7 Penyebab Sakit Gigi yang Sering Terjadi

Dipublish tanggal: Jul 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 4, 2019 Waktu baca: 4 menit
7 Penyebab Sakit Gigi yang Sering Terjadi

Gigi dan mulut merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kebersihan gigi dan mulut, seperti sikat gigi dua kali sehari, flossing setiap hari, makan dengan benar, pakai obat kumur, serta melakukan pemeriksaan gigi secara rutin untuk mencegah terjadinya masalah pada gigi Anda.

Tapi walaupun telah menjaga kesehatan gigi dan mulut, tak jarang, sakit gigi tidak bisa dihindari. Bahkan sakit gigi dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan terganggunya aktivitas harian kita. Lalu apa saja penyebab sakit gigi yang sering terjadi?

Iklan dari HonestDocs
Pencabutan Gigi Di Tooth's Kingdom Dental Care

Pencabutan gigi adalah tindakan di mana sebuah gigi atau beberapa gigi diangkat oleh ahli bedah mulut dan wajah-rahang (maksilofasial) menggunakan peralatan kedokteran gigi lengkap. Ini adalah teknik sederhana yang dikenal sebagai bedah mulut, biasanya membutuhkan bius lokal atau umum, dan obat penenang

Berikut ini 7 jenis penyebab sakit gigi dan masalah gigi yang sering terjadi:

1. Kerusakan gigi (Gigi berlubang)

Kerusakan gigi akibat gigi berlubang termasuk masalah sakit gigi yang paling sering terjadi. Kerusakan gigi dapat terjadi karena akibat menempelnya plak (zat lengket yang terbentuk pada gigi) dengan gula (pati) yang berasal dari makanan sehingga menghasilkan asam yang dapat menyerang email gigi.

Gigi berlubang tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa. Bahkan pada usia dewasa, email gigi akan lebih mudah terkikis dan menyebabkan risiko kerusakan gigi meningkat. Salah satu penyebab gigi berlubang adalah mulut kering karena faktor usia ataupun konsumsi obat-obatan.

Cara untuk mencegah kerusakan gigi (gigi berlubang) adalah dengan menyikat gigi dua kali sehari, membersihkan gigi dengan flossing (benang gigi) setiap hari, serta melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Selain itu, konsumsi makanan sehat dan hindari makanan dan minuman ringan yang mengandung kadar gula tinggi untuk mencegah pembusukan makanan pada mulut.

2. Bau mulut

Bau mulut atau disebut juga halitosis merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi akibat gigi berlubang, penyakit gusi, mulut kering, kanker mulut, hingga akibat adanya bakteri pada lidah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan kepercayaan diri dan tidak ingin membuka mulutnya lebar-lebar ketika berbicara karena merasa khawatir akan bau mulut yang dimiliki.

Untuk mengatasi bau mulut, Anda perlu menyikat gigi secara teratur, gunakan benang gigi (flossing), menggosok bagian lidah, cukupi kebutuhan air putih, serta hindari rokok, alkohol, dan makanan yang dapat memicu bau mulut. Anda juga dapat menggunakan obat kumur yang mungkin dapat mengurangi bau pada mulut. 

Baca juga: Penyebab Bau Mulut dan Cara Mengatasinya

Iklan dari HonestDocs
Pencabutan Gigi Di Tooth's Kingdom Dental Care

Pencabutan gigi adalah tindakan di mana sebuah gigi atau beberapa gigi diangkat oleh ahli bedah mulut dan wajah-rahang (maksilofasial) menggunakan peralatan kedokteran gigi lengkap. Ini adalah teknik sederhana yang dikenal sebagai bedah mulut, biasanya membutuhkan bius lokal atau umum, dan obat penenang

3. Penyakit gusi (Periodontal)

Penyakit gusi atau disebut penyakit periodontal merupakan infeksi yang terjadi pada gusi yang mengelilingi gigi. Setiap orang memiliki risiko terkena penyakit gusi terutama mereka yang berusia lebih dari 30 tahun. Selain itu, merokok, mulut kering, dan penderita diabetes juga menjadi faktor peningkatan risiko terjadinya penyakit gusi. 

Gejala penyakit gusi antara lain bau mulut, gusi merah, bengkak, dan bersifat lunak, bahkan berdarah, gigi sensitif, serta sakit ketika mengunyah makanan. Penyebab sakit gigi yang satu ini seringkali menjadi faktor utama seseorang harus kehilangan gigi. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan adanya kemungkinan penyakit gusi berhubungan dengan risiko terjadinya penyakit jantung.

Terdapat 2 tahap utama penyakit gusi yakni gingivitis dan periodontitis. Gingivitis sendiri adalah radang gusi atau gusi bengkak yang terjadi akibat adanya karang gigi dan plak yang menempel karena kurang terjaga kebersihan gigi dan mulut. 

Jika Anda merasakan tanda-tanda atau gejala penyakit gusi di atas, ada baiknya Anda segera periksa ke dokter gigi. Selain itu, untuk mencegah penyakit gusi, Anda perlu menyikat gigi dua kali sehari dan melakukan flossing setiap hari, serta lakukan pemeriksaan gigi secara teratur.

