HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Atresia Ani - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 1, 2019 Waktu baca: 3 menit

Definisi Atresia Ani

Atresia Ani adalah kelainan kongenital dimana bayi yang baru lahir tidak memiliki anus. Pada dasarnya ada tiga jenis atresia ani yaitu Atresia Ani letak tinggi, atresia ani letak menengah (intermediate) dan Atresia Ani letak rendah. Pada anak laki-laki dengan atresia ani letak tinggi (ekstralevator), mungkin ada saluran (fistula) yang menghubungkan usus besar baik dengan uretra (saluran dilalui urin dari kandung kemih) ataupun dengan kandung kemih itu sendiri. Pada anak perempuan, saluran dapat terhubung dengan vagina. Enam puluh persen anak-anak dengan atresia ani letak tinggi memiliki cacat lainnya, termasuk masalah dengan kerongkongan, saluran kemih, dan tulang.

Pada Atresia Ani letak rendah, saluran berada dibawah otot levator ani (infralevator) sehingga tidak berhubungan dengan saluran genital dan saluran berkemih.

Diperkirakan bahwa kelainan keseluruhan dari anus dan rektum terjadi pada satu dari setiap 5.000 kelahiran dan lebih sering pada anak laki-laki. Seorang ibu yang memiliki satu anak yang memiliki salah satu jenis kondisi ini memiliki peluang 1% memiliki anak lain yang menderita penyakit ini.

Penyebab dan Gejala Atresia Ani

Atresia Ani merupakan cacat dalam pengembangan janin. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi faktor genetika tampaknya memainkan peran kecil.

Diagnosa Atresia ani Biasanya dokter dapat menentukan diagnosis atesia ani segera setelah bayi terlahir dengan melihatnya secara langsung. Mekonium tidak keluar pada 24 jam paska dilahirkan merupakan awal astresi ani. Selain itu, keluarnya mekoneum dari saluran berkemih atau saluran reproduksi menandakan terdapatnya fistula pada atresia ani. Namun dalam beberapa kasus, Atresia Ani tidak terdeteksi sampai bayi diberi makan dan timbullah tanda-tanda obstruksi atau sumbatan usus. Pada akhir hari pertama atau kedua, perut membengkak dan ada muntah feces. Pemeriksaan colok dubur dengan menggunakan thermometer rektal dapat dijadikan pemeriksaan awal. Untuk menentukan jenis Atresia Ani dan posisi yang tepat, foto rongsen dapat dimanfaatkan. Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau computed tomography (CT scan), serta USG, adalah teknik pencitraan yang digunakan untuk menentukan jenis dan ukuran atresia ani. USG menggunakan gelombang suara, CT scan menggunakan sinar x melalui tubuh pada sudut yang berbeda, dan MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio.

Pengobatan Atresia Ani

Pada awalnya pengobatan yaitu dengan membuat saluran buatan (kolonostomi) dan pemberian cairan serta antibiotic profilaksi untuk mencegah infeksi. Sayatan bedah dibuat di usus besar untuk membuat lubang sementara (kolostomi) di bagian perut yang ditentukan. Beberapa bulan kemudian, usus tersebut akan dipindahkan ke dalam cincin otot (sfingter) yang merupakan bagian dari anus dan dibuatkan lubang di kulit.

Kolostomi telah dilakukan pada seorang anak dengan atresia ani

Kolostomi ditutup beberapa minggu kemudian. Pada atresia ani letak rendah, segera setelah diagnosis, lubang dibuat di kulit untuk membuka daerah dimana anus seharusnya. Jika saluran tersebut di tempat yang salah, usus tersebut akan dipindahkan ke posisi yang benar kadang selama tahun pertama. Setelah operasi, dokter bedah pediatrik menggunakan instrumen untuk membesar atau melebarkan rektum dan mengajarkan orang tua bagaimana melakukan ini setiap hari di rumah untuk mencegah jaringan parut agar tidak kontraktur.

Bedah definitive disebut dengan Posterio Sagital Ano Rectal Plasty (PSARP) yaitu dilakukan 9-12 bulan berikutnya guna membuat saluran anus yang tepat. Penundaan tersebut dimaksudkan untuk memberi waktu panggul untuk memperkuat otot-ototnya dan memperbaiki status nutrisi bayi.

Prognosa Atresia ani Pada Atresia Ani letak tinggi, banyak anak mempunyai masalah pengontrolan fungsi usus. Kebanyakan juga mengalami konstipasi. Pada atresia ani letak rendah, anak-anak umumnya memiliki kontrol buang air besar yang baik, tetapi masih mungkin mengalami sembelit.

Pencegahan Atresia Ani

Pencegahan atresia ani yaitu dengan menjaga nutrisi dan menghindari radikal bebas selama kehamilan trisemester pertama.

 


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2011). Imperforate Anus. (https://emedicine.medscape.com/article/929904-overview)
Rosen, N. Medscape (2016). Pediatric Imperforate Anus. (https://emedicine.medscape.com/article/929904-overview)
Pietrangelo. A. Healthline (2017). Imperforate Anus. (https://www.healthline.com/health/imperforate-anus)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app