Maag Kambuh Saat Puasa, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Apr 16, 2020 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Maag Kambuh Saat Puasa, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Perubahan pola makan saat puasa, dari 3 kali sehari menjadi 2 kali sehari, kerap membuat asam lambung naik.
  • Meski tidak ada makanan yang dicerna, zat asam tetap diproduksi dalam lambung. Sifat asamnya dapat melukai dinding lambung dan memicu rasa mulas.
  • Penyebab maag kambuh saat puasa juga bisa karena tidak sahur, konsumsi makanan berlemak atau pedas, hingga langsung tidur setelah sahur.
  • Jika gejalanya dirasa ringan, sebaiknya lanjutkan puasa sekuat mungkin. Sebaliknya, Anda boleh membatalkan puasa jika gejala maag terasa makin parah.
  • Jangan menunda makan saat buka puasa. Awali dengan makan takjil terlebih dahulu, seperti kurma atau buah potong lainnya, baru santap menu buka puasa utama.
  • Klik untuk mendapatkan obat lambung dan saluran pencernaan lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Telat makan dan perut kosong merupakan hal-hal yang harus dihindari oleh penderita maag. Namun saat berpuasa, kondisi ini sudah pasti akan terjadi karena Anda memang harus menahan lapar dan haus dari waktu sahur hingga berbuka tiba. Lantas, jika maag kambuh saat puasa, apa yang harus dilakukan?

Penyebab maag kambuh saat puasa

Puasa menyebabkan rutinitas Anda mengalami sedikit perubahan, terutama dari pola tidur dan pola makan. Jika biasanya Anda bisa makan 3 kali sehari, kini Anda hanya boleh makan saat sahur dan berbuka saja.

Nah, perubahan pola makan inilah yang kerap membuat asam lambung naik. Apalagi jika sebelumnya Anda memang sudah mengidap sakit maag.

Baca Juga: Waspada, Ini 6 Penyakit Saat Puasa yang Paling Sering Terjadi

Dalam sistem pencernaan, lambung akan menghasilkan zat asam yang membantu mencerna mencerna makanan. Namun selama berpuasa, tentu tidak ada makanan maupun minuman yang masuk sehingga perut jadi kosong. 

Meskipun tidak ada makanan yang dicerna, zat asam akan tetap diproduksi dalam lambung. Sifat asamnya lambat laun dapat melukai dinding lambung dan memicu rasa mulas. Rasanya bahkan bisa memburuk jika Anda memiliki sakit maag atau gangguan pencernaan lainnya.

Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang bisa menjadi penyebab maag kambuh saat puasa:

  • Tidak sahur
  • Terlalu banyak makan saat sahur.
  • Konsumsi makanan berlemak, pedas, atau yang rasanya asam saat sahur.
  • Langsung tidur setelah sahur.
  • Menunda-nunda waktu berbuka puasa

Gejala maag kambuh saat puasa juga ditandai dengan perut kembung atau bergas, nyeri ulu hati, mual, hingga muntah. Jika gejalanya dirasa ringan, maka lanjutkan puasa Anda sekuat mungkin. Sebaliknya, Anda dapat membatalkan puasa jika gejala maag terasa makin parah dan mengganggu.

Baca Selengkapnya: 4 Tanda Anda Harus Segera Membatalkan Puasa Demi Kesehatan

Cara mencegah maag kambuh saat puasa

Mengidap sakit maag bukanlah halangan bagi Anda untuk berpuasa. Yang terpenting, perhatikan pola makan dan keseharian Anda selama berpuasa.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah maag kambuh saat puasa, antara lain:

1. Makan dengan porsi secukupnya

Terlalu banyak makan menjadi salah satu penyebab maag kambuh saat puasa. Apalagi jika Anda mengonsumsi makanan yang minim serat saat sahur, maka makanan tersebut akan lebih cepat dicerna dan lambung pun akan semakin cepat kosong.

Ketika perut kosong, asam lambung akan terus diproduksi meskipun tidak ada makanan yang dicerna. Akibatnya, gejala maag jadi mudah kambuh saat puasa.

Maka itu, makanlah pelan-pelan dan dengan porsi yang cukup. Perbanyaklah konsumsi makanan berserat saat sahur seperti sayuran, buah-buahan, hingga biji-bijian agar perut kenyang lebih lama. 

2. Perhatikan menu sahur 

Jika maag Anda sering kambuh saat puasa, coba ingat-ingat lagi menu sahur Anda. Apakah selama ini banyak mengandung lemak, terasa pedas, atau bahkan asam? Jika iya, maka inilah penyebab maag kambuh saat puasa yang Anda alami.

Sebaiknya hindari dulu berbagai jenis makanan pemicu asam lambung naik tersebut. Gantilah dengan makanan yang teksturnya lembut dan mudah dikunyah, misalnya nasi tim, sayur bayam bening, atau kentang panggang.

3. Jangan langsung tidur setelah sahur

Tidak sedikit orang yang memilih untuk langsung tidur setelah sahur, dengan alasan agar tidak mengantuk saat di sekolah atau kantor. Kebiasaan ini sebaiknya dihindari karena bisa memicu maag kambuh saat pusa.

Dibandingkan saat duduk tegak, tubuh harus bekerja lebih ekstra untuk mencerna makanan dalam posisi berbaring atau tidur. Akibatnya, makanan yang semestinya masuk ke lambung akan kembali naik ke kerongkongan hingga memicu refluks asam lambung (GERD).

Baca Selengkapnya: Tidur Setelah Sahur, Apakah Boleh?

4. Menyegerakan waktu berbuka puasa

Ketika waktu berbuka puasa tiba, segeralah santap takjil untuk membatalkan puasa. Hindari menunda-nunda buka puasa, terlebih jika Anda sudah merasakan gejala maag kambuh saat puasa seharian tadi.

Ingat, hindari langsung makan terlalu banyak. Mulailah dengan makanan ringan alias takjil terlebih dahulu, misalnya kurma atau potongan buah lainnya. Setelah salat Maghrib, barulah Anda bisa mulai menyantap menu utama yang lebih berat.

Baca Selengkapnya: 5 Menu Buka Puasa untuk Penderita Maag yang Sehat

5. Minum obat maag

Jika gejala maag saat puasa terasa makin parah dan mengganggu, sediakan obat maag untuk dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Supaya lebih aman, konsultasikan dulu ke dokter mengenai jenis obat maag yang tepat dan sesuai kondisi Anda.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Khaleej Times. Managing gastric disorders and peptic ulcers through Ramadan. (https://www.khaleejtimes.com/ramadan/managing-gastric-disorders-and-peptic-ulcers-through-ramadan). 4 Juni 2018.
Medical News Today. Fasting: Health benefits and risks. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/295914). 27 Juli 2015.
Livestrong. Will Fasting or Diet Changes Alleviate Gastritis? (https://www.livestrong.com/article/551143-the-gastritis-fasting-diet/). 3 Maret 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app