus terlihat dengan jelas pada kemasan obat. Kalau tanggalnya samar-samar atau bahkan tidak ada, Anda wajib curiga dan sebaiknya pilih obat lain yang tulisan tanggalnya lebih jelas.

Masyarakat dapat memastikan suatu obat aman dikonsumsi atau tidak melalui aplikasi Cek BPOM atau mengakses laman resmi Badan POM.

Baca Juga: Fakta Mengenai Tanggal Kadaluwarsa yang Perlu Anda Ketahui

4. Perhatikan harga

Murahnya harga obat di luar batas wajar menjadi jebakan paling ampuh untuk mengelabui masyarakat dengan obat palsu. Jika Anda melihat harga obat jauh lebih murah dari biasanya, Anda patut berpikir dua kali sebelum membelinya.

Waspadai obat-obat yang dijual dengan harga terlalu murah, apalagi kalau Anda sudah sering membeli atau mengonsumsinya. Pasalnya, setiap obat umumnya memiliki Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga obat tersebut tidak boleh dijual lebih murah atau lebih mahal dari standar tersebut. 

Misalnya saja, Anda terbiasa membeli obat antibiotik dengan harga Rp 5.000 per tablet, maka Anda patut curiga jika antibiotik dijual dengan harga Rp 2.000, apalagi jika Anda belum pernah membeli obat di tempat tersebut sebelumnya.

Setelah itu, periksa bentuk fisik obat. Biasanya, obat palsu cenderung mudah rusak atau hancur daripada obat asli. Perubahan warna pada kulit kapsul obat juga perlu Anda perhatikan. 

Jika harga obat sudah tidak wajar, ditambah lagi dengan kemasan dan bentuk obat yang tidak meyakinkan, sebaiknya hindari mengonsumsi obat tersebut. Selalu ikuti empat langkah di atas untuk memastikan apakah suatu obat palsu atau asli.

Baca Selengkapnya: Pentingnya Mengikuti Aturan Minum Obat


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Counterfeit Medicine. U.S. Food and Drug Administration (FDA). (https://www.fda.gov/drugs/buying-using-medicine-safely/counterfeit-medicine)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app