4. Kanker mulut

Penyakit kanker merupakan penyakit serius yang dapat menyerang siapa saja, termasuk kanker mulut. Tetapi faktor risiko kanker mulut umumnya disebabkan oleh konsumsi tembakau dan alkohol, serta virus HPV yang ditularkan secara seksual. Gejala kanker mulut atau kanker tenggorokan dapat dilihat dengan adanya luka, benjolan, atau permukaan kasar pada mulut yang dapat menyebabkan adanya perubahan ketika menggigit atau mengunyah makanan serta kesulitan ketika menggerakkan lidah atau rahang.

Jika Anda merasakan gejala kanker mulut di atas seperti sulit mengunyah, menelan ataupun menggerakkan lidah atau rahang Anda, segera periksakan gigi ke dokter. Selain itu, pemeriksaan ke dokter gigi secara rutin juga dapat membantu Anda mendeteksi gejala kanker mulut lebih awal. 

Iklan dari HonestDocs
Pencabutan Gigi Di Tooth's Kingdom Dental Care

Pencabutan gigi adalah tindakan di mana sebuah gigi atau beberapa gigi diangkat oleh ahli bedah mulut dan wajah-rahang (maksilofasial) menggunakan peralatan kedokteran gigi lengkap. Ini adalah teknik sederhana yang dikenal sebagai bedah mulut, biasanya membutuhkan bius lokal atau umum, dan obat penenang

5. Luka pada mulut (Sariawan)

Luka pada mulut yang paling sering terjadi adalah sariawan (borok aphthous) yang terjadi di dalam mulut, bukan pada bibir. Sariawan ini tidak menular dan penyebabnya bermacam-macam. Beberapa jenis sariawan akan terasa menyebalkan dan mengganggu. Tetapi jika sariawan tak kunjung sembuh dan sudah terjadi selama lebih dari dua minggu, hal ini perlu menjadi perhatian.

Luka pada mulut lainnya dapat berupa luka dingin atau lepuh demam yang disebabkan oleh virus herpes simplex dan terjadi pada bagian tepi bibir luar. Luka jenis ini bersifat menular dan tidak dapat disembuhkan, serta dapat kambuh sewaktu-waktu. Luka mulut lainnya juga terlihat pada kandidiasis mulut, infeksi ragi pada mulut bayi, pengguna gigi palsu, penderita diabetes, dan selama perawatan kanker.

Baca juga: Cara Mengobati Sariawan Dengan Cepat, Tepat, dan Efektif

6. Erosi gigi

Erosi gigi terjadi akibat hilangnya struktur gigi yang disebabkan oleh asam yang menyerang email (enamel gigi). Enamel gigi merupakan pelindung gigi dari bahan kimia yang terdapat pada makanan. Walaupun lapisan enamel (email gigi) sangat kuat, tetapi enamel mudah rusak dan terkikis.

Tanda dan gejala erosi gigi mudah dirasakan adalah meningkatnya sensitivitas pada gigi hingga menyebabkan risiko masalah gigi yang lebih parah yakni gigi retak. Cara mencegah terjadinya erosi gigi adalah dengan mengurangi makanan dan minuman yang bersifat asam, mengunyah permen karet bebas gula, minum lebih banyak air putih, serta gunakan pasta gigi berfluoride.

7. Sensitivitas gigi (Gigi sensitif)

Gigi sensitif merupakan masalah sakit gigi yang paling umum terjadi. Pada dasarnya, sensitivitas gigi akan menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman pada gigi. Gigi sensitif dapat disebabkan oleh udara dingin, permen, makanan dan minuman panas serta dingin, ataupun es krim.

Gigi sensitif juga menjadi tanda gigi retak atau abses gigi yang perlu mendapat perawatan dokter gigi untuk mencegah kemungkinan gigi Anda dicabut atau terjadinya infeksi pada tulang rahang. 

Baca juga: Penyebab dan Cara Merawat Gigi Sensitif

Seluruh penyebab sakit gigi di atas, selain membuat Anda tidak nyaman dan menimbulkan rasa sakit pada gigi, masalah lain yang mungkin timbul adalah keengganan untuk menampilkan gigi Anda ketika tersenyum atau berbicara dengan orang lain. Hal ini pula yang menjadi alasan seseorang melakukan perawatan kecantikan gigi dan mulut, seperti pemutihan gigi, implan gigi, ortodontik atau perawatan gigi kosmetik lainnya.

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Fukuda, Ken-ichi. (2016). Diagnosis and treatment of abnormal dental pain. Journal of Dental Anesthesia and Pain Medicine. 16. 1. 10.17245/jdapm.2016.16.1.1.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/301646917_Diagnosis_and_treatment_of_abnormal_dental_pain)
Fernandes, Izabella & Reis-Sá, Patrícia & Gomes, RafaelaLopes & Costa, LucianeRezende & Ramos-Jorge, Joana & Ramos-Jorge, Maria. (2018). Factors associated with dental pain in toddlers detected using the dental discomfort questionnaire. Journal of Indian Society of Pedodontics and Preventive Dentistry. 36. 250. 10.4103/JISPPD.JISPPD_167_17.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/327842393_Factors_associated_with_dental_pain_in_toddlers_detected_using_the_dental_discomfort_questionnaire)
Renton, Tara. (2011). Dental (Odontogenic) Pain. Reviews in Pain. 5. 10.1177/204946371100500102.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/241644198_Dental_Odontogenic_Pain)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app